22; Jangan salah paham

1.5K 192 5
                                    

22| Jangan salah paham

Jimin berjalan menyusuri langit sore bersama Irene di jalan yang belum pernah dia lewati sebelumnya. Tidak ada percakapan selama perjalanan mereka, kecuali sebuah isyarat yang menunjukkan arah jalan ke rumah Irene.

Jimin gatal, mulutnya ingin sekali berbicara supaya keadaan tidak terlihat dingin di cuaca yang begitu indah itu.

"Hm, Noona.." Jimin mencoba memulai percakapan. Irene melihat Jimin yang terlihat canggung.

"Ya, Jimin kenapa kau begitu menggemaskan?" Irene tak nyaman mengatakan hal seperti itu terutama ini pertama kali mereka bertemu.

Jimin tersenyum tak percaya, "Maaf, Noona.." 

"Maaf, Jimin jika aku menyinggung perasaanmu.." Jimin melihat wajah Irene yang terlihat begitu menyesal.

"Bukan bukan begitu, Noonaa.." Jimin tersenyum. "Maaf karena memang menggemaskan sejak aku lahir."

Oh, Tuhan yang benar saja.

Mereka tertawa bersama.

"Ah, begitu. Kau memang menggemaskan dari lahir.." 

Jimin tertawa canggung, "Noona tolong jangan ulangi lagi, aku begitu malu saat mendengarnya."

"Baiklah aku tidak akan mengulanginya."

"Janji,"

"Iya aku janji."

Jimin dan Taehyung memang berbeda tapi yang membuat mereka tidak jauh berbeda adalah mereka mahir membuat seseorang nyaman berada di dekat mereka. Apa aku berhak merasakan hal ini? Pikir Irene dengan segala rasa bersalahnya.

"Noona," Jimin melihat Irene yang tiba-tiba terdiam. "Hm, Iya Jim?"

"Noona baik-baik saja?"

"Iya, aku baik-baik saja. Kau tidak perlu khawatir, Jim."

"Tapi kau tidak terlihat baik-baik saja. He. Pertama, matamu terlihat sangat bengkak. Kedua, matamu terlihat kosong. Ketiga," Jimin mencari pernyataan lanjutan. "Hm, Ketiga hm, perasaanku bilang kalau Noona tidak baik-baik saja."

"Ya, baiklah aku memang sedang tidak baik-baik saja, tapi aku bersungguh-sungguh memintamu untuk tidak khawatir," Irene memaksa. "karena jika tidak mungkin aku akan menjadi lebih rakus lagi. Aku tidak mengharapkan itu terjadi."

"Ah, begitu rupanya Noona.. Noona tahu, memang rasanya begitu menyenangkan bukan memiliki seseorang yang mengkhawatirkan kita, entah bagaimana aku harus mendeskripsikannya.. hanya saja saat kira memiliki hal itu, kita merasa lebih hidup bukan begitu? Jadi, tidak apa merasa senang saat ada yang mengkhawatirkanmu sebab itu hal yang lumrah." Jimin tersenyum.

"Ya, Jimin jangan tersenyum!"

"Wae, wae, waee? Kenapa hari ini banyak sekali yang menyuruhku untuk berhenti tersenyum? Apa senyumku terlihat aneh, Noona?"  

Irene tersenyum, "Bukan, bukan begitu, Jim."

 "Lalu, jika bukan senyumku aneh. Mengapa banyak yang memintaku berhenti tersenyum?"

"Senyummu terlalu menggoda, Jim."

"Hah?" Jimin tidak mengerti. 

Dia ini mengapa begitu polos atau dia sedang berpura-pura? tebak Irene.

"Kau memiliki senyum yang indah, Jim."

Oke, wajah Jimin memerah dengan wajahnya yang tersipu dan senyum malu-malunya itu.

Oh, no aku harap ada seseorang bisa menghentikan anak manis ini.

Jimin menggelengkan kepala, berhenti tersipu malu Jimin.

Would you see me, Kim Taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang