Maaf, ada yang harus sedikit diganti di part ini, mohon dibaca kembali, terima kasih.
"Maafkan aku teman-teman ...."
Srak
"YOONGI HYUNG!!!"
---
"YOONGI!!!" Aku berteriak sekerasnya sambil berlari, walaupun hanya terpaut tiga langkah, ke arah Suga.
Aku tahu ini berbahaya. Aku tahu ini taruhannya nyawa. Aku juga tahu bahwa aku juga akan ikut mati konyol. Tetapi aku tetap melakukannya. Aku ingin walaupun dalam saat terakhirnya, Suga merasakan bahwa kami ada disekitarnya. Kami yang tak segan untuk mengulurkan tangan untuk membantunya dalam situasi sulit.
Aku merelakan diriku bergumul dengan maut.
Demi Min Yoongi.
Demi sahabatku.
Demi keluargaku.
Ketika aku berlari, waktu terasa berjalan lebih lambat.
Ketika aku mengulurkan tanganku, dimensi panjang terasa semakin terasa.
Ketika aku hampir menggapai pergelangan kaki Suga, gravitasi terasa begitu memaksaku untuk mendekati bumi.
Ketika aku menggapai pergelangan kakinya yang putih mulus itu, waktu seakan terhenti. Sampai akhirnya kami tersadar bahwa kami berada 50 meter di atas permukaan tanah.
"JIN HYUNG!!!"
"YOONGI!!!"
"HUWAAH!!!"
"Jin Hyung! Aku sudah memegang kakimu!"
"Aku juga memegang kaki Yoongi!"
"Kami akan menarikmu ke atas!" seru Jimin yang sekarang memegangi kedua kakiku. Aku benar-benar berada dalam kondisi hidup dan mati. Jimin memegangi kedua kakiku, sedangkan aku memegangi satu kaki Suga. Satu hal yang membuatku lebih khawatir adalah Suga yang mengenakan sepatu, lengkap dengan kaus kaki. Ini benar-benar membuat peganganku menjadi kurang mantap, tetapi aku tidak mampu untuk membetulkan posisinya.
"Ya! Lakukanlah!" seruku merestui.
"Namjoon Hyung, bantu aku!"
Tepat ketika Namjoon memegang kakiku ...
SLEP!
Peganganku merosot dari atas mata kakinya hingga ke bawah mata kakinya.
"YOONGI! Berikan kakimu yang lain!"
"Lepaskan aku Hyung ...," lirih Suga.
"TIDAK AKAN!!!"
"Lepaskan saja Hyung, itu akan lebih mudah ...."
"Tidak akan pernah Yoongi! Aku akan bertahan sampai penghabisanku!"
"Sepatuku akan lepas sewaktu-waktu. Tak ada gunanya kau mempertahankan manusia tak berguna sepertiku."
"Omong kosong! Berhenti bicara Yoongi!"
Suga terdiam, sepertinya ia sangat pasrah sekarang.
"Tae, bantu kami!"
"Hitungan ketiga teman-teman!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Off The Limits 2: A New Verge
FanfictionAku mulai tersenyum. Aku mulai tertawa. Aku mengerti dunia ini gila. Sabar? Aku sudah sangat sabar. Tabah? Aku lebih dari sekedar tabah. Lantas, mengapa aku masih merasa dunia memutarbalikkan keadaanku? Mereka bilang itu hanya gosip, hanya rumor, ha...