11. Why she's back?

9.9K 652 6
                                    

Warning!!!! Typo bertebaran.
Enjoyed guys

"Bagaimana kabarmu vio?"
Revio tersadar dari lamunannya. Gadis yang berada di hadapannya benar benar gadis itu. Masa lalunya.

Kehadiran gadis itu mampu membuat hatinya bergetar. Entah karena apa, dirinya juga tak tau.

Sekarang mulutnya terkunci sangat rapat di hadapan gadis itu. Tenggorokannya tercekat tak mampu menjawab pertanyaan gadis itu.

"Aku tahu, kamu mungkin masih kecewa padaku. Tapi aku yakin kita masih saling mencintai"

Benarkah apa yang dikatakan gadis itu? Bahwa mereka masih saling memiliki perasaan?

Revio tak mampu meraba hatinya untuk menemukan jawabannya.

"A- ada apa kau kemari?"
Akhirnya Revio dapat mengungkapkan pertanyaan yang bersarang di kepalanya.

"Apa aku tidak boleh menemui orang yang kucintai?" Tanya gadis itu

Revio mengerutkan keningnya. Mencintai katanya?? Haha bullshit. Dulu gadis itu meninggalkannya, membatalkan pernikahan mereka hanya karena obsesinya menjadi model. Apakah itu masih bisa dikatakan mencintai?

Revio terkekeh lalu mendecih. Gadis ini benar benar bermuka tebal.

"Mungkin aku akan percaya jika kalimat itu kau katakan sebelum kau meninggalkanku"

Gadis itu menampakkan wajah menyesalnya. Revio tak tau entah itu asli atau hanya dibuat buat agar Revio simpati padanya.

"Vio apa kamu tidak bisa memaafkanku? Apa tidak bisa kita bersama lagi? Aku benar benar masih mencintaimu"

"Aku menyesal karena kesalahan ku dulu yo, aku tidak bermaksud meninggalkanmu, tapi ...."

"CUKUP Clara, keluar dari ruanganku sekarang!" Revio tak mau lagi mendengar gadis itu, hatinya sudah cukup tersakiti karna keegoisan gadis itu dulu.

"Vio.." Clara masih berusaha melunakkan hati Revio

"Pergi atau aku yang pergi" ucap Revio pada akhirnya karena sudah terlalu kesal dengan gadis itu.

Gadis itu tetap diam ditempatnya seolah usiran Revio hanya untuk menggertaknya saja.

"Keras kepala" Revio bangkit dari kursi kebesarannya lalu pergi meninggalkan gadis itu yang meneriaki namanya. Ia tak peduli dan tak mau peduli dengan gadis itu lagi.

Revio melajukan mobilnya sedang menuju ke rumahnya. Ia juga sudah menyuruh asistennya membawa sisa pekerjaannya ke rumahnya. Dengan adanya gadis itu dikantor membuat mood nya buruk dan akhirnya memilih melanjutkan pekerjaannya dirumah.

Revio mengguyur seluruh tubuhnya dengan air hangat yang mengalir dari showernya. Mandi air hangat cukup ampuh menghilanglan stress atas pekerjaannya dan mantan kekasihnya yg kembali.

Usai mandi, pekerjaan Revio yang menumpuk sudah ada di meja kerjanya. Ternyata asistennya sudah datang dan menaruhnya di ruang kerja miliknya.

Revio menyalakan macbooknya lalu membuka aplikasi skype. Ia menekan nama my baby girl di daftar kontaknya untuk melakukan video call. Setelah menunggu akhirnya gadisnya menjawab juga.

"Ada apa rev?" Tifany terlihat sedang membenarkan anak anak rambutnya yang sedikit berantakan.

"Aku merindukanmu" jawab Revio tanpa sadar.

"Kita baru bertemu beberapa jam yang lalu. Dan kamu sudah rinduuu??" Tifany mengankat alisnya tidak percaya dengan Revio, walau hatinya tak bisa berbohong kalau ia senang mendengar perkataan pria itu.

My Lovely (Fat)eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang