Episode 11 : Do You Remember?

2K 107 0
                                    


Hari ini hari libur. Aku akan menghabiskan waktu liburku ini dengan berbelanja bersama Meri dan Phire ke mall. Sudah lama aku tidak keluar dan menengok dunia shopping. Dan kali ini, Phire lah yang membayarnya. Betapa indahnya hidup ini.

***
Di mall, aku melihat berbagai macam baju dan sepatu yang sangat bagus dan menurutku sangat cocok untukku. Phire memberikan 1 kesempatan saja untuk membelinya tanpa bayar. Maka, aku harus benar-benar memilihnya dengan cermat.
Meri sudah memakai 1 kesempatan itu. Dia membeli tas. Yang kelihatannya sangatlah mahal. Phire pun menyetujuinya. Sekarang giliranku. Apa yang akan aku beli?
Tidak lama kemudian, aku melirik ke arah bagian arsitektur dan melihat semacam gambar princess dan prince yang sedang tersenyum bahagia dan dibelakangnya terdapat pemandangan yang sangat indah. Hal ini mengingatkanku pada pangeranku, princeku, Mike. Aku memilih ini. Karena aku sangat menyukai arsitektur ini.

"Kenapa lo pilih itu, Mel?" ucap Meri.
"Entah kenapa, mataku tertuju pada arsitektur ini."
"Ini kan harganya murah. Gak adil buat lo dong kalo pilih yang ini. Gue aja harganya 350rb."
"Sudahlah, Mer. Tak masalah. Aku menyukai ini. Sangat menyukainya."
"Baiklah, Mel. Btw, Phire kemana ya? Jangan bilang dia kabur."
"Haha ada-ada saja kau nih, Mer. Yuk, kita cari Phire."

***
Seharian ini aku berbelanja ria bersama Meri dan Phire. Kini, waktunya kami pulang dan Phire lah yang membawa mobilnya. Pertama, dia mengantarkan Meri pulang, lalu mengantarku. Dia bukan mengantarkanku ke rumah, tapi ke taman cinta.

"Ada apa, Phire?"
"Setelah kujelajahi tempat-tempat disini, aku mengunjungi taman ini dan terasa tenteram hatiku. Damai rasanya. Masalah yang ada dibenakku, hilang semua."
"Apa kau sedang mengalami banyak masalah?"
"Ya, ada banyak pikiran dikepalaku. Aku sangat merindukan orangtuaku di Amerika. Dan sepupu dekatku akan menikah. Aku ingin sekali kembali ke Amerika, tapi aku harus menyelesaikan studiku di Indonesia. Setelah selesai nanti, aku akan dijemput ke Amerika lagi."
"Kenapa gak sendiri aja ke Amerika?"
"Aku sudah mencobanya. Tapi, aku tidak berhasil. Ternyata, ada mata-mata ayah di Indonesia."
"Kalo gitu, mau gak mau ya kamu harus menyelesaikan kuliahmu dulu."
"Tapi, aku ingin sekali datang ke pesta pernikahan sepupuku itu."
"Kenapa kamu sangat dekat dengan sepupumu?"
"Karena menurutku, dialah yang dapat mengerti bagaimana perasaan orang lain. Dia anak yang jenius. Dan juga berpendidikan. Apalagi, dia sangatlah terkenal di Amerika. Dia pembisnis dan juga dokter bedah. Kurang keren apa coba? Aku? Hanyalah seorang mahasiswi designer. Aku belum menggapai mimpiku. Aku tidak bisa menyaingi sepupuku itu."
"Siapa nama sepupumu?"
"Dia adalah Mike."
"Mike? Mi.. Mike King?"
"Iya, dia adalah sepupuku, Mike King."

Dep. Dep. Rasanya jantungku ini akan copot. Dia.. Dia adalah Mike. Pangeranku, princeku.

"Mel? Melisya? Mel??"
"Ah iya?"
"Ada apa? Apa kamu mengenalnya?"
"Ah.. I.. Iya. Aku mengenalnya. Dia teman SMA-ku. Ta.. Tapi mungkin dia sudah lupa denganku."
"Dia tidak pernah lupa dengan semua orang yang dia kenal. Dia pernah cerita bahwa dia punya seorang cewe yang menurutnya adalah pertama baginya. Aku tak mengerti. Tapi, aku mengerti perasaannya. Dia sangat mencintai cewe itu."
"A.. Apa mungkin Carol lah cewenya?"
"Kudengar sih bukan. Dia masih belum bisa memberitahuku."

Tapi waktu dulu, dia telah memberitahu kepadaku, orang yang menurutnya pertama bagi dirinya. Tapi, keadaanku saat itu sangatlah bimbang. Karena aku harus menjauhi Mike demi menghilangkan kesalahpahaman dengan Carol. Siapakah princessnya Mike?

-As Mike-

Hari ini, aku mempunyai jadwal untuk acara talk show. Aku sering sekali mengikuti acara seperti ini. Bahkan, talk show ku sudah mendunia. Tapi, apakah princessku akan menontonnya? Kali ini, aku akan membicarakan tentang kehidupan SMA ku.

***
*acara talk show*

"Hello, good afternoon mr. Mike. How are you today?"
"Good health."
"Could I listen to how the story you as high school?"
"As high school, I found a woman that I think the first to me. You don't understand. But, my heart is said like that."
(Saat SMA, aku menemukan seorang perempuan yang menurutku pertama bagiku. mungkin kalian tidak mengerti. tapi, hatiku ini mengatakan seperti itu.)
"Wow amazing! Who is she?"
(Wow menakjubkan! Siapa perempuan itu?)
"I still can't tell all of you. But, I had to say to someone. And it seems she was away from me for a reason."
(Aku masih belum bisa memberitahu kalian semua. tapi, aku pernah mengatakannya pada seseorang. dan tampaknya dia sedang menjauhiku karena suatu alasan.)
"What there are plans to meet with the woman?"
(Apa ada rencana untuk bertemu dengan perempuan itu?)
"Yeah, sure. I will meet her and brought her back to me. She is my princess. I love her."
(Ya pasti. aku akan menemuinya dan membawanya kembali ke aku. dia princess ku. Aku mencintainya.)
"I hope you will meet her. Thank you for the time. Take care of the health of you, mr. Mike."
(Aku harap kalian akan bertemu. Terima kasih atas waktunya. Jaga kesehatan anda.)
"Okay."

***
Talk show sudah berakhir. Aku hanya ingin menyampaikan sepatah dua patahku tentangmu saat di SMA. Do you remember?

-As Melisya-
Arsitektur ini sangatlah indah. Aku membayangkan kalo gambar ini adalah gambar aku dan Mike. Aku pun tersenyum ketika pikiran itu menghantuiku.
Aku kembali memikirkan apa yang dikatakan Phire barusan. Sepupunya adalah Mike King. Pangeranku. Sekarang, Mike sudah sukses. Dia jauh lebih hebat dariku. Dia sudah mewujudkan semua mimpinya. Waktu dulu, taman cintalah yang menjadi kisah terindah antara kita berdua. Dengan hujan yang mengiringinya, diikuti dengan cerita hangat dari pangeranku, Mike. Do you remember?

.
.
.
Next episode!

I Love You. Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang