Gendut. Hal yang sangat dihindari oleh sebagian besar wanita. Hal yang sangat sangat di anggap buruk oleh kaum wanita.
Kesempurnaan fisik bagaikan tolak ukur kepantasan. Pandangan sebelah mata adalah hal yg biasa
Kerupawanan mengalahkan ketulusan. K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Revio Revan
Warning Typo Everywhere!! Happy Reading All 😘😍💋
"Apa-apaan kamu Rev? Kamu mau mempermalukan Revan huh?!" Ucap Deon, Ayah Revan.
"Aku bukannya mau mempermalukan Revan, uncle. Aku hanya berusaha mempertahankan milikku." Revio memang bukan ingin mempermalukan apalagi menyakiti Revan yang notabene nya adalah sepupu baiknya. Tapi dia sangat mencintai Tifany dan tidak rela gadis itu dimiliki siapapun kecuali dirinya.
"Aku kekasihnya Rev. Tifany itu milikku." Ucap Revan dengan penuh penekanan. Revan berusaha menguasai dirinya tetapi entah mengapa jika berurusan dengan Tifany, terkadang membuat pengendaliannya sangat lemah. Mungkin karena Revan mencintai Tifany.
"Dhee adalah milikku. Sejak awal aku tidak pernah putus dengannya. Belum ada kata putus diantara kita." Revio berusaha mencari-cari alasan yang dapat mempertahankan Tifany disisinya.
Tifany sedari tadi hanya menunduk merasa bersalah karena membuat keluarga Hernandes bersitegang seperti ini.
"Itu semua karena kami berdua terjadi salah paham, jadi Dhee berusaha menerimamu."
"Ceritalah sayang, Kami semua akan mendengarkanmu daripada mendengar mereka berdua berdebat." Anya menyentuh pundak Tifany dan meminta penjelasan dari gadis itu.
Tifany berusaha menegakkan pandangannya, dan sebelum bercerita ia sempat melirik kearah Revan dan Revio yang tampak kesal satu sama lain.
"Jadi sebenarnya, aku memang sudah memiliki hubungan denga Revio tante. Tapi saat itu mantan cinta pertama Revio datang." Entah mengapa sangat sesak jika mengingat hal itu.
"Maksudmu Clara?" Ucap mama Revio.
"Iya tante." Jawab Tifany pelan.
"Lanjutkan sayang." Ucap Anya.
"Clara bilang padaku kalau Revio masih mencintainya. Saat itu aku tidak percaya, tapi Clara telah membuktikannya. Aku melihat Clara dan Revio berciuman."
"Setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi sampai saat malam ini. Ternyata kami salah paham. Revio tidak pernah kembali pada Clara dan aku juga tidak pernah mencintai Revan."
"Revan, sebenarnya saat aku bilang untuk mencoba terlebih dahulu, sebenarnya maksudku adalah mencoba menerima kehadiranmu bukan menjadi kekasihmu. Aku minta maaf, saat itu aku tidak tega menolakmu, dan malah membuatmu salah paham juga."
"Bisa kita bicara berdua dulu Tifany?" Tanya Revan.
Tifany bingung, ia melirik ke arah Revio yang wajahnya menunjukkan ekspresi tidak setuju.
