Warning!! Typo everywhere!!
Happy Reading all :*
Berita pertunangan mereka sudah menyebar luas di kalangan publik. Ada yang setuju dan juga banyak yang tidak setuju.
Tak sedikit orang yang mulai menunduk sopan pada Tifany karena pekerjaan ayah dan tunangannya itu. Sebenarnya Tifany tidak mau seperti ini, dihargai karena orang lain bukan karena dirinya sendiri.
Tapi sudahlah, itu tidak menjadi masalah buatnya kini. Yang terpenting sekarang ia sudah bahagia bersama Revio.
"Yang, cantik banget sih kamu. Gak tahan aku pengen cepet cepet nikah."
Tifany mencubit pinggang Revio. Benar-benar gombal.
Pagi yang indah bukan saat membuka mata dan melihat wajah seseorang yang kamu cintai. Mungkin itulah yang kini dirasakan Revio dan Tifany.
"Udah ah aku mau mandi. Kamu balik ke kamar kamu sana." Usir Tifany.
"No morning kiss??" Tanya Revio sedikit sebal.
"No Revio. Now go to your room!" Tifany sudah berdiri disisi ranjang sambil melipat tangannya di dada.
"Oh you really mean to me" balas Revio dengan wajah memelas.
"I don't care. Get up!"
Setelah Revio berdiri, Tifany pun mendorong tubuh Revio agar keluar dari kamar hotelnya."I love you baby" ucap Revio sebelum pintu di tutup Tifany dan terkunci otomatis.
"I love you more" balas Tifany saat pintu sudah benar benar tertutup.
-----
Revio dan Tifany sudah siap untuk check out dari hotel. Mereka sengaja tidak breakfast di hotel, karena Tifany yang tidak mau.
"Mau breakfast apa yang?" Revio menggenggam tangan Tifany menuju lobby hotel.
"Mmm mau nasi uduk yang"
"Makan dipinggir jalan? Enggak ah, jorok baby. Kita makan di restoran aja ya?"
"Kalo kamu gk mau yaudah. Aku bisa makan sendiri kok." Ucap Tifany sedikit sebal.
"Yang.... Kok gitu sih" ucap Revio memelas.
"Ya kamu sih menyebalkan." Balas Tifany tak mau kalah.
"Iya deh makan nasi uduk. Jangan cemberut gitu ah."
Tifany hanya mengangguk, lalu mengikuti Revio menuju meja receptionist untuk mengembalikan kunci kamar mereka.
Terlihat sekali kalo mbak-mbak receptionist itu mencoba flirt dengan Revio yang membuat Tifany gondok melihatnya.
Akhirnya Tifany lebih memilih keluar duluan dan menunggu di dekat meja valley parking yang ada di depan pintu masuk hotel.
"Kok aku ditinggalin sih yang?" Tanya Revio setelah menyerahkan kuncinya ke petugas valley.
"Males aja liatin orang flirting." Balas Tifany ketus.
"Hahaha cemburu yaa?" Goda Revio.
"Menurut kamu?!" Balas Tifany jauh lebih ketus.
"Jangan marah yang, aku kan juga gak nanggepin."
"Hmm"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely (Fat)e
RomanceGendut. Hal yang sangat dihindari oleh sebagian besar wanita. Hal yang sangat sangat di anggap buruk oleh kaum wanita. Kesempurnaan fisik bagaikan tolak ukur kepantasan. Pandangan sebelah mata adalah hal yg biasa Kerupawanan mengalahkan ketulusan. K...