We are (Not) a Friend!

1.9K 224 64
                                    

Bomi melirik kearah Eunji berkali-kali, sedangkan tangannya tampak memainkan ujung almamaternya. Sungguh Bomi sedang dalam keadaan penasaran tingkat akut. Ia penasaran tentang apa yang Eunji dan Chanyeol bicarakan tadi sampai Eunji meneteskan air mata selepas bertemu Chanyeol.

"Kau tidak berniat berbagi cerita denganku?" Tanya Bomi meringis, takut-takut Eunji sedang dalam mood yang tidak baik dan akhirnya marah padanya.

"Tentang apa?" Tanya Eunji tak melirik Bomi sama sekali, pandangannya masih setia pada gedung-gedung yang dilihatnya lewat jendela bus.

"Tentang apa yang terjadi padamu dan Chanyeol, ayolah beritahu aku, aku sangat penasaran" desak Bomi mengguncang pelan lengan Eunji.

"Tidak ada apa-apa yang terjadi, aku dan dia hanya berteman saja." Bahkan satu kata itu masih membuat dada Eunji sesak saat mengatakannya.

"Teman? Itu cukup baik, tidak terlalu buruk" tanggap gadis cerewet itu sambil menganggukan kepalanya mengerti.

"Benar, menyembunyikan perasaan dibalik label teman, tidak terlalu buruk"

Bomi mengangguk membenarkan. "Jujur saja, kau masih menyukainya bukan? Aku rasa Chanyeol juga menyukaimu, aku melihat itu dari matanya dan sikapnya akhir-akhir ini"

Eunji terdiam. Ia kembali memikirkan sikap Chanyeol akhir-akhir ini yang berubah, ya namja itu seperti melakukan perjuangan. Tidak bisa dipungkiri juga dirinya mulai melemah atas perlakuan Chanyeol akhir-akhir, ia bahkan merasakan sakit saat memutuskan untuk berteman dengan Chanyeol.

●●●

Chanyeol melempar almamaternya kesembarang arah. Tidak peduli jika itu mengenai barang-barang rumah atau apapun. Kini hatinya sedang hancur oleh status teman antara dirinya dan Eunji.

Teman.
Status yang tidak diinginkan Chanyeol. Tidak bisa dipungkiri, sekarang Chanyeol benar-benar menyukai Eunji. Ia ingin hubungan yang lebih dari sekedar teman.

Persetan dengan nama masa lalu. Ia menyesali diri yang sudah bersikap dingin dan kasar pada Eunji dimasa lalu. Ya, semua memang benar, apa yang kau lakukan dimasa lalu adalah apa yang kau dapat dimasa sekarang. Dan inilah yang dirinya dapat sekarang. Ia harus berjuang mendapatkan Eunji kembali sebelum orang lain yang mendapatkannya.

Chanyeol menoleh kearah pintu utama dan mendapati kakaknya tengah berdiri dengan sekantong plastik lumayan besar ditangannya, entah apa itu isinya.

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Chanyeol penuh tanya, jelas sekali tatapan matanya penuh akan sirat terkejut.

"Aku merindukan adikku," jawab Suho seraya meletakkan kantong plastik berwarna putih pekat itu diatas meja, ia mengambil duduk didepan Chanyeol.

"Jangan lakukan itu, itu terdengar menggelikan" cibir Chanyeol, ia menatap kantong plastik itu penuh selidik.

Suho tersenyum geli, tangannya mengeluarkan makanan yang baru saja dibelinya di pinggir jalan dan super market yang letaknya tidak jauh dari apartement Chanyeol.

Chanyeol menatap bingung tteokbokki, jjajangmyeon, sosis sapi, dan beberapa kaleng minuman didepannya. Tatapannya beralih pada kakaknya. "Apa kita akan berpesta kecil?"

Suho menggendikan bahunya sambil tersenyum. "Mungkin lebih tepatnya melepas stres"

Chanyeol tertawa renyah, tidak ambil pusing, kemudian ia mengambil satu tusuk sosis sapi lalu melahapnya perlahan.

Fairy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang