"Y/n sudah pergi dari pagi tadi. Aku kira dia pergi denganmu, Seungchol-ah."
Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan Ahjumma.
"Sudah jam segini, dia belum pulang. Aku jadi tidak tenang, Seungcheol-ah, kalau dia tidak pergi denganmu. Kau tahu dengan siapa dia pergi?"
Hmm? Jadi Ahjumma tidak tahu kalau y/n pergi dengan Joshua?
"Dengan teman sekolahku, Ahjumma. Tadi aku sempat bertemu dengan mereka di jalan."
"Oh ya?" Ahjumma tampak manggut-manggut sambil memotong wortel dihadapannya. "Terus mengapa kau menunggunya di sini kalau kau tahu dia sedang pergi?"
"Aku kira dia sudah pulang, Ahjumma. Untunglah aku di sini, aku jadi bisa melihatnya pulang nanti. Aku khawatir."
Ahjumma menyisihkan potongan wortelnya lalu duduk bergabung denganku di meja makan. "Seungcheol-ah, kau itu suka pada y/n, kan?"
Mataku melebar terhadap pertanyaan Ahjumma. Apa aku tidak salah dengar? "Ahjumma..."
Ahjumma tampak menghela napas. "Maaf, aku tidak bermaksud mengagetkanmu dengan pertanyaan itu. Habisnya aku melihat tingkahnya aneh akhir-akhir ini. Dia sering sekali pergi keluar dan terlihat begitu senang. Tingkahnya itu seperti orang jatuh cinta! Aku tadinya tenang karena ku pikir Seungcheol yang pergi dengannya, ternyata bukan."
Aku terdiam mendengar ucapan Ahjumma. Seperti orang jatuh cinta, huh?
"Hentikan cerita anehmu, Eomma!" Aku segera menoleh mendengar suara y/n dari belakangku. "Oppa! Kenapa kau di sini? Ini sudah malam."
"Ya! Ramah sedikit dengan Seungcheol! Dia sudah baik sekali menunggumu dari tadi karena khawatir denganmu. Kau memang pergi dengan siapa sih?!"
"Dengan teman."jawab y/n singkat. Tangannya segera mengambil sepotong kimchi dari mangkuk di meja.
"Ya! Jangan asal ambil seperti itu!"
Y/n tampak cemberut pada Ahjumma. Lalu kini ia menatapku. "Jadi? Oppa ada apa ke sini?"
"Ng..." Aku mencoba mencari alasan. Karena memang sejujurnya aku menunggunya di rumah hanya karena ingin bertemu dengannya sesegera mungkin.
"Kalau karena kau khawatir, seperti yang kau lihat, aku sudah pulang dan baik-baik saja." Kini dia ikut duduk di sampingku. "Sudah malam, Oppa. Pulanglah! Bahaya masih pergi keluar pada jam segini."
Aku menatapnya sesaat. Dia terlihat senang. Aku tidak suka. "Kenapa kau mengusirku? Ah kau sudah malas bertemu aku ya setelah sering bersama Joshua? Apalagi tadi sudah pergi seharian dengannya, huh?"
Y/n membelalakan matanya padaku. Aku tahu dia pasti sangat kesal aku mengungkapkan bahwa tadi pergi dengan laki-laki di depan Ahjumma. Benar sekali tebakanku, dia tidak jujur pada Ahjumma tentang dengan siapa dia pergi.
"Eh?! Kau pergi dengan laki-laki, huh?!"
Y/n berpaling pada Ahjumma. Tatapannya berubah melas. "Eomma..."
Ahjumma membalas tatapannya dengan mata melotot. "Tidak usah Eomma Eomma!"
"Oppa!" Y/n kini kembali berpaling padaku. "Pulang sana!"
"Araseooo! Ahjumma, aku pamit pulang ya!"ucapku sambil berdiri.
Ahjumma tersenyum padaku. "Ne. Hati-hati, Seungcheol-ah!" Lalu ia berpaling pada y/n dengan ekspresinya yang berubah menyeramkan kembali. "Kita akan bicara nanti. Kau antar Seungcheol dulu keluar sana!"
Y/n tampak cemberut. "Yeee."
--
"Oppaaaa! Aaaaa! Waeyoooo?"rengeknya begitu sampai di luar rumah.
Aku tertawa kencang melihatnya. "Mianhae, uri y/n." Aku mencubit pelan hidungnya. "Makanya jangan coba-coba mengusirku lagi!"
Y/n masih cemberut. "Kau benar-benar menyebalkan!"
Aku tertawa lagi melihatnya. "Ngomong-ngomong, bagaimana tadi? Kau benar-benar senang ya?"
Ah, mengesalkan sekali. Raut wajah y/n langsung berubah begitu ku tanya tentang Joshua. Ia langsung tersenyum senang dan matanya melebar seperti anak kecil yang sedang begitu bersemangat.
"Kami ke Seoul Land Oppa! Jinjjaaaaa aku kaget sekali! Terus disana aku mencoba banyak sekali permainan. Bahkan aku akhirnya berani untuk naik shot drop, Oppa! Ingat kan terakhir kali kita kesana aku menangis tidak mau naik? Terus juga karena hujan akhirnya aku dan Josh lamaaaa sekali di merry go round. Makanya juga aku beli kaos ini. Bahkan kembaran dengan Joshua! Norak sekali kan? Oh ya! Terus—"
Aku menahan ucapan y/n dengan telunjukku pada bibirnya.
"Oppa?"
"Mian, y/n. Aku tidak suka mendengar ceritamu."ucapku pelan.
Y/n terdiam. Matanya menatapku antara terkejut dan bingung. Aku benar-benar hapal dengan tatapannya yang satu ini.
"Yang kau suka itu aku kan?" Aku tersenyum lemah. "Jangan ceritakan hari-harimu dengan laki-laki lain dengan begitu gembiranya. Aku jadi tidak tenang mendengarnya."
"Oppa—"
Aku memeluk y/n erat. "Dari awal, y/n-ah. Aku ingin memulainya dari awal denganmu." Y/n terasa menengang ketika mendengar ucapanku.
Aku melepas pelukku lalu mengelus pipinya lembut. "Jangan mudah berpaling dariku."
Y/n masih diam. Tak bersuara sedikitpun.
Aku tersenyum menatapnya. "Aku pulang dulu ya! Naeil bwa!"
Y/n tidak melambaikan tangannya seperti biasa yang ia lakukan ketika mengantarku pulang. Dia hanya berdiri kaku di sana. Menatapku pergi. Tidak tersenyum, tidak juga terlihat sendu. Hanya menatap dengan matanya yang bulat.
Y/n. Kini giliranku yang mengejarmu dan tidak akan melepaskanmu lagi.
-- to be continued --
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, U. [SEVENTEEN IMAGINE]
Fanfiction[COMPLETED] Joshua x You x Seungcheol [SHORT /CHAPTER] Berawal dari sebuah minimarket, Joshua ingin menemukanmu dan Seungcheol bimbang karenamu. Baca lanjutannya di sini! Author: Hwang Aemi Genre: Teen Romance, School Language: Bahasa Indonesia Main...