19; Pria baik yang mencintai wanita baik

1.6K 224 18
                                    

19|Pria baik yang mencintai wanita baik

"Oppa." Tangan Irene menarik lengan Taehyung agar tidak dapat menyusul mereka berdua.

"Noona," panggil Taehyung dengan raut wajah yang tampak marah taoi juga kecewa. "Aku tahu kau sengaja melakukannya," Irene memasang wajah tak percaya Taehyung berkata demikian, "dan aku juga tahu, kau menyuruh Seulgi menjauhiku 'kan!"

"Aku tahu semuanya, Noona."

Plak!

Hati Irene sekarang benar-benar tertampar. Wajahnya malu namun dia tak mampu menutupnya. "Darimana kau mengetahuinya, Oppa?"

Taehyung tersenyum sinis melihat Irene. Berulang kali dia berpikir mengapa dia pernah jatuh pada wanita seperti dia? Patah hati karena wanita seperti dia? Dan bertahan terhadap wanita seperti dia. Taehyung menggelengkan kepalanya, dia sangat menyesal. Dan toh, penyesalan selalu ada di akhir.

"Apa kau pikir aku bodoh?"

Apa kau pikir aku bodoh hanya karena aku jatuh hati padamu? Yang benar saja.

Taehyung menatap tangan Irene yang memegangi lengannya. "Apa kau tak mau melepaskannya, Noona?" terdengar di telinga Irene kalau Taehyung menebalkan kata Noona saat mengucapkannya.

Irene ketakutan, wajahnya tampak pucat. Dia tak tahu bagaimana bisa seseorang yang berusaha dia genggam erat tangannya, berbalik membencinya. Dia tak mau melepaskan tangannya. Benar-benar tidak mau melepaskannya. Terlebih lagi Irene tahu lelaki yang baru saja dipanggilnya Oppa itu akan mengejar gadis itu, gadis yang membuatnya kacau balau.

Irene diam dan tangannya masih berada di lengan Taehyung.

"Kau tak mau melepasnya, huh?" tanya Taehyung lagi. Ini pertama kalinya Irene melihat wajah seram Taehyung. Dia takut, tapi dia tetap kekeh memegangi lengan Taehyung.

"Bisakah kau tak mengejarnya, Op-oppa?" tangan Irene mulai gemetar dan dia mulai takut memanggilnya Oppa. Tapi panggilan itu, Irene sangat menyukainya.

Taehyung terkekeh dengan tatapan tak suka. "Ugh? Aku salut padamu masih berani menyentuh lenganku setelah apa yang terjadi," kondisi amarah Taehyung benar-benar tidak stabil, "aku sangat kecewa padamu, Noona." Tertancap begitu dalam kata-kata yang dilontarkan Taehyung itu membuat persendian Irene lemas, perlahan Irene melepaskan tangannya dari Taehyung dan kini ia sudah tak berani menatap mata Taehyung lagi.

"Pergilah, jika itu yang kau mau, Taehyung-ah." Irene menunduk.

Selamat tinggal, Oppa. Kalimat itulah yang terus berputar di benak Irene. Dia kecewa terhadap dirinya sendiri, tak mampu menahan emosinya untuk tampak cantik di depan Taehyung, pria yang membuatnya tertarik. Irene benar-benar menyesal membuat Taehyung menjadi tak menentu seperti ini.

Taehyung belum juga pergi. Dia masih mengamati Irene yang melemah meski tangannya sudah tak lagi menahannya.

Irene menyesal, "Maafkan aku, karena aku menahanmu. Maafkan aku, karena aku membuatmu seperti ini. Maafkan aku,"

Taehyung tak bisa melihat wanita lemah di hadapannya.

"Maafkan aku, karena aku membuatnya menjauhimu. Itu karena aku ingin lebih dekat denganmu.."

Irene mengambil nafas.

"Dan.. dan.. mungkin karena aku mulai tertarik padamu, Kim Taehyung,"

Taehyung melihat Irene yang berusaha menatapnya," "Maafkan aku, aku tak bermaksud.. "

Irene berlinangan air mata. Taehyung tak mampu melihat wanita menangis. Taehyung juga tak mau meredam air mata Irene dengan pelukannya. Dia merasa dia sangat kesal dan pada akhirnya Taehyung melepaskan jaketnya dan menutupi wajah Irene dengan jaketnya.

"Jangan menangis. Jangan terlihat lemah lagi di hadapanku. Aku tahu kau itu wanita kuat, Noona.. kau harus tahu dan ingat itu," kata Taehyung pada Irene.

Wanita kuat? kalimat itu memutari benak Irene.

"aku berharap kau bertemu seseorang yang lebih menyayangimu dibandingkan perasaanmu padaku, Noona.."

Irene memberanikan diri melihat Taehyung.

"Esok, pasti akan ada pria yang akan mencintaimu dibandingkan kau mencintai dirimu," Taehyung menenggelamkan tangannya ke dalam kantong celananya, "aku pikir perasaanmu padaku hanya karena rasa kesepianmu saja dan aku pikir itu tidak akan bertahan lama, percayalah.. Noona pasti akan cepat melupakannya. Lagipula dari awal aku tahu kau tak tulus. Dan," Taehyung menoleh pada Irene yang sedang menatapnya, "aku tak akan membencimu. Aku tak akan membenci wanita yang pernah aku sayangi," Taehyung tersenyum, kali ini senyumnya sangat tulus, "kita bisa berteman. Jika kau mau, Noona." Taehyung mengatakannya dengan lembut dan Irene yakin semua wanita yang diputuskan olehnya tidak akan menangis. Taehyung, dia terlalu baik untuknya, pikir Irene.

"Baiklah, kita berteman, Oppa." Irene mecoba tersenyum meski pilu melihat punggung Taehyung menjauh.

"Tolong jangan panggil aku Oppa," pinta Taehyung. "cukup panggil Taehyung."

Taehyung berbalik sebentar dan tersenyum lalu dia benar-benar melangkah pergi meninggalkan Irene.

Bagaimana aku bisa begitu jahat kepada dia yang sangat tampan dan baik hati ini, huh? Irene kesal dalam hatinya.

"Oke, Taehyung-ssi."


(bersambung)

Would you see me, Kim Taehyung?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang