15. Hurt Our Heart

9.1K 635 19
                                    

Typo everywhere

Lets go

Tifany

Mau tidak mau, aku mengikuti kemauan Erick mengajakku makan malam. Tapi jangan salah paham dulu! Aku melakukannya karna aku adalah orang yang tau balas budi atas kebaikannya kepadaku.

Dan Erick mengajakku dinner di restoran yang sangat mewah dan romantis. Aku sudah menolak awalnya tapi dia bilang untuk kali ini saja, dan lagi lagi aku diingatkan untuk jadi orang yang tau diri dan harusnya tau terimakasih.

Sejak awal aku masuk Restoran ini, aku tahu bahwa disini adalah tempat yang lebih cocok untuk pasangan kekasih karena suasana romansa yang kental menyelimuti.

Hatiku menolak, tapi aku juga tidak enak dengan Erick. Jadi aku mengikuti langkahnya saja memasuki restoran itu.

"Erick, bukankah ini terlalu berlebihan ini adalah tempat untuk sepasang kekasih kurasa" kataku saat kami sudah duduk di salah satu meja yang sudah di reservasinya.

"Emm apa kamu keberatan?Kumohon sekali ini saja. Aku juga ingin mengatakan sesuatu kepadamu"

Gotcha! Bagaimana aku bisa menolak jika Erick sudah memohon. Apalagi jika teringat kebaikan yang selalu ia lakukan. Sudah pasti aku kalah dan akhirnya menurut saja.

Saat aku melihat keseliling untuk memanggil waiters, mataku tertuju pada sepasang manusia yang sedang berciuman.

Mungkin aku akan baik baik saja jika yang berciuman itu adalah orang lain. Tapi apa yang berciuman adalah seseorang yang tidak kuharapkan. Yang berciuman adalah Revio dan Clara. Kupertegas, yang berciuman itu Kekasihku dan Clara. Tatapan mataku tepat bertemu dengan mata coklat keemasan miliknya. Dadaku bergemuruh, rasanya begitu sakit.

"Maaf" ucapku singkat lalu pergi meninggalkan Erick. Saat pertama melihat pemandangan menjijikan itu, mataku sudah terasa panas dan mungkin akan segera mengeluarkan kristal bening itu. Aku segera masuk ke salah satu taksi yang memang disediakan restoran untuk pengunjung.

Perthananku jebol sudah, akhirnya air mataku yang menang dan keluar dari tempat seharusnya mengalir dikedua pipiku.

Baru satu minggu dan Clara sudah berhasil mengambil hati kekasihnya. Kenyataan Revio kembali pada cinta pertamanya membuat hatinya sakit. Kenyataan bahwa dirinya hanya sebagai tempat singgah sementara ole Revio begitu pahit.

"Maaf nona, kemana tujuan kita?" Tanya sopir taksi itu hati hati.

Aku menghapus air mataku, aku tidak mau jadi gadis cengeng. Tapi rasanya sulit sekali.

"Ke jalan Bougenville no. 7 pak" ucapku pelan.

Kenapa Rev? Kenapa secepat ini kamu kembali padanya. Apa aku hanya tempatmu singgah, dan bukan tempatmu menetap? Mengapa terlalu sakit kenyataan ini buatku Rev.

----

Revio menyibukkan dirinya di kantor. Ia selalu uring uringan dan menjadi mudah marah. Ada salah sedikit ia langsung memarahi habis habisan karyawannya.

My Lovely (Fat)eTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang