12; Diantara

2K 250 24
                                    

12 | Diantara




"Untukmu,"

Waktu istirahat tiba, Taehyung pergi menemui Seulgi untuk memberikan coklat yang diterimanya dari Irene, kekasihnya.

"Irene-mu bisa menjambakku jika dia mengetahuinya, bodoh."

Taehyung masih menunggu Seulgi mengambil coklat darinya.

"Tenang saja, dia tidak akan menjambakmu seperti yang kau kira. Irene-ku itu gadis yang baik kok."

Ah, kau selalu memujinya, Taehyung-ah. Huh, bela saja terus kekasihmu itu, Seulgi tidak bisa menolak Taehyung karena Taehyung selalu bisa menyangkal penolakan darinya. Lagipula Seulgi suka coklat, tidak seperti Taehyung.

"Kau juga boleh mengambil coklat milikku, Seulgi-ya." Tawar Jimin dari tempat duduknya.

Dasar pengganggu, arti tatapan Taehyung pada Jimin.

Bukan urusanku, balas Jimin.

Park Jimin tiba-tiba hadir diperbincangan antara Taehyung dan Seulgi.

"Apakah kalian bisa berhenti saling bertatapan horor seperti itu."

Suasana macam apa ini? Mereka berdua terdiam, rasanya mereka enggan.

"Ah, lagipula kalian berdua sama-sama teman kecilku, apakah kalian tidak bisa berteman juga?"

Aku akan mencobanya, Seulgi-ya, batin Taehyung.

Sepertinya agak menyusahkan, Seulgi-ya, jawaban dari Jimin untuk pertanyaan Seulgi.

"Seulgi-ya, aku akan ingin bicara empat mata denganmu sebentar, aku tunggu di luar kelasmu saja." Taehyung meninggalkan kelas.

Di perjalanan keluar kelas, Taehyung berbalik,

"Ya, kau, Park Jimin? Aku berharap kita dapat berteman baik. Demi Seulgi, aku akan melakukannya."

Ah, kenapa dia terlihat jantan sekaligus menyebalkan? Jimin menatap tak suka pada gaya Taehyung.

"Jimin-ah, aku pergi dulu, tentang coklat itu, aku akan mengambil semuanya. Jadi, jangan sentuh."

Dasar kau, Kang Seulgi. Masih saja berotak coklat, Jimin mencoba acuh melihat Taehyung dan Seulgi berdua.

Begini nih posisi yang menyebalkan. Selalu ditinggalkan.

***

"Ada apa? Kau seperti pacarmu itu saja," Seulgi bersandar pada dinding kelasnya sambil melipat tangan.

"Ani, Tunggu. Kenapa kau menyamakan aku dengan Irene-ku?"

"Bukan apa-apa." Taehyung berhenti menanyakannya karena Taehyung tahu jika Seulgi tak mau membahasnya, Taehyung tak boleh bertanya lebih jauh.

"Aku butuh saranmu," pinta Taehyung.

"Saran apa?"

"Ehm?" Taehyung menggigit bibir bawahnya.

"Apa yang bisa membuat wanita bahagia?"

Taehyung-ah, kau benar-benar menyayangi Irene, ya, ini kali pertama Taehyung membahas tentang wanita dan dia terlihat bersungguh-sungguh.

Would you see me, Kim Taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang