Yang penasaran Caca siapa, dia itu BFnya Vino sebelum Demion dan Vio (Two - Get to Work!)
''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''''
"And cut!" teriak Demion. "Enough for today! Besok kita akan kembali lagi disini, pukul 8 pagi. Usahakan jangan telat!" kata Demion memperingati. Semua langsung membubarkan diri masing-masing.
Vina mengambil handuk dan air minumnya. Bekerja dibawah terik matahari, cuaca panas, summer time, semuanya terasa panas. "Ice cream?" tanya Demion. Vina dan Vino langsung mengangguk. Pecinta ice cream bisa dari segala umur, bukan?
"Vi, ikut?" tanya Vina. Vio menggeleng. "Gue harus pergi bentar. Besok pagi gue balik lagi. Kalian have fun aja yah!" kata Vio lalu pergi meninggalkan mereka. "Ca, ikut?" tanya Vino. Caca langsung mengangguk senang.
Caca tidak pernah menghilangkan rasa cintanya pada Vino walaupun Vino terus mengejar Vio. Apapun yang terjadi, Caca akan terus berusaha hingga Vino berpaling.
*
"Hari ini shooting kita selesai. Mari beri tepuk tangan untuk hasil kerja keras kita selama ini," kata Demion. Semua bertepuk tangan pada 7 hari yang padat itu. "Oke. Setelah ini, semua video akan di edit. Dan secepatnya akan di rilis. Terima kasih untuk kerja samanya selama 7 hari ini. Sampai bertemu di project selanjutnya," kata Demion. Semua orang bertepuk tangan lagi sebelum beranjak dari tempat masing-masing.
"Wait-wait!!" teriak Demion. Ia tiba-tiba mendapat ide cemerlang. Semua orang langsung berhenti. "Bagaimana kalau kita mengadakan party?" teriak Demion. Semua orang langsung berteriak. "Bir Bar, 8 o'clock! See you there!" kata Demion. Semua langsung membicarakan tentang party itu.
"Lo yang bayar semua, Dem?" tanya Vino. Demion mengangguk. "Gak rugi?" tanya Vina. Demion menggeleng. "Pesta kali-kali bolehlah," jawab Demion. "Vio ikut ga?" tanya Demion. Vio berpikir. "Ikut. Tapi gue bakal ada telat. Ada acara sebentar," kata Vio. Demion hanya mengangkat jempolnya. "See you there!"
Orang-orang mulai mengerumuni Bir Bar itu. Dari kru, staf, hingga penari sudah mengerumuni tempat tersebut. "Here!" panggil Demion saat melihat Vina dan Vino memasuki ruangan privat itu. Vina tersenyum dan menghampiri Demion.
"Hai, beb," sapa Demion sambil mencium pipi Vina. Wajah Vina langsung memerah. Walau bukan pertama kali, tapi Vina selalu memerah setiap dicium Demion. "Tequila?" tanya Demion. Vina mengangguk.
Vino duduk di salah satu meja kosong. Segelas bir sudah ada ditangannya. Vino bukan peminum yang kuat, hanya saja ia ingin melepas bebannya sementara. Vio belum datang, mau gak mau Vino duduk sendiri.
"Boleh gue duduk sini?" tanya seseorang. Dengan sedikit berputar, Vino menatap gadis itu. "Boleh," jawab Vino lalu meminum birnya lagi. Gadis tadi duduk di depan Vino. "Ada yang mau gue omongin sama lo," kata gadis itu. Well, itu Caca.
"Ngomong aja," kata Vino setengah sadar. Caca menenangkan dirinya lalu mulai berbicara.
"Sebenernya gue udah lama jatuh cinta sama lo. Sejak kita kenal gue udah jatuh cinta sama lo. Awalnya gue ragu, tapi lama-lama gue yakin kalau gue jatuh cinta sama lo. Please, Vin. Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Caca. Vino yang setengah sadar langsung memandang Caca bingung.
Vino's POV
"Sebenernya gue udah lama jatuh cinta sama lo. Sejak kita kenal gue udah jatuh cinta sama lo. Awalnya gue ragu, tapi lama-lama gue yakin kalau gue jatuh cinta sama lo. Please, Vin. Lo mau kan jadi pacar gue?" kata gadis itu. Aku berusaha melihat siapa pemilik wajah itu. Ternyata Vio. Sejak kapan dia disana?
"Santai aja kali. Kita juga udah pacaran kan?" kataku. Aku melihat dia tersenyum. Oh God! Senyumnya itu membuat hatiku meleleh.
"Kali ini aku yang tanya sama kamu. Boleh gak aku cium kamu?" tanyaku. Aku sudah tidak dapat menahan lagi. Aku tidak perduli dengan tatapan orang disekitarku. Aku mau Vio. Hanya Vio.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast
Novela JuvenilBagaimana kalau kau mempunyai 4 orang teman yang selalu tertawa bahagia setiap kali kalian bertemu. Pasti asik, bukan? Tapi tidak dengan Zhevino, Zhevina, Demion, dan Violet. Mereka boleh tertawa dihadapan temannya masing-masing. Tapi siapa sangka...