Let's drop a bomb like BigHit ...
Gimana Wings sama Lie nya? Udah cukup mumet?
===
BTS tidak membutuhkanku, ya 'kan?
"Ini surat persetujuan tindakan, dan ini surat penolakan tindakan."
Aku tidak butuh terapi ini 'kan?
---
Aku berulang kali mengembuskan napasku asal. Menatap kedua lembaran surat yang baru saja Dokter Lee tinggalkan padaku. Pulpen ada di tanganku, surat penolakan terapi ada di depan mataku, seakan memanggil: "Apa lagi yang kautunggu?"
Aku melihat ke sekeliling ruangan. Namjoon sibuk dengan ponselnya, Suga mencorat-coret bukunya. J-Hope baru saja datang tadi dan dia juga menyibukkan diri dengan ponselnya. V pergi untuk syuting dramanya yang terakhir kalinya, sedangkan Jimin dan Jungkook tidak terdengar kabarnya.
Aku melihat semuanya dan aku merasa kesepian. Memang bukan alasan yang kuat sebenarnya. Namun pada akhirnya aku memutuskan untuk menandatangani surat penolakan tindakan.
"Hyung, ada kabar baik dan kabar buruk, kau mau dengar yang mana?" tanya Namjoon sambil membalik ponselnya. Pertanyaan ini hanya berselang beberapa detik setelah aku selesai menandatangani surat penolakan tindakan itu.
"Eo? Umm, kabar baiknya apa?" jawabku sambil memandangnya.
"Hyung," panggil Namjoon. "Orang tuamu dalam perjalanan kemari."
"Orang tuaku? Apa mereka tidak sibuk?" Aku menghela napasku. Bukan maksudku tidak suka orang tuaku datang, tapi aku takut mereka terlalu khawatir dengan anak mereka yang mereka lepas sendirian di Seoul ini.
"Dan kabar buruknya ...," ujar Namjoon terpotong.
"Kabar buruknya?"
Namjoon menunjukkan sebuah artikel dari ponselnya.
"BTS Berada dalam Rumah Sakit, Siapa yang Sakit?" begitu judul artikel tersebut. Aku membulatkan mataku, kaget.
"Media tahu kalau kita ada di sini?" tanyaku terkejut.
"Mungkin mereka tahu kalau kita di rumah sakit, tapi mungkin mereka tidak tahu apa yang terjadi padamu, Hyung."
"Sebenarnya, beberapa media sempat berkumpul di depan studio tempat kita syuting dan beberapa media menyebar ke depan gedung BigHit hanya untuk mengetahui kenapa kau lari dari panggung waktu menyanyikan lagu kita saat MCountdown kemarin."
"Kenapa kau bisa tahu, Namjoon-ah?" tanyaku.
"Sepulang dari MCountdown aku berjalan-jalan di daerah Gangnam. Ketika aku akan melewati gedung BigHit, aku melihat begitu banyak kerumunan orang. Aku yakin itu media yang ingin meminta penjelasan dari agensi mengenai hilangnya dirimu secara tiba-tiba dari atas panggung, Hyung," jelas Namjoon.
"Sepertinya mereka juga curiga ketika kita menghilang secara misterius saat Inkigayo, Namjoon-ah," tambah J-Hope.
"Kalian tidak tampil di Inkigayo?" tanyaku.
"Kami tidak bisa tampil tanpamu bukan, Hyung?" jawab J-Hope.
"Yah, mana profesionalitas kalian? Masih ada enam orang yang lain, tinggalkan saja aku!"
"Itu ... rasanya aneh, Hyung. Satu panggung tanpamu ...," ujar Namjoon.
"Kalian bisa satu panggung tanpa Jungkook. Waktu di Jepang, kita kehilangan dua member dan kita tetap naik ke atas panggung!" kataku memotong ucapan Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Off The Limits 2: A New Verge
FanfictionAku mulai tersenyum. Aku mulai tertawa. Aku mengerti dunia ini gila. Sabar? Aku sudah sangat sabar. Tabah? Aku lebih dari sekedar tabah. Lantas, mengapa aku masih merasa dunia memutarbalikkan keadaanku? Mereka bilang itu hanya gosip, hanya rumor, ha...