♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧♣♧
Pagi ini terlihat cuaca sedikit mendung. Mungkin sama dengan suasana hati Veranda yang sudah seminggu ini merasa mendung.
Semakin hari, Veranda semakin membuat dirinya sendiri terpelosok dengan keputusan nya sendiri.
Mendekap sepi sendiri, menekan rasa rindu yang minta untuk di ledakkan.
Mencoba menghindar dari sumber rasa rindu yang terus meraung.
Niat hati ingin membuat sang pemilik rindu menyesal atas ke pengecutannya. Tapi dia malah meradang sendiri menahan rindu yang memuncak. Minta di perhatikan, minta di dekap dalam pelukkan sang pemilik rindu itu."Ve, kamu kenapa sih ? Kok gak di makan makanan nya ?" Tanya Kinan pada Veranda yang sedari tadi hanya memain kan sendok nya mengaduk - ngaduk pasta yang di pesannnya.
Veranda menggeleng pada Kinan.
"Kamu sakit ?" Tanya Kinan dengan raut cemas. Kembali Veranda menggeleng."Enggak, aku gak apa apa kok," jawab Veranda datar. Kinan memandangi Veranda yang kini menyesap minumannya.
"Kamu beda sejak balik dari surabaya " ujar Kinan kembali fokus pada makanannya. Veranda melirik pada Kinan dengan heran.
"Beda ? Maksud kamu ?" Tanya Veranda tidak mengerti. Kinan mengangguk.
"Ya, beda, gak kayak dulu, kamu lebih banyak ngelamun, lebih diem " ujar Kinan menoleh pada Veranda.
"Kayak dulu ? Emang kayak dulu itu gimana ? Bahkan kita baru kenal " ujar Veranda datar dan dingin. Kinan langsung bungkam, sindiran halus itu sukses membuat nya kicep.
"Ve, soal itu aku.."
"Kayaknya jam makan siang udah habis Nan, aku langsung balik ke kantor ya " sela Veranda langsung bangun dari duduknya. Dan berpamitan pada Kinan.
"Aku antar ?" Tawar Kinan yang langsung di tolak Veranda.
"Gak usah, lagian deket kok " jawab Veranda. Lalu pergi meninggalkan Kinan begitu saja.
Kinan hanya bisa menghela nafas beratnya memandang lirih pada Veranda yang keluar dari caffe tempat mereka menghabiskan makan siang...........................
.........Sedangkan di tempat lain. Tepat di dalam sebuah lapangan basket indor. Tim basket kampus Kinal sedang melakukan latihan sore ini.
Kinal terlihat sedang berlari bersampingan dengan temannya sambil mendrible bola.
Menggunakan celana basket hijau putih, dengan kaos putih polos Kinal mempassing bola pada sang teman dan langsung di shoot kearah ring.Drakk
Masuk!
Kinal tersenyum bangga pada temannya itu. Ber hive five ria. Dan kembali berlari ke kubu nya lagi.
Selama hampir tiga jam Kinal dan tim nya melakukan latihan. Sampai hari tidak terasa sudah gelap.
Kinal berjalan menuju tempat tas nya terletak. Sambil mengelap keringat dengan kerah baju yang di gunakan dia berjalan menuju tas nya."Thanks " ucap Kinal pada salah satu teman nya yang memberikan sebotol minuman yang sudah di buka segel padanya.
Kinal meneguknya dengan segera. Kembali maatanya menatap kosong ke arah lantai coklat itu.
Fikiran nya kembali melayang pada gadis yang di cintai nya itu."Huft " Kinal menghela nafas kasar nya. Dan kembali menutup botol minumannya.
Setelah mengistirahat kan tubuhnya sebentar. Kinal membereskan peralatanya."Je, langsung balik ?" Tanya Kinal pada Jeje yang duduk di dekat seorang pelatih.
"Loe mau balik duluan ?" Tanya Jeje balik. Kinal mengangguk.
"Yaudah, loe duluan aja, gue masih ada bisnis sama Ayana nih " ujar Jeje melirik pada gadis yang duduk di dekatnya sambil memegang bilbord.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kinal Or Kinan
RandomDua adik kakak yang memiliki sifat yang berbeda. Dua adik kaka yang memiliki wajah yang mirip tentunya. Mereka sering di bilang kembar. Hanya berbeda jenis kelamin saja. Yaitu Devi Kinal putri dan Deva Kinan Putra. Kinan sang kakak hendak di jodoh k...