#6 Nyaman [You POV]

2.8K 421 17
                                    

"Y/n-ah! Ireona!"

"Hmm..."aku menyahut pelan.

"Ya! Ireona!"

"Aaaah, Eommaaa..." Aku tidak ingin bangun. Sungguh.

"Mau ku guyur?!"

Sset! Bruk! "Aw!"

Aku mendengar bunyi tawa Eomma tak jauh dariku. "Jangan tertawa dong, Eomma."

Ah mengesalkan sekali! Sungguh aku ingin sekali membuang tempat tidur ini. Untuk apa memiliki tempat tidur tingkat kalau orang yang seharusnya menempati kasur lainnya tidak pernah pulang ke rumah?

Dengan mata yang masih tertutup, yang sesungguhnya juga tidak ku buka lebar-lebar, aku mencoba untuk bangun.

"Aaaaaaaaah!!"seruku sambil meregangkan badan.

"Ya! Y/n-ah!"

"Waeee Eomma???"

"Jangan bermalas-malasan! Sudah ada yang menunggumu di depan."

Menunggu? Siapa yang menungguku pagi-pagi begini? "Paling Seungcheol oppa." Ah, Seungcheol oppa. Menyebutkan namanya menimbulkan sensasi aneh pada diriku. Sensasi yang tidak menyenangkan.

"Ani. Rambutnya oranye."

Oranye...?

"JOSHUA!"

Tanpa pikir panjang aku segera berlari keluar.

"Ya! Y/n!"

Aku tidak menghiraukan panggilan Eomma. Hanya satu hal yang ada di pikiranku. Josh! Josh! Josh! Kenapa sepagi ini dia sudah ada dirumahku?

--

Brak! "Hey! Good morning!"

Tanpa sadar aku langsung tersenyum lebar menemukannya sedang berdiri bersandar di pagar rumahku. Seketika semua perasaan tidak enak yang ada di dalam diriku menghilang dan digantikan oleh perasaan tenang. Pasti karena melihat senyumnya. Senyum yang begitu menenangkan.

Eh! Tapi lama-lama senyumnya berubah aneh. "Eh? Kenapa kau jadi senyum-senyum begitu?"

Joshua tidak menjawab pertanyaanku melainkan berjalan mendekat yang sontak membuatku mundur satu langkah. "Ya..."

Selalu. Seperti yang selalu ia lakukan. Joshua menunduk, membuat wajahnya sejajar dengan wajahku hingga matanya menatap tepat ke kedua mataku. "A~ah. Seperti ini wajahmu di pagi hari."

Ucapannya sontak membuatku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Aku mengintip dari sela-sela jariku. "Ya! Jangan berkata begitu!"

"Waeyo? Wajahmu hari ini wajah yang paling ku suka." Dia tampak memalingkan wajahnya sesaat. "Ah, mianhae. Aku terdengar sangat cheesy."

Aku tertawa pelan lalu melepaskan tanganku dari wajahku. "Aku belum mandi. Belum berdandan."

Joshua tersenyum kecil. "Wajahmu di pagi hari. Kau yang seperti ini akan ku rekam selamanya disini."ucapnya sambil menunjuk dahinya. "Aku tidak boleh melupakan ini."

"Yaaa..."

Joshua menepuk-nepuk kepalaku pelan sambil tertawa. "Aku ke sini ingin mengajakmu berangkat bersama. Hmm, kalau kau mau itu juga."

Mataku melebar mendengar ucapannya. Tanpa sadar aku segera mengangguk cepat. "Ten...Tentu saja! Jamsimanyo!

--

"Udara hari ini begitu bagus bukan?"

Aku melihatnya berjalan sambil memandang langit dengan tersenyum. Senyum yang membuatku juga ikut tersenyum.

"Y/n."

"Hmm?"

"Sudah berapa lama berarti aku mengenalmu?"

Pertanyaannya membuatku berpikir. "Kurang dari sebulan?"

Joshu tertawa pelan. "Ah, benar."

"Kenapa memangnya?"

"Aniyo."jawabnya sambil menggeleng. "Hanya saja aku orang yang susah nyaman dengan orang lain. Tapi denganmu seperti ini, dengan kenyataan bahwa aku baru mengenalmu kurang dari sebulan, semuanya terasa begitu luar biasa."

"Hmm, benar juga."

"Eh? Benar juga?"

Aku membalas tatapannya sambil tersenyum. "Aku juga bingung kenapa aku bisa seperti ini dengan orang baru. Aku selama ini hanya bisa bertingkah lepas dengan Seungcheol oppa."

"Berarti aku berhasil seimbang dengan Seungcheol hmm?"

"Seimbang?"

"Ani!"jawab Joshua cepat.

"Yaa! Josh! Maksudmu apa??"

Joshua tampak tidak menghiraukan pertanyaanku. Melainkan ia melambai-lambaikan tangannya didepanku. "Apa kau tidak merasa dingin hari ini?"

Aku menggeleng pelan. "Ani. Kan kau yang bilang kalau udara hari ini bagus."

Kini Joshua tampak merengut. "Bagaimana dengan, apa kau tidak takut jatuh? Tidak-kah kau merasa perlu berpegang pada sesuatu?"

"Ha?" Dia ini bicara apa sih?

Sset! "Nah! Kan dengan seperti ini, jariku akan hangat, kau juga tidak akan terjatuh."

Joshua Hong.

Mengapa kau menggenggam tanganku seperti ini?

Mengapa kau membuat perasaanku kembali tidak karuan?

Apakah sebenarnya semua ini?

-- to be continued --

Hello, U. [SEVENTEEN IMAGINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang