27

14.6K 695 52
                                    

Hoooooiiiiiii.....

Siapa yang sibuk nyari pokemon di sini ?
Udah dapet pikachu belum ?. . Wkwkwkw

Lagi heboh sekarang ya..

Gue mah gak main,
Gak doyan nyari pokemon,
Gue sibuk nyari jodoh sih.... wkwkwk

Maklumi atas typo nya...

♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣

Aku tidak percaya semua akan berakhir seperti ini.
Semua hancur berantakkan.

Kita selesai Mi.

Ucapan sialan itu menghancur kan hidup ku dalam seketika.

Kinal !

Gadis yang sejak dulu, dengan bersusah payah aku dapat kan. Dan saat sudah menjadi milikku dengan bodoh nya aku melakukan sebuah ke salahan besar.

Menghianati nya!

Bodoh kan ?

Dan sekarang ? Bahkan aku tidak bisa menemuai sejak semalam. Sejak dia pergi begitu saja meninggal kan ku di lobby hotel.

Aku langsung menuju ke tempat kos nya. Tapi Kinal tidak ada, tangisan ku semakin pecah saat aku mendadak hilang arah kemana Kinal berada.
Aku mencari Kinal seperti orang gila.

Sungguh aku menyesali semua perbuatan ku.
Jika tau kalau akan jadi begini, aku tidak akan melakukan itu.
Tapi semua sudah terjadi.
Aku terlalu hanyut dalam nafsu birahi ku yang tidak bisa aku dapat kan dari Kinal karena dia belum siap.
Akhir nya aku mendatangi Kinan.

Aku dan Kinan memang sering saling memuaskan satu sama lain.
Hanya sebagai partner di ranjang gak lebih.
Karena di hati ku hanya ada Kinal.
Dan kita sama - sama hanya melakukan karena nafsu dan kebutuhan satu sama lain.

"Mi, loe tenang dong , jangan nangis terus, kinal bakal nemuin loe kok " ujarnya dengan enteng. Kinan.
Sahabat ku sekaligus partner ku di atas ranjang.

"Apa jaminan dia akan kembali ? Apa Nan ?" Tanya ku dingin padanya.
Aku masih sangat jelas mengingat bagaimana kekecewaan Kinal saat itu.

Dan sekarang, aku tidak tau harus mencarinya kemana lagi.
Hanya bisa meringkuk di kamar ku. Sambil menangis memohon agar Tuhan mau mempertemukan aku dengang Kinal ku.

"Mi.."

"Pergi lah Nan, tinggal kan aku sendiri " ujar Ku pada nya dengan lirih. Aku butuh waktu sendiri sekarang.

Kinan tidak lagi bersuara. Hanya ku dengar helaan nafas berat nya dan langkah kaki nya yang mendekat.
Kinan berjongkok di depan ku dengan tatapan iba pada ku.

Cup

Kecupan manis mendarat di kening ku dengan tulus.

"Aku akan menemui Kinal" ujar nya. Aku menatap penuh harap pada nya.

"Tolong, bawa Kinal pada Ku " ujar ku terisak padanya. Kinan mengangguk dengan mata yang berkaca. Entah apa yang dia rasaakan sekarang aku tidak tau.

Kinan bangkit kembali dan berjalan ke arah pintu kamar ku.

Tangisan ku kembali pecah saat Kinan keluar dari kamar ku.

"Ku mohon maaf kan aku sayang.. hiks.. hiks.. " isakku meredam dengan menahan sesak yang luar biasa.

Ya Tuhan, aku tidak ingin kehilangan nya.


¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang