Dikarenakan sebuah kegiatan,aku menginap disebuah hotel bersama temanku. Karena perjalanan yang begitu melelahkan,kuputuskan untuk segera beristirahat. Namun sebelumnya,aku mengambil segelas air untuk kuminum esok pagi. Terdengar jelas detik jam dinding yang aku pandangi dari tadi seolah menghipnotisku hingga membuatku tertidur.
Saat aku sedang terlelap temanku berbisik padaku,dia memintaku untuk bangun saat dia pergi ke kamar mandi. Maklum saja dia wanita penakut. Ketika dia berada didalam ada suara keras yang membuatku berlari kekamar mandi,dan benar saja dia pingsan didalam sana. Bingung adalah perasaanku saat itu. Perlahan kudekati dia,namun saat hendak kubangunkan tiba-tiba lampu mati. Kepanikan terjadi disana,aku berusaha mencari pintu keluar tapi aneh,pintu itu tidak ada ditempatnya. Keringat mulai bercucuran saat aku tau bahwa temanku sudah tak ada ditempatnya tadi,ketakutan mulai menyelimutiku. Aku hanya bisa berjongkok disudut ruangan hingga hampu menyala, disana aku melihat temankulah yang menyalakannya.
Tapi tunggu,ada yang salah,apa itu dia? Kenapa dia begitu pucat? Perlahan aku dekati dia,semakin dekat hawapun berubah jadi tidak enak. Hingga akhirnya sosok itupun teriak dengan wajah tak karuan. Aku teriak sekencang-kencangnya hingga terbangunlah aku dari mimpiku.
Ditempat tidur aku masih shock karena mimpi tersebut. Kuminun air mineralku dan berusaha melupakan kengerian itu. Detik jam terus berbunyi hingga memaksaku mengambil baterai jam tersebut karena sangat menggangguku. Setelah itu aku berbaring di ranjangku tapi sebuah lubang hitam menghisap tubuhku masuk kedalamnya. Aku berteriak namun suara tak keluar dari mulutku,perlahan tubuhku menghilang diiringi detik jam yang hidup kembali.
"Linda bangun, linda!" Suara yang tak asing terdengar jelas.
"Kau bermimpi apa sampai teriak begitu?"
Apa?mimpi? Aku langsung menangis saat itu.
"Minumlah dulu,ceritalah agar kau tenang." Setelah perasaanku agak enakan barulah aku ceritakan semuanya,dari kejadian di kamar mandi,jam dinding, hingga sesosok wajah yang kutemui. Temanku menangis saat kuceritakan itu padanya, sudah kukatakan kalau dia penakut lalu aku berusaha menenangkannya.
"Sudah,itu hanya mimpi kok, jangan takut " kataku
"Aku bukan takut,aku sedih karena kau menghinaku"
Dia menoleh perlahan dan menunjukan wajah yang sama saat dikamar mandi.Please vote and voments yo