-As Melisya-
Aku berlari menuju kamar mandi dan berusaha untuk menenangkan diriku. Aku tak percaya kalo Mike berada disini. Mengapa dia bisa disini? Ada hubungan apa sama Meri dan Kelvin? Mengapa mereka menyembunyikan ini semua?Seseorang dapat padaku dan memegang pundakku. Ternyata dia adalah Phire.
"Melisya?"
"Ah, kenapa kamu kesini?"
"Mel, kamu marah kan sama Meri dan Kelvin?"
"Aku gak marah. Cuma kecewa aja sama mereka. Kenapa mereka nyembunyiin hal sebesar ini dariku?"
"Mel, aku juga kaget kalo Mike ada disini. Tapi menurutku, Mike datang ke Indonesia pasti punya tujuan. Dan setahuku, dia akan memperjuangkan sesuatu. Mungkinkah perjuangin cinta?"
"Cukup, Phire. Aku tak ingin mendengar kata cinta. Kumohon, jangan sebutkan kata itu didepanku."
"Kenapa? Apa kamu merasa tertekan dengan kata itu?"
"Ah, sudahlah. Aku tak ingin membahas itu. Aku pergi dulu."
"Baiklah, Mel."Aku berjalan menuju ruangan kelasku. Tapi ditengah koridor, aku bertemu dengan Meri. Meri menyapaku, namun aku menghindarinya.
"Melisya.."
Maafkan aku, Meri. Aku masih belum bisa memaafkanmu. Aku masih kecewa sama kamu. Maafkan aku.
"Melisya, kita perlu bicara." panggilnya.
"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Mer. Aku sudah paham sama semuanya."
"Lo belum paham, Mel. Bahkan lo gak paham sama sekali. Lo belum dengerin penjelasan gue. Gue mohon, dengerin gue dulu." ucapnya sambil menarik tanganku.
"Lepasin tanganku. Cukup, Mer. Cukup. Aku tidak ingin membicarakan hal ini lagi."Aku meninggalkan Meri sendirian. Maafkan aku, Meri.
"Melisya.. Mel.. Melisya!"
***
Kelasku sudah berakhir. Aku segera beranjak dari kelasku dan segera datang ke Violet Designer. Aku akan bekerja disana dan banyak pesanan untuk desainku.Aku belum menceritakan hal ini pada sahabat-sahabatku. Ketika aku ingin bercerita dengan mereka, hubungan kami malah renggang.
***
"Nona MeQee? Ada seseorang yang akan memesan gaun anda. Beliau akan membicarakan hal ini dengan anda. Silahkan masuk ke ruangan anda."
"Ruangan? Aku punya ruangan?"
"Ya, akan saya tunjukkan ruangan anda. Mari."Aku datang kedalam ruanganku. Aku kaget melihat ruanganku yang cukup mewah bagiku.
"Ini ruanganku?"
"Ya, manager kami yang memberi Nona MeQee ruangan untuk praktek."
"Ah, baiklah. Terima kasih."
"Baik, saya tinggal dulu. Saya akan memanggil beliau ke ruangan anda."
"Ya, baiklah."Dan hari-hari terberatku akan segera dimulai hari ini. Semangat, Melisya!
***
-As Mike-
Aku telah mentransfer uang untuk karyawan di perusahaanku. Aku akan sukses menjadi dokter di Indonesia dan aku akan mendapatkan hati Melisya lagi.Kelvin menjemputku.
"Mike, gimana dengan hubungan lo ini? Lo yakin tetap nungguin Melisya?"
"Ya, gue yakin sekali. Gue akan sukses dulu dan mendapatkan hatinya Melisya lagi."
"Lo cowo yang tegar, Mike. Lo tahu, dulu Melisya juga bersusah payah buat dapetin cinta lo. Dan sekarang, giliran lo yang harus bersusah payah buat dapetin Melisya. Sumpah, baru kali ini gue nemuin pasangan kayak kalian."
"Mungkin, cinta kita emang banyak rintangannya."
"Gue selalu dukung lo, Vin."Aku diantar Kelvin untuk membeli keperluan buat kuliahku besok. Aku akan menjadi dokter bedah. Aku membeli banyak buku kedokteran.
"Mike, lo yakin bakal baca tuh buku?"
"Iya, gue bakal baca semuanya. Ada juga yang harus gue hafal."
"Gila lo. Lo emang anak yang genius sumpah. Kalo gue baca buku gituan, gue udah masuk ke alam mana gitu. Haha."
"Gila lo, Vin. Dan yuk, bayar. Lo yang bayarin kan?"
"Ya ya ya, gue yang bayar semuanya. Lo santai aja, Mike."
"Okedeh. Haha."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You. Do You Love Me?
Fiksi RemajaMelisya Queenita; dulunya seorang gadis lugu dan pemalu. Melisya memperjuangkan cintanya dari awal SMA sampai sekarang. Namanya Mike King. Bisa dibilang cinta pertamanya. Karakter Melisya berubah karena dia. Mau tau kelanjutannya? Keep reading ❤