Chapter 13 - Menggoda Tacan

2.3K 298 56
                                    

Yuki mengerjapkan matanya perlahan. Suara jam weker yang masih berbunyi tak membuat wanita itu beranjak untuk mematikan. Matanya masih terlalu berat untuk terbuka. Biarlah suara nyaring itu menjadi nyanyian tidur yang menyenangkan.

Slap...

Yuki membulatkan matanya saat sesuatu terjadi pada selimut yang ia pakai untuk menutupi tubuhnya. Wanita itu merasakan ada seseorang seperti menarik selimutnya.

"Bangun woy... udah pagi!" Mata Yuki semakin membulat saat telinganya menangkap suara ngebass khas pria.

"Kebo juga ya ternyata ini perempuan."

Yuki masih bergeming, saat ini ia lebih memilih jika ia sedang bermimpi. Dia memejamkan matanya kuat-kuat saat sebuah tangan menggoncang tubuhnya.

"Woy! Pacar! Bangun... kerjaaa!" Kali ini Yuki sudah tak bisa menganggap apa yang ia alami adalah sebuah mimpi. Wanita itu segera membalik tubuhnya dengan mata terbuka.

"Arkhhh... !" Yuki menutup matanya dengan kesepuluh jarinya.

Jantungnya berasa mau lepas saat ternyata ada seorang laki-laki berada di apartement-nya. Bukan hanya itu saja, saat Yuki berteriak histeris karena dia melihat Algha yang bertelanjang dada dengan hanya memakai boxer.

"Arkhh... " Algha ikut berteriak saat Yuki berteriak. Latah juga rupanya tu bocah.

"Apaan sih? Kok tiba-tiba teriak gitu?" Ucap Algha dengan tangan mengelus dada.

"I-itu..." Yuki mengacungkan jari telunjuk tangannya dan tangan kiri masih menutup mata. Hanya ads cela sedikit yang membuat Yuki masih bisa melihat jelas penampilan Algha.

"Apaan sih?" Algha masih tak mengerti saat Yuki menunjuk-nunjuk padanya.

"Loe telanjang pe'a." Suara lain seorang laki-laki membuat Yuki seketika menoleh ke sumber suara.

"Arkkhhh.....!" Teriaknya lagi bersamaan dengan laki-laki itu yang juga ikut berteriak.

Yuki reflek menarik selimut di sampingnya dan menutup tubuhnya yang masih berpakain lengkap.

"Syuutt...! Kok malah pada teriak-teriak sih. Masih pagi woy." Algha merentangkan tangannya melerai.

Yuki menatap Algha dan pemuda yang ternyata Elang itu bergantian. Bibir Yuki tertekuk lucu dan jari telunjuk tangan kanannya terangkat mengarah bergantian kepada dua bocah bertampang tanpa dosa itu.

"Heee!.... kok kalian bisa pada di sini sih? Gak sopan banget masuk apartement orang tanpa permisi." Yuki berucap menggebu. Rona merah di kedua pipinya tak bisa memungkiri jika dirinya tengah sangat malu.

"Hehe..." mereka berdua terkekh kompak.

Elang sudah lengkap dengan seragamnya. Sementara Algha masih menggunakan boxer dengan rambut basah yang menetes dikening dan pelipisnya.

"Aku kan semalem nginep sini, sayang. Gimana sih?" Algha berjalan menuju lemari kecil di samping nakas milik Yuki.

Wanita itu tertegun sejenak saat melihat sesuatu yang aneh berada di apartement-nya. "Ehh... sejak kapan tu lemari ada di situ? Itu lemari siapa?"

"Ya kan kayaknya ni tante-tante kena alzhaimer, Jal?! Jangan-jangan dia juga lupa sama apa yang semalem kalian lakuin." Elang memanas-manasi.

Yuki semakin membulatkan matanya dengan mulut yang menganga tak percaya.

Blak...

Wanita itu pinsan.

***

Perempuanku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang