11. Burn It Up!

3.9K 337 89
                                    



Seoul, Mei 2016

Empat bulan berlalu sejak aku memulai terapiku. Rambutku rapuh tetapi lumayan selamat. Kemoterapi sudah dihentikan dan donor sumsum tulang itu adalah kakakku sendiri. Ia rela cuti dari tugas militernya demi ke Seoul dan menemaniku.

Banyak hal yang terjadi antara aku dan BTS. Dukungan mereka benar-benar nyata padaku. Termasuk Namjoon dan Jimin yang benar-benar menemaniku disamping kakakku dan keluargaku. Ia tidak kabur seperti yang V lakukan, ia memanggil perawat, lalu lari karena ngeri.

Aku baru saja pulang dari rumah sakit untuk melakukan cek rutin sebagai kontrol.

"Bagaimana Hyung hasilnya?" tanya V.

"Baik," jawabku sambil mengulas senyum pada sang penanya.

"Syukurlah, kau hebat Hyung!" tambah V lagi sambil menyunggingkan senyum kotaknya.

"Saatnya latihan, teman-teman," panggil J-Hope.

Tentu saja kami butuh latihan, besok kami mengawali comeback kami.

Sesungguhnya aku tidak begitu suka, seminggu dan hanya menghadiri tiga acara musik, itu sangat sedikit. Mau bagaimana lagi, itu sudah menjadi keputusan dari Namjoon dan pada manajer serta PD.

***Flashback***

"Album ini juga berisi kompilasi dari lagu-lagu yang ada dalam dua mini album sebelumnya dan dalam aransemen yang berbeda, seperti alternative dan urban mix." Suga menutup penjelasannya mengenai lagu-lagu yang sama di album terbaru kami.

"Ya, aku setuju," jawab Bang PD-nim.

"Bolehkah kami melakukan promosi selama satu minggu saja?" tanya Namjoon.

"Ada apa?"

"Kami ingin Jin Hyung ikut dalam comeback stage ini."

"Kalian yakin? Jin belum ada seminggu meninggalkan rumah sakit!" seru salah satu manajer.

"Ini adalah keputusan kami PD-nim," tambah Namjoon. "Lagi pula, dalam satu minggu kita hanya akan bisa tampil di tiga acara musik."

"Kalau dia pingsan di atas panggung, siapa yang bertanggung jawab?"

"Kami siap bertanggung jawab!" jawab Jimin, V, dan Jungkook serempak.

"Kami semua akan bertangung jawab," tambah Namjoon.

"Baiklah, jika terjadi sesuatu pada Jin, kami tidak akan ikut menutupinya lagi, tapi kami juga tidak akan membuka mulut mengenai kondisi Jin kepada publik, karena keluarganya pun melarang."

"Kami mengerti PD-nim," jawab Namjoon.

Aku menyaksikan semuanya. Aku benar-benar tak berdaya.

"Baik kalau begitu, tanggal 2 Mei akan kita unggah MV terbaru kalian dan memulai penjualan album kalian, kalian boleh meninggalkan ruangan."

Kami keluar dari ruang rapat.

"Sudah Hyung, jangan terlalu dipikirkan." Jimin menepuk pundakku pelan.

"Tetapi bukankah kekhawatiran PD-nim ada benarnya? Kalau aku roboh di panggung bagaimana?"

"Mudah saja, kalau kau merasa tidak enak badan, pergilah ke back stage, bersembunyilah dalam ruang rias BTS. Bukankah coordi Noona adalah staf agensi? Semua staf agensi tahu dengan keadaanmu namun mereka menutup rapat-rapat tentang hal ini," jawab Jungkook.

"Itu benar, Hyung. Keluargamu saja dihubungi paling akhir. Terlebih lagi, mereka diberi tahu secara personal, Bang PD-nim turun sendiri untuk melakukannya," tambah J-Hope.

Off The Limits 2: A New VergeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang