22

14.4K 774 37
                                    

Selamat berbuka puasa !!!

♣♧♣♧♧♧♣♧♣♧♣♧♧♧♧♧

 
"Aaaa.. " ujar Naomi menyuapkan sepotong martabak keju kedalam mulut Kinal. Kinal menelan ludah dengan susah payah. Matanya melirik pada Ve yang duduk di sofa seberang dengan Kinan.
"Kinal "

"Eh.. ya " ujar Kinal dengan takut membuka mulutnya. Dan menerima suapan Naomi padanya. Naomi tersenyum, yang juga di balas Kinal.

  Veranda ?

Jangan tanya, sekuat mungkin dia menahan amarah. Menatap begitu tajam pada Kinal. Rasa cemburu nya di tahan sebisa mungkin agar tidak terlihat.

  "Ve, kamu diam aja, ada masalah ?" Tanya Kinan yang melihat Veranda hanya dia sejak Rani pamit hendak ke dapur.

"Enggak , emm.. Nan, kayak nya aku harus balik sekarang " ujar Veranda pada Kinan tapi melirik pada Kinal.

"Yaudah, aku..."

"Gue aja yang anter kak, sekalian gue balik ke kosan " ujar Kinal dengan cepat. Veranda menoleh pada Kinal begitu juga dengan Naomi.

"Trus Naomi gimana ?" Tanya Kinan. Kinal mendadak kaku, dia melupakan yang satu ini.

"Emm.. sekalian anter Naomi juga, kan searah, ya kan ?" Jawab Kinal dan bertanya pada Naomi. Naomi mengangguk patuh pada kesayangan nya itu.

"Emm... yaudah." Ujar Kinan mengangguk.

"Mama.. Ve sama Naomi mau pamit nih " seru Kinal dengan lantang.
Rani muncul dari dapur dengan senyum merekah.

"Udah pada mau balik, lho Naomi gak nginap aja sayang, biasanya juga nginap " ujar Rani. Veranda yang mendengar itu memicingkan mata nya pada Kinal.

"Enggak Tan, soalnya ada kerjaan besok pagi " jawab Naomi tersenyum. Rani mengangguk mengerti.

"Ve, juga pamit tan, " ujar Veranda pada Rani.

"Iya, kamu hati - hati ya, emm.. di anter Kinan kan ?"

"Kinal Ma, sekalian balik ke kosan " sela Kinal dengan cengiran.
"Besok ada kelas " ucap Kinal saat melihat sang mama hendak membuka mulut. Dan akhirnya Rani hanya bisa menghela nafas beratnya.

     Selama perjalanan , ketiga nya hanya diam. Naomi duduk di samping Kinal menatap luar jendela. Kinal fokus pada jalan sambil sesekali melirik pada kaca depan yang menampilkan Veranda dengan raut dingin menatap keluar jendela.
Kinal juga melirik pada Naomi yang juga menjadi diam.

"Hari ini kamu bolos " ujar Naomi tiba - tiba membuka suara.

"Eh.. emm.. apa ?" Ujar Kinal sedkit tersentak. Naomi kini menoleh pada Kinal. Begitu juga Veranda.
Kinal tersenyum melihat tatapan Naomi yang sedang menuntut jawabannya.

"Hehe.. lagi mager hari ini " jawab Kinal beralasan. Sambil melirik pada Veranda.

"Kenapa semua telpon ku gak di jawab sejak semalam ?" Tanya Naomi menatap dingin. Kinal mendadak lidahnya kelu. Dia melirik pada Veranda yang terlihat acuh.

"Semalam aku ke capekan, dan ketiduran, jadi.. ya gitu.. maaf ya " ujar Kinal tersenyum manis seperti biasa.

"Huft.. " Naomi menghela nafas beratnya. Lalu juga tersenyum mengerti pada Kinal.
"Yaudah, lain kali jangan kayak gitu lagi, aku cemas tau, takut kamu kenapa - napa " ujar Naomi mengelus pipi Kinal dengan lembut. Kinal mengangguk kaku.

  Veranda hanya bisa menahan amarah karena rasa cemburunya. Melihat Kinal di sentuh Naomi.

Haduhhh...
Mampus lah gue malaam ini,
Pertanda gak bakal di kasih jatah ini sama Ve.

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang