Melihat orang yang kita cintai bahagia dengan orang lain itu terasa menyakitkan. Apalagi, ketika dia mengabaikan kita dan mengalihkan pandangannya. Saat ini, aku sedang mengalami hal itu. Hal dimana aku harus melepaskan cintaku pada orang lain. Dia merasa bahagia ketika berada disisinya, bukan disisiku. Dia tertawa bersamanya, bukan bersamaku. Sakit.
***
Perjalanan menuju puncak dilanjutkan karena cuaca sudah membaik sekarang. Aku mencari keberadaan Meri. Aku tidak bersamanya untuk waktu yang lama.Aku bertemu dengan Agnez.
"Eh elo, Mel. Kenapa? Lo keliatan cemas." ucapnya.
"Aku mencari Meri. Tadi dia tak bersamaku. Perjalanan akan segera dilanjutkan."
"Gue gak liat tuh. Coba cari ditenda, siapa tau Meri disana."
"Udah, Nez. Tak ada Meri disana. Aku sangat khawatir."
"Baiklah, tunggu. Gue panggil petugas keamanan dan rekan-rekan gue buat bantu cari Meri, oke? Lo tenang aja."
"Makasih banyak, Nez."
***
-As Agnez-
'Gue nyari Meri? Hah. Males banget. Mending gue pergi dah. Tapi, tunggu sebentar. Sebenernya, ini rencana gue hahaha.' batinku."Aduh, Mel. Teleponnya gak bisa dihubungin nih. Mungkin karena gak ada sinyal. Gimana kalo kita kearah sana aja? Siapa tau ada banyak sinyal disana." ucapku.
"Tapi, apa tidak terlalu jauh?"
"Tidak, tenang aja. Kita sambil nyari Meri."
"Baiklah."
'Lo kena jebakan gue, Mel. Begitu mudahnya ngejebak lo haha.' batinku.
"Nez, kamu yakin bakal nyari Meri sampe sini?" tanya Melisya.
"Iya, tenang aja. Gue udah tau daerah sini kok. Lo percaya kan sama gue?"
"Iya, aku percaya sama kamu."
"Tunggu sebentar, gue boleh pinjem hp lo? Hp gue mati. Padahal, sinyalnya udah ada."
"Ah, baiklah. Aku takut akan terjadi sesuatu pada Meri."
"Meri akan baik-baik saja. Percaya sama gue. Gue nelfon kesana dulu ya. Lo harus tungguin gue disini. Gue gak mau kehilangan lo juga."
"Baiklah, tapi jangan jauh-jauh, Nez. Aku takut."
"Iya, tenang aja. Jangan kemana-mana ya. Gue nelfon dulu bentar."
"Hati-hati, Nez."
'Rencana kedua gue pasti lancar. Gue akan ninggalin Melisya disini sendirian tanpa orang dan hp. Selamat tinggal, Mel. Hahaha.' batinku.
***
-As Melisya-
'Semoga Agnez bisa menghubungi rekannya. Aku takut kalo Meri bakal hilang. Gak gak, Meri akan baik-baik saja. Meri, kamu dimana?' batinku.Aku masih menunggu Agnez. Tapi, sudah 30 menit Agnez tak kembali. Aku khawatir dan sangat takut sekali. Kemana Agnez?
***
-As Agnez-
'Syukurlah, gue udah kembali ke tenda. Rencana gue kali ini berhasil.' batinku."Nez, lo darimana aja? Semuanya lagi nyari lo." tanya Fredo.
"Maaf, gue tadi habis nyari sinyal. Yang lain mana?"
"Mereka sedang bersiap-siap. Ohiya, Melisya gak ada disini. Lo liat dia?"
"Hah? Melisya gak ada? Kemana dia pergi?"
"Ya mana gue tahu. Barusan Meri bilang kalo Melisya gak ada disini. Kita harus nyari Melisya sekarang."
"Oh oke, baiklah."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You. Do You Love Me?
Teen FictionMelisya Queenita; dulunya seorang gadis lugu dan pemalu. Melisya memperjuangkan cintanya dari awal SMA sampai sekarang. Namanya Mike King. Bisa dibilang cinta pertamanya. Karakter Melisya berubah karena dia. Mau tau kelanjutannya? Keep reading ❤