Lower Manhattan, New York, United State
11 September 2001
08:30 AM**
"Hei, sudahlah. Kau sudah cantik," Zayn akhirnya mengeluarkan suara setelah beberapa menit terdiam memperhatikan Chelsea yang sibuk menata kembali penampilannya.
"Apa bibirku masih terlihat pucat?" tanya Chelsea sembari mendekatkan cermin oval berukuran kecil ke bibirnya. Pergerakan kecil di bibir Chelsea sukses membuat Zayn tertawa karena gemas. Sadar ditertawai, Chelsea menatap kesal lelaki yang kini tengah duduk di balik kemudi. "Apa yang kau tertawakan?"
Zayn mengalihkan pandangannya ke arah mobil yang terparkir di depannya. "Kau itu repot sekali ya? Bukankah kau bilang hanya ingin memberikan berkas kepada atasanmu?"
"Ya, tapi aku harus tampil professional, Zayn." Chelsea memasukkan cerminnya ke tas kecil yang tergeletak di atas pahanya. Sesuai perkiraan Chelsea, jalanan New York di pagi hari tak begitu padat. Untung Zayn bisa gerak cepat memakan sarapannya tadi. Mungkin jika mereka telat lima menit saja untik berangkat, mereka terjebak di antara puluhan kendaraan lainnya. "Bisa tolong ambilkan berkasku di belakang?"
Zayn menurutinya. Mengambil tiga dokumen hasil kerja Chelsea semalaman. "Tak apa kan jika aku menunggumu di sini?"
Chelsea menerima dokumen itu dan mengangguk cepat. "Tak apa. Aku hanya butuh beberapa menit saja." Tangan Chelsea bergerak membuka pintu mobil. Dalam hitungan detik, Chelsea sudah turun dari mobilnya.
Zayn memperhatikan tungannya berjalan menuju gedung kembar pencakar langit itu hingga akhirnya ia tak terlihat lagi dari pandangannya.
Hanya beberapa menit saja.
**
Sorry for really really late update!!! Ini ada yang nungguin gakk cerita inii?? Wkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
September Eleven | 1d ✔️
FanfictionLima kisah berbeda tentang cinta dan kehilangan dalam tragedi Sebelas September. [On Editing] Copyright © 2016 by Kryptonitexx