13

10.5K 799 84
                                    

Kan gue udah bilang,
Kecepatan update gue itu ada pada vote dan coment kalian..
Kalau vote dan coment kalian banyak, maka gue akan update cepat..

Tapi kalau dikit ya lama

Vote dan coment kalian sebenarnya bikin para author tambah semangat untuk nulis

□□□□


Kenapa tanda itu ada di Kinal ? Sedangkan di Kinan malah hilang.
Kembali ku lirik pada Kinal yang duduk di samping kanan ku. Dia menatap dengan serius pada film yang sedang berputar di layar yang lebar di depan kami.

Aku sama sekali tidak fokus pada film tersebut.
Banyak pertanyaan yang mencuat dalam benak ku.

Ada sedikit tidak beres di sini.

Pertama, kenapa setiap bersama Kinal aku seperti bersama Kinan. Padahal Kinan berada di dekat ku sekarang. Tapi getaran yang membuat ku tersengat saat Kinal tidak sengaja menyentuh atau menggenggam tangan ku.

Sedangkan Kinan ?

Tidak ada.

Ada apa dengan hati ku ?

Dan menatap matanya kembali membuat ku nyaman, suaranya begitu tidak asing di telinga ku.

Sedangkan Kinan ?
Kinan yang duduk di sebelah Kiri ku. Bahkan saat kami bersentuhan, seperti ada yang lain.
Getaran yang biasanya aku rasakan, bahkan kemarin aku masih ku raskaan entah kenapa kini aku tidak lagi merasakannya. Malah bersama Kinal aku merasakan nya.

Aku sudah gila,

Ini gak mungkin..

Apa ada kelainan dengan ku ?

Tidak mungkin aku menyukai Kinal. Separti aku menyukai Kinan.

Mungkin cuma perasaan ku saja.
Dia adiknya Kinan mungkin wajah aku bereaksi seperti itu.

Aku tidak suka melihat Naomi yang begitu intim dalam bersentuhan dengan Kinal. Tidak, aku tidak cemburu, aku hanya tidak suka.

Ku lirik Kinan di samping ku, dia menoleh dengan tersenyum. Ku balas sebisanya.

"Kamu bosan ?" Bisiknya pada ku. Aku menggeleng. Jujur aku memang tidak menyimak film yang kami tonton sejak tadi. Karena fikiran ku sedang bergeliya ke Kinal dan Kinan.

Kurasakan tangan Kiri ku di genggam Kinan. Ku tatap mata ku, mencari sesuatu yang kemarin aku temukan.

Kinan ikut menatap ku, mata Kami bertemu. Tatapan yang begitu asing. Ya.. aku tidak mengenal tatapan itu.

Dengan perlahan, mata Kinan menjadi sayu, menatap tepat ke bibir ku. Dan mendekat dengan perlahan. Aku diam.
Aku menunggu reaksi tubuh ku.

Semakin dekat, hingga aku bisa merasakan hangat nafas nya. Aroma mint tercium.

Kenapa beda ?

"Uhuk.. uhuk.. " suara batuk itu membuat ku langsung menoleh pada samping Kanan ku. Pada Kinal. Dia sedang terbatuk, entah karena apa.

"Kamu gak papa ?" Tanya ku cemas. Wajahnya sampai merah.

"Uhuk.. uhuk.. uhukk " lagi, batuk itu. Refleks aku mengusap punggungnya. Bersamaan dengan Naomi yang juga mengusap pundaknya.

"Minum Nal " tawar Naomi menyodorkan minuman kaleng pada Kinal.
Kinal menerimanya dan meneguknya sedikit.

"Aku gak apa kok, serius, tadi cuma keselek aja " jawabnya tersenyum pada ku dan juga Naomi.
Aku masih menatapnya dengan cemas. Wajahnya sampai merah begitu.

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang