16

10.6K 757 124
                                    

♣♧♧♣♧♣♧♣♧♣♧♧♧

Ku lajukan mobil ku menuju kerumah sakit di mana Kinal di rawat.

Entah kenapa sejak kejadian seminggu yang lalu, sejak pernyataan cintanya. Membuat ku semakin resah. Namanya terberputat di kepala ku.
Getaran aneh, getaran yang aku rasakan dengan Kinan sama dengan getaran yang di berikan Kinal pada ku.

Dan satu lagi yang mengganjal di hati ku. Yaitu Kinan!
Entah dia yang berubah atau aku yang berubah.

Saat aku bersama nya, aku seperti bersama dengan orang asing. Bahkan saat tadi dia hendak mnyentuh ku. Dengan refleks aku menjauh.

Tapi kalau Kinal ?
Aku seolah ingin di sentuh oleh nya. Ingin terus berdekatan dengan.

Detakkan tidak nyaman jika bersamanya. Tapi aku menyukain detakan itu.

Jujur, saat aku jauh dari nya, aku ingin menetralkan dengan apa yang aku rasakan. Ingin memberi waktu untuk ku sendiri. Mungkin itu cuma perasaan ku.
Tapi,, sampai sekarang aku masih bingung dengan semua yang terjadi.

Aku senang saat Kinal mengungkapkan perasaan nya. Tapi di sisi lain aku juga mencinta Kinan. Bagaimana dengannya ? Aku tidak mau kehilangan Kinan yang notabene adalah kakak nya Kinal.

Maka terkutuk lah aku, jika Kinan tau kalau aku juga menyukai Kinal. Aku juga mencintai Kinal.

Tunggu !!

Aku mencintai Kinal ?
Kenapa aku bisa berfikir seperti itu ?

Ah..
Ini semua membuat ku gila.

→→→→

Aku berjalan menuju lift rumah sakit. Karena jalanan yang macet, akhirnya aku tiba hari sudah gelap.
Aku harap Kinal belum tidur, dan aku tidak menganggunya.

Dengan langkah ragu aku terus berjalan menyusuri koridor rumah sakit di mana Kinal di rawat.

Saat tau Kinal masuk rumah sakit, aku seperti ada yang menghantam kepala ku tadi.
Mendadak rasa khawatir begitu besar terhadapnya.
Takut jika dia kenapa - napa.

Langkah ku semakin dekat dengan kamar rawat Kinal.

"Huft, aku harus selesaikan semuanya " gumam ku menarik nafas dalam - dalam lalu menggembuskannya.

Baru saja aku hendak memutar knob pintu. Tapi mendengar suara seruan dengan sarat emosi dari dalam.

"Loe Gila ?!! " itu suara Kinal. Dengan siapa dia di dalam. Dan kenapa dia marah seperti itu. ?

Karena penasaran maka aku urungkan untuk masuk. Tapi entah kenapa tangan ku malah memutar knob pintu dan ku buka dengan pelan.

Aku melihat Kinal dan Kinan sedang saling berhadapan dengan Kinal yang di kuasai amarah nya. Menatap begitu tajam dan dingin pada kakaknya.

Untuk pertama kali aku melihatnya begitu marah.

Baru saja aku hendak membuka mulut, tapi di sela Kinal lebih dulu. Dan mengatakan satu kenyataan yangmenjawab semua kebingunggan ku.

"Loe lupa ? Dia gak cinta sama loe, dia cinta sama Kinan yang pertama kali ketemu dengannya "

"Bahkan Ve gak kenal dengan Kinan yang beberapa minggu ini bersama dengannya dia, dan loe juga, jadi jangan membuat keputusan yang akan ngebuat loe nyesel kak "

Apa maksud nya ?
Mereka ...

"Ingat kak, waktu itu kita bertukar peran, loe gak mau di jodohin sama Ve, dan loe nyuruh gue buat jadi loe "

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang