Episode 25 : Eternal Love

1.7K 89 3
                                    

-As Meri-
Sudah 2 hari, Melisya menghilang. Aku sudah kembali ke villa dan menatap tas Melisya.

"Bukan liburan ini yang aku harapkan. Liburan ini telah membuat Melisya menghilang. Dia tak kunjung datang. Melisya, kamu dimana?"

Aku menitikkan air mata. Aku sedih karena kehilangan sahabatku. Aku juga sudah mengabari orang tuanya dan mereka akan tiba esok hari.

"Melisya, datanglah. Kumohon."

Tok tok tok

Terdengar suara ketukan pintu. Aku bangkit dan membukakan pintu.

"Iya, siapa? Eh, Agnez."

"Mer, gimana dengan orangtuanya Melisya? Apa mereka sudah datang?"

"Belum, mereka akan tiba esok hari."

"Lo nangis?"

"Iya, gue gak kuat sama semua ini. Tapi, semua ini telah terjadi."

"Sabarlah, Mer. Melisya akan segera ditemukan. Percaya deh. Tim keamanan masih mencarinya. Mike juga belum datang. Dia menghilang ketika sedang mencari Melisya. Aku juga mengkhawatirkannya."

"Mike masih di hutan? Semoga Mike menemukan Melisya."

"Iya, gue harap gitu. Kita berdoa aja."

-As Melisya-
Hari ini adalah hari ke-2 aku dan Mike berada di pemukiman ini. Kami berpamitan pada Bapak itu dan juga bergegas untuk kembali ke tempat asal kami.

"Mike, kamu yakin sudah mencari denah hutan ini?" tanyaku.

"Ya, Bapak itu sendiri yang memberikan denah ini padaku. Aku yakin, kita akan selamat. Peri melindungi kita di hutan ini."

"Aku lupa."

"Apa?"

"Peri, aku sama Mike berpamitan untuk pergi. Aku bakal kangen sama kamu. Sampai jumpa dilain waktu. Selamatkan aku dan Mike selama perjalanan pulang. Dadah temanku." teriakku.

"Apa Peri akan mendengarkan teriakanmu?"

"Ya, dia pasti mendengarnya. Baiklah, ayo kita lanjutkan perjalanan kita."

"Oke."

Selama kurang lebih 2 jam, aku dan Mike berada di hutan.

"Mike, itu kan tendanya. Kita akan segera sampai."

"Iya, Mel. Ada petugas keamanan juga. Syukurlah."

"Pak, saya Mike King. Dan ini Melisya Queenita. Kami selamat dari hutan ini."

"Akhirnya kalian berada disini juga. Masuklah ke tenda, saya akan menghubungi pihak yang lain."

"Baik, Pak. Yuk, Mel."

"Kita selamat, Mike."

"Ya, ini perjuangan cinta kita, Mel."

"Maksudmu?"

"Ah, tidak. Mau teh? Aku bikinin."

"Ba.. Baiklah, Mike."

Aku tersenyum dibelakang Mike. Aku akan menjalin hubungan lagi dengannya. Kini, hubungan yang serius.

Selama 30 menit kami menunggu, kami disuruh masuk ke mobil dan kembali ke villa.

"Mike, kamu akan menginap di villaku dan Meri."

"Apa bisa?"

"Ya, kamu harus menginap disana."

"Baiklah. Pak, ke Villa ya."

I Love You. Do You Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang