Mulmed : RevioMaaf kalau jelek, saya memang masih abal abal. Terimakasih yang sudah menghargai karya saya.
From : My Baby girl :*
Rev, aku berencana buat daftar nge gym sama trainernya sekalian. Aku juga dah dapet beberapa tempat gym yang recommended.Ya apa yang kalian pikirkan benar. Tifany benar benar serius dengan ucapannya yang ingin kurus.
Revio buru buru menelpon kekasihnya itu.
"Halo.."
"Kamu beneran mau nge gym?" Tanya Revio.
"Beneran dong Rev, aku juga udah dapet tempat gym yg recommended dan trainernya juga hot hot. Hihihi" Tifany sudah membayangkan akan nge gym dengan trainer ganteng yang hot.
"Nggak! Nggak boleh. Kamu nge gym di tempat aku biasa nge gym aja. Dan yang bakal jadi trainer kamu itu aku. Nggak ada nolak!!" Ucap Revio tegas. Revio bahkan tak bisa membayangkan jika gadisnya di pegang pegang oleh laki laki lain saat pelatihan gym. Sungguh dirinya tidak rela.
"Iya iya" ucap Tifany pada akhirnya pasrah dengan titah sang kekasih.
"Aku gak mau ya kamu liat liat laki laki lain selain aku. Aku juga ambil gym private room buat kita." Jelas Revio yang membuat Tifany mengangguk pada akhirnya. Tifany sadar kalau anggukannya tak akan terlihat oleh Revio akhirnya menjawab dengan pasrah.
"Iya Revio ku sayang cinta. Aku gak liat laki laki lain selain kamu. Janji"
"Yaudah, aku tau kamu lagi sibuk kerja sekarang. Udah dulu ya. Dadahh yang"
"Dahh bii. Muah" Mereka berdua pun menutup telp dan kembali pada kegiatan masing masing.
***
Clara berjalan dengan stiletto merahnya yang nampak cantik dan sexy di kakinya menapaki gedung setinggi 27 lantai tersebut.Hari ini dirinya ingin memperbaiki hubungan dengan Revio. Clara tidak akan menyerah. Gadis itu sangat yakin Revio masih mencintainnya. Gadis gendut itu hanya alat untuk membuatnya cemburu saja. Ya, itulah yang ada di pikiran Clara.
Clara berjalan ke meja receptionist yang berada di lobby kantor tersebut. Semua arah mata tertuju padanya. Siapa yang tak mengenal model cantik tersebut. Kecantikan dan kemolekan tubuhnya membuat siapa saja tidak rela mengalihkan pandangan mereka barang sedetikpun.
"Saya ingin bertemu dengan Revio" ucap gadis itu dengan anggun.
"Oh ya maaf dengan siapa?" Tanya si receptionist itu dengan sopan.
"Saya kekasih Revio" ucap Clara dengan santai. Semua telinga yang mendengarnya pun mulai menerka nerka. Tumben sekali bos mereka memiliki seorang kekasih mengingat bosnya terlihat tak pernah menggandeng seorang wanita.
"Baik bu, tunggu sebentar" receptionist itu menelpon ke ruangan Revio untuk memberitahukan kedatangan gadis tersebut.
"Kata pak Revio langsung saja keruangannya bu."
"Ok terimakasih" Clara melangkahkan kakinya menuju lift khusus tamu lalu menekan angka 27, yaitu lantai ruangan pria itu berada.
Tanpa menghiraukan sekertaris Revio, Clara langsung masuk ke ruangan pria tersebut.
"Haloooo sayang... I miss you"
Revio mendongakkan wajahnya. Suara yang didengarnya barusan bukanlah yang diharapkannya. Kekasih yang dimaksud si receptionist ternyata bukan Tifany kekasihnya melainkan Clara mantan kekasihnya.
"Clara kamu tidak seharusnya kesini. Kita sudah tak ada hubungan dan aku tak mau lagi berurusan denganmu." Revio meletakkan pulpen yang tadi berada digenggamannya lalu menutup berkasnya.
"Mari kita selesaikan Clara. Aku sungguh sungguh tidak ingin berurusan denganmu lagi. Aku sudah punya kekasih dan aku mencintainya." Ucap Revio tegas. Dirinya sudah tak bisa dan tak mau lagi ada urusan dengan Clara. Clara adalah masa lalunya sedangkan Tifany adalah masa depannya.
"Rev, apa aku benar benar tidak punya kesempatan untuk kembali padamu?" Ucap Clara memelas.
Revio menghela nafasnya. Ia tau bahwa sesungguhnya Clara adalah gadis yang baik. Namun obsesinya yang besar membuat gadis itu meninggalkkannya dulu dan Revio sudah cukup sakit hati dahulu. Sekarang hatinya sudah terikat pada satu gadis yaitu Tifany dan sampai kapanpun ia hanya akan mencintai Tifany.
"Maaf Clara, kukira kau sudah tahu jawabanku."
Clara berdiri dari tempat duduknya, matanya sudah berair. Clara berjalan kearah Revio yang kini juga sudah berdiri dari tempat duduknya lalu memeluk pria itu.
"Rev.. Kumohon. Aku mencintaimu."
***
Tifany POV" ......... Aku mencintaimu" aku dapat melihat dan mendengar dengan jelas seorang gadis cantik dan sexy yang sekarang memeluk Revio. Dadaku terasa sesak.
Aku tak mampu melihat dan mendengar lebih banyak lagi. Aku tidak mampu.
Aku meninggalkan ruangan Revio tanpa sepengetahuan laki laki itu. Aku juga tak mau menangis di kantornya. Aku tak mau terlihat lemah di depan orang orang.
Aku buru buru pulang kerumah. Batal sudah niatku mengajaknya makan siang.
Walau dadaku terasa sesak namun aku tak mau berpikiran negatif dulu terhadap Revio. Aku akan menanyakan padanya nanti. Aku bukan gadis bodoh yang akan mempermalukan diriku dengan drama drama picisan seperti menangis nangis, lari dan kabur atau apalah itu. Ya cukup tenangkan hatimu Tifany.
Rasanya hari ini aku malas sekali melakukan kegiatan apapin. Rasanya tidak mood saja. Aku ingin pergi berjalan jalan tapi aku tidak mau pergi sendiri. Aku juga belum ingin bertemu Revio.
Aku jadi merindukan abangku. Huh kenapa bang ger harus tinggal di London sihh. Aku kan jadi tidak bisa bermanja manja dengannya.
----
"Baby girl kenapa ponsel mu tidak aktif?"
Aku hanya diam menghiraukan pertanyaannya. Aku hanya sedang malas berbicara dengan siapapun.
"Sayang.. Kamu kenapa?"
Aku hanya menggelengkan kepalaku lalu menarik tangannya menuju mobilnya yang terparkir di depan rumahku.
"Ayo berangkat, katanya kita akan nge gym sore ini" ucapku mengalihkan penbicaraan
"Oke bii, ayo berangkat" huftt untung saja Revio tidak bertanya lebih banyak.
Huh tempat gym super exclusive. Dan private room gym super mewah yang di sewa Revio benar benar lengkap peralatannya.
"Sudah siap?" Tanya Revio serelah menaruh tas olahraga yang kami bawa di tempat duduk khusus jntuk beristirahat.
"Ya aku siap" jawabku mantap
Fighting!! Kau pasti bisa Tifany. Kalau kau kurus kau akan membanggakan Revio kekasihmu.
Aku cukup lelah setelah menjalani 3 jam nge gym nonstop dengan Revio. Badanku rasanya remuk redam. Tapi tak apalah akan kulakukan demi Revio.
"Rev, apa terjadi sesuatu yang menarik hari ini?" Tanyaku saat dia memberikan sebotol air mineral. Alu meminum air itu lalu meletakkannya disampingku.
"Emm ti-tidak ada" jawabnya terbata. Dan aku tau pasti ada yang disembunyikan.
"Oh baiklah"
"Kenapa?"
"Tidak pa-pa. Bisa antar aku pulang?"
Aku tidak menghindarinya, hanya berusaha mencari ketenangan untuk berpikir positif. Revio pasti bercerita bila sudah tiba waktunya.
"Oke"
Revio membantuku berdiri lalu membawa tas olahraga miliknya dan milikku.
Thankyou,
Elnaya17
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely (Fat)e
RomanceGendut. Hal yang sangat dihindari oleh sebagian besar wanita. Hal yang sangat sangat di anggap buruk oleh kaum wanita. Kesempurnaan fisik bagaikan tolak ukur kepantasan. Pandangan sebelah mata adalah hal yg biasa Kerupawanan mengalahkan ketulusan. K...