14 januari 2016,tepat sebulan usia pernikahanku. Harusnya ini jadi hari yang menyenangkan aku dan isteriku. Tapi nyatanya tidak,saat aku mendapati isteriku telah diculik seseorang, orang itu meminta tebusan dan menyuruhku untuk membawanya ke tempat yang dia tentukan. Dia juga bilang,bahwa ini semua adalah kesalahanku karena aku telah menabrak ayahnya.
Ya,seminggu yang lalu aku memang menabrak seseorang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk menjemput isteriku. Ini karena narcolepsy yang kuderita,yang membuatku tertidur secara tiba-tiba saat marah,takut,atau panik. Karena gangguan tidur ini jugalah dua bulan sebelum pernikahan aku juga menabrak seorang ibu paruh baya. Narcolepsy yang kuderita membuatku beberapa kali hampir mati dan mencelakai orang lain. Beruntungnya aku mempunyai istri seorang dokter spesialis gangguan tidur sepertinya. Dia selalu berjuang untuk dapat menghilangkan gangguan tidurku ini. Aku sangat mencintai istriku.
Aku Datang ketempat yang ditentukan si penculik itu,sebuah bangunan tua berlantai tiga. Dengan uang tebusan yang dia minta "taruh uangnya diatas meja dilantai dua jangan macam macam,aku mengawasi setiap pergerakanmu," kata di penculik itu diteleponku.akupun menurutinya,,aku menaruh uang di atas meja yang ada di lantai dua, "isterimu di lantai tiga,carilah dia disana"kata si penculik itu lagi. Lalu sambungan telepon terputus. akupun bergegas menuju lantai tiga. Sayup kudengar suara isteriku dari satu ruangan yang ada disana. Dia sedang menjerit seperti sedang kesakitan,peluh membasahi dahiku,aku mulai cemas. Tidak,aku tidak boleh tidur disaat seperti ini. Aku harus tenang. Aku berlari menuju ruangan itu,saat kubuka pintunya,tumpukan jeramipun tumpah berserakan, jerami jerami itu menggunung memenuhi ruangan. Dan jeritan isteriku BERASAL DARI DALAMNYA.
Aku berusaha tenang dan mulai mengorek ngorek jerami di dalam ruangan itu untuk mengeluarkan isteriku yang terus saja menjerit "Tenang sayang,aku akan mengeluarkanmu" seruku. Sampai akhirnya aku tercekat dengan apa yang kutemukan.hanya ada sebuah buku dan alat pemutar suara di dalam timbunan jerami. Jeriran isteriku yang sejak tadi kudengar berasal dari alat pemutar suara itu. Penculik itu rupanya hanya mempermainkanku. Tapi buku itu,sepertinya aku mengingatnya, itu adalah diary milik isteriku. Dulu dia sering menulis di diary itu,akupun mengambil dan membacanya. Hanya ada sedikit tulisan di dalamnya.
16 Okt 15:ibuku mati tertabrak
23 Okt 15: mencari dan berkenalan dengannya.
10 Nov 15: berjanji untuk menghilangkan narcolepsy yang dia derita
15 Des 15: menikah dengannya
29 Des 15: menyiapkan rencana untuknya
7 Jan 16: memintanya menjemputku dan menjalankan rencananya.
14 Jan 15:menghilangkan narcolepsy yang dia derita. Urusan selesai.Aku tercengan membaca tulisan itu. Pikiranku berkecamuk, aku semakin tak bisa mengendalikan diriku ataupun reaksi tubuhku. Sesaat kemudian api mulai menjalari timbunan jerami dan seseorang mengunci pintu dari luar. Sementara itu,aku hanya terkulai tak berdaya ambruk memeluk diary itu. Betapa bodohnya aku,semua telah direncanakan,itulah alasan kenapa dia bilang MENGHILANGKAN NARCOLEPSY yang kuderita BUKAN MENYEMBUHKAN.
hai.....ketemu lagi sama author,,gimana ceritanya ngebosenin gak sih???
Please vote and voments ya
Jangan jadi silent readers dong 😊