11

11.5K 712 38
                                    

berhubung gue lagi seneng, jjadi gue update wkwkw

Makasih buat respon yang luar biasa dari kalian

Sebenernya semua tergantung kalian sih
Mau cepet update, ya komen dan vote yang banyak wkwkw

Kalau banyak, kan gue cepet updatenya, gak seminggu sekali
Tapi jangan minta setiap hari, kerjaan gue banyak.

Wkwkwkwk


♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣♣

Veranda duduk di atas meja bar dengan sesekali tersenyum melihat Kinal yang sedang memasak.

"Kamu akan masak apa ?" Tanya Ve pada Kinal. Kinal menoleh pada Veranda.

"Sop ayam, ayam merica, dan tumis kankung. Kamu suka kangkung ?" Jawab Kinal berjalan menuju kulkas.

"Lumayan, " jawab Veranda tersenyum saat Kinal mengambil sebotol minuman air meneral baru.
Ve kemudian mengernyit heran melihat Kinal tidak kunjung bisa membuka tutup botol itu.

"Ish.. " decak kinal mulai kesal. Veranda berinisatif turun dari duduk nya di meja bar. Melangkah mendekat pada Kinal.

"Sini, " ujar Veranda merebut botol minuman tersebut.
"Mau aku buka ?" Tanya Veranda pada Kinal. Kinal mengangguk cepat.

"Aku akan buka untuk kamu, tapi gak gratis " ujar Veranda dengan senyum liciknya. Kinal menaikkan satu alisnya.

"Aku harus bayar Gitu ?" Tanya Kinal mengerutkan kening. Veranda mengangguk.

"Baik lah, aku akan bayar, sekarang buka " jawab Kinal polos. Veranda tersenyum geli mendengar jawaban polos Kinal.

"Tapi bayarnya gak pake duit" tambah Veranda lagi. Semakin menambah kebingungan Kinal.

"Lah ? Terus pake apa ? Daun gitu ?" Tanya Kinal lagi. Veranda kini menatap Kinal mengerling nakal.
Sambil tanganya memutar tutup botol itu.

Klek

Ve melangkah mendekat pada Kinal. Membuat Kinal harus menahan nafas nya.

"Bayarnya pake ini " ucap Veranda menujuk bibir Kinal. Kinal mengenyit heran. Lalu sejenak kemudian Kinal mendengus malas.

"No ! " tolak Kinal cepat sambil mengambil Minuman dari tangan Ve. Membuat Veranda terjengit kaget.

"Kenapa ? " tanya Veranda melas. Kinal berbalik. Kembali melanjutkan masaknya.

"Tadi kan udah " jawab Kinal. Ve melangkah dan melingkar kan tangannta ke perut Kinal.

"Tapi, aku mau lagi, abis bibir kamu manis sih " ujar ve sekaligus menggoda. Kinal hanya mendelik malas.

"Nanti aja, aku lagi masak " jawab Kinal lagi. Ve mendadak cemberut.

"Yaudah, kalau gitu aku meluk kamu sampai kamu selesai " jawab Veranda keras kepala. Kinal hanya mendengus walau dia sendiri juga senang.

Akhirnya Kinal memasak dengan Ve terus mendusel pada Kinal. Sesekali berusaha menggoda Kinal dengan mengecup leher Kinal.
Sangat terlihat kenyamana Ve terhadap Kinal.

Setelah hampir sejam lebih Kinal memasak untuk Veranda dan Dirinya. Kini semua makanan tersaji di atas meja bar.
Veranda duduk di depan Kinal. Sambil menatap mupeng pada msakan Kinal yang terlihat enak.

"Ayo di makan " ujar Kinal mempersilah kan. Veranda mengangguk. Dia mencoba tumis kangkung lebih dulu.

"Gimana ?" Tanya Kinal tersenyum bangga. Apalagi saat melihat reaksi Veranda yang seolah ingin lagi.

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang