9. Listen to My Heart

3.6K 371 68
                                    


"Kumohon, hentikan, Jungkook ...."

"Hentikan?"

"Kumohon dengan sangat ...."

"Kertas itu menjelaskan semuanya, Hyung!"

"Kertas apa?" tanya Namjoon yang tiba-tiba masuk. Aku dan Jungkook kontan menengok ke arah pintu dan mendapati Namjoon dan Jimin menyeruak masuk.

"Namjoon ...."

"Jimin Hyung ...."

"Aku tanya, kertas apa Jeon Jeongguk?" Namjoon bertanya dengan nada lebih keras.

"Ah bukan apa-apa, Hyung," jawab Jungkook.

"Yah, lain kali kalau mau bohong latihan dulu. Tatap lawan bicaramu." Namjoon menangkap Jungkook berbohong. Sepertinya Jungkook juga tidak ingin masalah ini besar, tetapi aku juga tidak tahu.

"Sudah Jungkook, jelaskan saja, bukti apa yang kau maksud?" tanya Jimin.

Dengan tubuh bergetar, Jungkook merogoh saku jaketnya, jaket yang selalu ia kenakan. Ia mengeluarkan secarik kertas yang penuh dengan digit angka.

"Umm, apa ini?"

"Yah, ini hasil pemeriksaanmu waktu itu, Hyung?" tanya Namjoon. Tatapan matanya menembus mataku seandainya matanya bisa mengeluarkan anak panah. Aku terdiam. Jungkook tak bersuara. Jimin tertunduk.

Sekian puluh detik lamanya kami terdiam.

"Yah, kalian lama sekali!"

Jeritan J-Hope memecah ketegangan dalam diam kami. Ia dan Suga datang ke kamarku, Jungkook, dan Jimin.

"Kalian kenapa?" tanya Suga. "Itu apa?" tanyanya lagi, sambil mengambil kertas hasil uji laboratoriumku.

"Yah, apa ini punyamu, Hyung?" Suga kembali bertanya, kali ini padaku. Aku mengangguk sebagai jawaban.

"Jelaskan semuanya, Hyung."

"Ini bukan apa-apa, tenang saja," ujarku.

"Bagaimana kami bisa tenang Hyung ketika kami tahu bahwa kau tidak baik-baik saja?" ucap Namjoon.

Aku beranjak dari tempat tidur, berdiri tegak walaupun sedikit terasa pusing dan pandanganku sempat menggelap beberapa detik.

"Jelaskan apa maksudnya ini, Hyung!" pekik Suga.

"Apa yang kau tahu? Kau tidak pernah tahu apa pun tentangku! Apa peduli kalian? Eoh? Kalian tidak peduli! Kalian hanya peduli dengan diri kalian sendiri!"

"Jin Hyung ...."

"Kalian hanya peduli dengan orang yang kalian anggap dekat!"

"Hyung, kita ini satu—"

"Berhenti mengatakan 'BTS adalah satu keluarga', Park Jimin!!!" bentakku. "Keluarga mana yang tidak peduli dengan masing-masing anggota lainnya?" ucapku memandang mereka satu per satu. Air mataku jatuh.

"Jin Hyung ...."

"Kau tahu? Tidak ada keluarga yang hanya peduli pada sebagian keluarganya saja!"

"Hyung, bukankah kau yang tidak peduli pada kami?"

"Kau yakin, Namjoon? Kau terlalu fokus dengan pekerjaanmu!" kataku tegas.

Mataku mengabsen mereka satu per satu.

"Kalian bertiga selalu bermain, kau sibuk dengan pianomu, dan kau sibuk di studio! Kalian hanya ingat padaku jika tentang makanan saja, apa kalian sadar itu?"

Off The Limits 2: A New VergeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang