27; Jalan Kita (END)

1.9K 198 54
                                    

27| Jalan Kita

Aku mengerti, Taehyung-ah, batin Seulgi penuh bunga.

Taehyung menatap Seulgi lalu tersenyum, "Oppa-mu sudah mengucap selamat padamu, Seulgi-ya?"

Seulgi mengangguk, "Ya, Oppa sudah mengucapkan selamat padaku. Dia mengirim video konyol."

Taehyung terkekeh. Seulgi masih berlaku manja di lengan Taehyung, lengan orang ini yang aku tunggu seharian dengan penuh harap, Seulgi tersenyum.

Taehyung membawa kantong plastik, mereka berdua akan berpesta berdua di sisa malam bahagia Seulgi dan sungai Han-lah yang akan menjadi saksi kebahagiaan mereka itu.

"Taehyung-ah," panggil Seulgi lembut.

"Um?"

"Taehyung-ah," panggil Seulgi lagi nyengir.

"Um?" Taehyung serap tersenyum.

"Taehyung-ah," kini Seulgi benar-benar terlihat jahil.

"Ada apa, Nona Seulgi sayang, hm?" namun Taehyung masih mengembangkan senyumnya lebar.

"Apa katamu?" Seugi melirik ke arah Taehyung dengan mata monolidnya itu.

"Bukan apa-apa." Taehyung menyerang kejahilan Seulgi.

"Kalau begitu aku juga, bukan apa-apa." Seulgi menggeleng dengan senyum lebarnya.

"Kau sungguh-sungguh?" tanya Taehyung mendeteksi jawaban Seulgi.

"Hum,"

"Katakan saja Seulgi-ya!" Taehyung menunggu.

"Heumboekkhae, Taehyung-ah." Seulgi melihat ke arah sungai han. "Aku bahagia, Taehyung-ah," senyum Seulgi tak memudar, "bahkan hanya dengan melihatmu di hari ini, penantianku hari ini bukan apa-apa selama yang ditunggu-tunggu datang dan bukankah itu yang terpenting, aku sangat senang, Kim Taehyung."

"Ya, Kang Seulgi. Kau seperti tak pernah melihatku saja, huh? Padahal kita bertetangga." Taehyung menggeleng, Seulgi tertawa ringan dalam senyum manisnya.

"Molla, Taehyung-ah. Aku-pun tak mengerti mengapa aku bisa menjadi seperti ini. Mungkin karena aku sudah terbiasa bersamamu," mereka duduk di pinggiran sungai Han, "jadi jika aku tak bersamamu rasanya ada yang kurang dariku, ada yang kurang dari hariku," Taehyung sudah nyengir lebar tidak ketulungan, "ku harap kau tidak terbang mendengarkan aku mengoceh, Taehyung." Seulgi terkekeh.

"Ya, aku baru saja mengepakkan sayap, Seulgi-ya, kau ini selalu saja menghancurkan," Taehyung kesal.

"Ya, ya. Mana sayapmu? Mana sayapmu?" Seulgi jahil.

"Jika kau usil lagi, akan aku dorong kau agar kau tahu rasanya menyelami sungai Han di malam hari, huh!"

"Ya, jahatnya." Seulgi menggumamkannya ngeri tapi nadanya benar-benar sedang ber-aegyo.

"Ya, sejak kapan kau menjadi aneh bin ajaib, huh? Mengapa kau jadi-"

"Jadi semakin cantik, maksudmu?" Seulgi mengedip-ngedipkan matanya.

"Ya, Kang Seulgi!"

"Tuan, Kim. Jika kau ingin tahu mengapa aku menjadi seperti ini, itu semua karenamu. Rasanya kau seperti Bang Toyib." Seulgi terkekeh.

"Ya, siapa Bang Toyib, huh? Mengapa kau menyamakan aku dengannya!" Seulgi mengangkat bahu dan Taehyung dia benar-benar terlihat sangat tampan.

Entah berapa kali mereka tertawa dengan candaan yang tak berguna dan tidak jelas mereka benar-benar tampak bahagia dengan dingin yang menusuk.

Would you see me, Kim Taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang