12. Rev, aku mau kurus...

9.9K 637 6
                                    

Typo everywhere!!
Di mulmed ada Aa' Revio yaww

Oyaw dan sepertinya saya nggal jadi ganti cover deh hehe. Habis katanya terlalu vulgar. So aku tetep pake yang lama deh

Okey yuk lanjuttt

Check this out

Revio menatap Tifany lekat. Hatinya terasa begitu bahagia hanya karena melihat wajah gadisnya.

"Kamu ngelihatnya gitu banget sih" ucap Tifany sambil mencubit pelan pinggang Revio. Semburat merah muncul di pipi nya.

"Kamu cantik" kata yang singkat namun dapat membuat hati Tifany berbunga bunga. Tifany tak dapat menahan senyumnya. Laki-laki dihadapannya ini benar benar membuatnya semakin jatuh cinta.

"Aku mencintaimu" ucap mereka bersamaan. Pandangan keduanya bertabrakan, saling mengirimkan gelenyar gelenyar aneh satu sama lain. Tanpa sadar bibir mereka sudah bertaut, saling mencecap kebahagian masing-masing. Tifany mengalungkan tangannya di leher Revio, sedangkan pria itu melingkarkan tangannya di pinggang Tifany.

Rasanya tak ada yang lebih membahagiakan dari dekapan hangat seseorang yang mencintaimu.

Mereka melepaskan pagutannya setelah kehabisan nafas. Pipi Tifany menghangat menahan gairah yang muncul saat berciuman dengan Revio. Tak ayal, Revio pun sedari tadi juga menahan gairahnya yang begitu besar ingin melahap Tifany.

Yap masih ada sisa satu hari untuk menghabiskan weekend mereka. Revio memilih membawa Tifany ke kota lama untuk jalan jalan dan melihat indahnya bangunan bangunan tua yang masih terawat itu.

Tifany menggosokkan kedua tangannya untuk menciptakan rasa hangat. Hari itu udara cukup dingin dan Tifany hanya memakai sebuah kaos yang tidak terlalu tebal.

Revio melepas mantelnya lalu memakaikan mantel itu kepada gadis nya. Mantel itu terasa sedikit longgar di tubuh Tifany karena memang tubuh Revio yang besar dan berotot. Revio menggosokkan kedua tangannya lalu setelah itu menempelkan pada pipi gadisnya.

"masih dingin?" Tanya Revio lembut.

Tifany menggeleng kecil. "Kamu nggak dingin? Mantelnya kamu aja yang pake" ucap Tifany. Tifany tidak tega melihat Revio yang sepertinya juga kedinginan.

"Enggak sayang, udah kamu aja yang pake" Ucap Revio sambil mengelus kepala gadis itu sayang.

Tifany tiba tiba memeluk Revio dan menyurukkan kepalanya di cekukan leher Revio. "biar hangat" ucap gadis itu menjelaskan mengapa ia memeluk Revio tiba-tiba. Hembusan nafasnya teras hangat di leher Revio.

Revio membalas pelukannya lalu mengecup puncak kepala gadis itu.

***

Di saat bahagia mereka berdua, terdapat sepasang mata yang menatap tajam. Rasa tak suka menyelimuti hati gadis cantik yang kini tengah melihat kemesraan Revio dengan gadis gendut itu dari kejauhan.

Apakah Revio buta? Jika dibandingkan denganku gadis itu berada sangat jauh dibawah level. Ucap gadis cantik itu dalam hati.

Pikiran pikiran untuk merebut Revionya kembali mulai terlintas di otaknya. Ia tak rela Revio bersama dengan gadis gendut itu.

Apa kata orang-orang kalau seorang Revio Hernandes berpacaran dengan gadis gendut tidak berkelas seperti itu. Sungguh lebih baik Revio bersama model cantik seperti dirinya. Pikir Clara

Bahkan dilihat dari barang barang milik gadis gendut itu tidak banyak yang bermerk. Sangat kuno dan tidak fashionable.

Tangan Clara mengepal erat saat melihat Revio mengecup puncak kepala gadis itu dengan sayang.

"Kau akan menyesal karena telah mengambil milikku gadis gendut sialan!" Gumam Clara.

Clara memilih meninggalkan tempat itu daripada harus melihat lebih banyak kemesraan mereka berdua.

Satu janjinya. Ia harus bersama Revio lagi.

••••

Banyak sekali mata yang memandang iri kepada Tifany yang sekarang sedang bergandengan tangan dengan Revio mengelilingi kota lama. Bahkan banyak dari mereka juga mencibir.

"Duh sayang sekali ya, cowoknya cakep banget tapi pacarnya ewh gak banget"

"Pake pelet apa ya sampe sampe cowonya mau gitu sama dia yang gembrot gitu"

"Ih mending tuh cowo sexy ma gw aja daripada ma si dugong itu"

Dan masih banyak lagi cibiran yang akhirnya membuat Tifany muak. Tifany mempercepat langkahnya meninggalkan Revio. Tifany mencari tempat yang sepi, dirinya sudah lelah karena orang lain yang selalu menilainya secara fisik. Hatinya lelah menahan seluruh kesabaran yang selama ini ia gunakan. Matanya terasa panas, dan pandangannya mulai mengabur karen air mata yang menggenang di pelupuk matannya.

Tifany duduk di belakang gedung tua yang sudah tak terpakai. Setidaknya disini tak ada orang lain yang melihatnya.

Tifany menangis dalam diam. Ia sudah tak mampu mengeluarkan suara hanya untuk menangis. Air matanya tak henti hentinya mengalir. Gadis itu menundukkan kepalanya dan memeluk lututnya sendiri.

Revio berhasil mengejar gadisnnya yang terduduk di belakang gedung tua yg sepi. Hatinya ikut tersakiti melihat Tifany yang menangis dalam diam. Bahkan suarapun sudah tak mampu gadis itu keluarkan.

"Dhee" panggil Revio pelan. Berharap gadis itu mampu mengehntikan air matanya. Namun nyatanya tak semudah itu.

Revio berjongkok dihadapan gadis itu. Tangannya terulur membelai rambut panjang milik Tifany.

"Jangan pikirkan mereka sayang. I love you no matter what. Aku mencintaimu. Sangat sangat mencintaimu" ucapan dan perlakuan lembut Revio mampu membuat kepala gadis itu mendongak. Matanya menatap mata Revio. Ketulusan yang diberikan Revio sungguh sungguh terpancar jelas di matanya.

Cinta. Ya, Tifany yakin jika Cinta Revio sungguh nyata dan tulus.

Tifany akhirnya memeluk Revio. Betapa ia tak mau kehilangan pria yang di pelukannya kini.
Revio membalaa pelukan Tifany sambil mengusap punggung Tifany menenangkan. Ia juga beberapa kali mengecup kening gadis itu dengan sayang.

Setelah itu mereka akhirnya memutuskan untuk pulang saja. Sungguh weekend yang menguras emosi.

Tifany turun dari mobil yang diiluti oleh Revio.

"Makasih ya rev" ucap Tifany tulus.

"Iya sayang sama sama" balas Revio.

"Emm Rev kamu mau bantuin aku gak??" Ucap gadis itu ragu.

Revio mengangkat alisnya. "Ya aku pasti bakal bantuin kamu yang. Emang kamu mau apa sih?"

"Rev, aku mau... Kurus"

Tbc.....

Gimana ya tanggapan Revio dengan permintaan Tifany. Yeay wait the next chapter okay

Thanks,

Elnaya17

My Lovely (Fat)eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang