Episode 37 : We Got Married (Last Episode)

1.8K 63 0
                                    

Aku menghirup udara dalam-dalam. Terasa segar. Aku kembali ke Indonesia.

Aku telah memberitahu orang-orang terdekatku bahwa aku dan Mike akan menikah.

Calon mama mertuaku, datang ke rumahku untuk menyiapkan segala kebutuhan untuk pernikahanku dan Mike.

Keluarga Mike pada datang karena besok tanggal 20 Januari 2017 adalah pernikahannya Meri dan Kelvin.

Aku bertemu dengan Meri di Cafe.

"Meri? Aku kangen sama kamu. Gimana kabarmu?" Tanyaku.

"Gue juga kangen sama lo. Gue baik dan bahagia, Mel. Lo gimana?" Jawab Meri.

"Emm, aku juga baik dan bahagia hehehe."

"Akhirnya, gue duluan ya yang menikah."

"Iya, aku bahagia sekali. Karena sahabatku ini, akan menjadi seorang istri."

"Akhirnya, jodoh lo adalah Mike. Orang yang dulu lo sukain dari SMA. Dan ternyata, dia juga suka sama lo dari SMA. Suer deh, gak nyangka banget. Tapi gue bahagia."

"Mer, kalo inget masalalu. Pasti banyak pahitnya ya kisah cintaku. Aku berencana untuk melupakan kenangan pahit itu semua. Dan aku hanya akan mengingat kenangan manisnya aja."

"Iya, Mel. Gak baik buat inget kenangan buruk. Mike emang yang terbaik buat Melisya, sahabat gue. Lo tau gak, gue mau nangis."

"Eh, kenapa kamu nangis?"

"Kita udah sahabatan dari dulu. Dan sampe kita mau nikah pun, masih sahabatan. Lo sahabat terbaik gue, Mel."

"Uhh, Meri. Aku juga seneng banget punya sahabat sebaik kamu. Makasih ya, udah jadi sahabat terbaik aku. Dan selamat atas pernikahanmu dengan Kelvin. Semoga pernikahanmu lancar ya."

"Makasih banyak, Melisya. Selamat juga atas pernikahan lo dengan Mike. Lo emang terbaik."

Aku dan Meri berpelukan. Besok, dia akan menjadi seorang istri.

***
Aku pergi menuju kantor. Om Rio dan semua desainer disini menyambutku dan memberi selamat atas pernikahanku.

"Selamat datang dan selamat atas pernikahannya!" Ucap mereka semua.

Aku kaget dan bahagia melihatnya.

"Makasih semuanya, makasih banyak. Aku sayang kalian semua." Jawabku.

Aku dibawa masuk kedalam dan melihat hasil karya-karya dari junior desainer.

"Semua desain disini bagus. Aku bangga dengan kinerja kalian semua. Makasih udah berikan yang terbaik untuk Violet Designer." Ucapku.

"Ini semua karena motivasi darimu yang membuat junior kita bersemangat." Ucap Om Rio.

"Benarkah?"

"Iya, Melisya. Kamu udah bikin bangga Om dan Violet Designer. Kamu akan menjadi salah satu desainer bersejarah disini. Makasih atas kerja sama kamu."

"Iya, Om Rio. Dengan senang hati aku membantu Om dan semua yang ada disini. Makasih kembali, Om."

"Ayo, kita pesta perayaan Melisya!" Ucap Sasa.

Kami semua bersenang-senang disini. Tapi, aku merasa ada yang kurang. Yaitu, Phire. Aku tak melihat senyumannya.

Aku menuju ruanganku dan mencari hasil desain Phire.

Aku memeluk sebuah album berisi desain Phire. Aku menangis. Aku mengingat semua kejadian tragis yang menimpa sahabatku, Phire.

Rencananya, album desain Phire ini akan kukasihkan kepada keluarga Phire yang kebetulan emang ada di Indonesia.

I Love You. Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang