18; Seharusnya aku yang di sana

1.7K 236 46
                                    

18| Seharusnya aku yang disana

Irene : Oppa, ayo kita pergi.
Taehyung : Bogosipoyo, Seulgi-ya.
Seulgi : Bogosipoyo, Taehyung-ah.
Jimin : Aku tidak suka pemandangan ini.

---

Bogosipoyo, aku merindukanmu.

Mata mereka menyapa seperti sedang berkata 'halo, Seulgi apakabar?' dan 'halo, Taehyung apakabar?' Namun bibir mereka benar-benar mangatup rapat, hanya saling memandang.

Mata mereka menyapa selama beberapa detik berlalu tanpa adanya kata.

Satu detik.

Dua detik.

Tiga detik.

Empat detik.

"Taehyung-ah," Irene memanggil Taehyung dan Taehyung pun menyahut dan mulai memalingkan pandangannya.

"Seulgi-ya," bisik Jimin melihat Seulgi yang masih mematung. Seulgi terdiam membuat Jimin khawatir, "kau tak apa?"

Seulgi tersenyum tipis, "Aku baik-baik saja kok."

Jimin bertanya kembali, "Apa kau yakin, Seulgi-ya?"

Kali ini Seulgi menggelengkan kepalanya,"Tidak, aku tidak baik-baik saja," Seulgi memajang wajah bayinya. "Sepertinya sudah waktuku makan, perutku berbunyi, alarm rasa laparku berdering."

"Wae? Kenapa bisa begitu?" Jimin terkejut, "bukannya kau baru saja memakan segitu banyaknya coklat, hu?"

Seulgi mengangguk pelan, "Tapi sekarang aku sudah merasa sangat lapar."

"Kau banyak juga ya makannya." Jikin menambahi.

"Jimin, ayo kita pergi makan. Aku rasa perutku mulai keroncongan." Sebenarnya, itu hanya alibi Seulgi untuk pergi dari suasana canggungnya dengan Taehyung karena baru saja dia telah terpenuhi dengan coklat.

"Ayo, Seulgi-ya." Jimin mengalungkan lengaanya di lengan Seulgi. "Ayo kita pergi makan."

Taehyung, Seulgi melirik Taehyung dan sedang menatao Irene lembut, kini Seulgi hanya mampu memanggil nama Taehyung dalam batinnya saja, Ya, Kim Taehyung.

Jimin dan Seulgi beranjak pergi meninggalkan Taehyung dan Irene.

"Tunggu," Taehyung berbicara, "tunggu sebentar."Taehyung meminta pasangan itu menunggu, ya kepada sepasang kekasih itu.

Iya, pikir Taehyung, sepasang kekasih. Sepasang kekasih yang teramat mesra.

"Tunggu, bagaimana kalau kita pergi bersama? Hum, semacam double date begitu. Bagaimana?" saran Taehyung.

Pabo, mengapa aku mengatakan hal semacam ini, sesal Taehyung.

Irene menggandeng tangan kekasihnya, Taehyung dan turut membuka mulut, "Hitung-hitung memperbaiki hubungan kita setelah acara makan usai konser lalu," Lannjut Irene manis. "Bagaimana?"

Seulgi menjawab dengan tingkah dan pandangan matanya pada Jimin, Tidak, aku menolak. Jimin lebih baik kita pergi saja.

Seulgi menatap Jimin dengan tatapan penuh rasa takut dan sangat jelas ingin menolak itu, cengkaman tangan Seulgi di lengannya menguat.

"Tenang saja, tidak apa-apa." Ucap Jimin tenang sembari menepuk-nepuk tangan Seulgi. Seulgi terus menggelengkan kepalanya enggan.

Aku akan melindungimu, Seulgi jangan khawatir. Aku di sampingmu, Jimin memberi isyarat pada Seulgi dengan terus mengelus tangan Seulgi yang sedang di genggam Jimin.

Would you see me, Kim Taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang