29

15.4K 734 48
                                    

Peringatan !!!!

Kawasan 20++++++



★★★★★★★★★★

"Sekarang pilih, tetap bersama Veranda kamu tinggalkan rumah ini dan semua fasilitas yang papa kasih, atau akhiri hubungan kamu sama dia "

------------------------------------------

Ceklek

Aku menoleh pada pintu kamar mandi yang di buka Kinal. Tersenyum padanya dengan manis.
Mata nya masih sembab. Dan pipinya masih merah dan lembam.

"Sini sayang " ujar ku menepuk sofa di sisi ku. Kinal berjalan mendekat dan duduk di samping ku.
Aku memeras handuk yang sudah ku campur dengan air dingin. Dan mengompres pipi Kinal yang memrah.

"Sstt... " desis nya menringis. Aku mengompres dengan sehati - hati mungkin.

"Papa tau hubungang kita " ucapan nya menghentikan tangan ku sejenak. Dan kemudian aku kembali melanjutkan mengompres pipinya.

Seperti tebakkan ku tadi, kalau tidak, mana mungkin Kinal seperti ini.

"Papa mau aku pindah ke london "

Deg

Aku memandangi dirinya yang kini juga menatap pada ku.

"Kamu... "

"Aku di kasih dua pilihan, akhiri semuanya atau pergi dari rumah " lanjut nya lagi. Ia melakukan bahkan mengorban kan keluarganya demi aku.

Ku letak kan kompresan ke dalam baskom. Lalu menariknya dalam pelukkan ku.

"Maaf " ucap ku mengecup kepalanya. Kinal menggeleng.

"Gak ada yang perlu di maafin, kamu gak salah, ini adalah resiko dari pilihan ku " ujar Kinal menatap ku dengan lembut. Aku menatap matanya dengan haru.
Tangan ku bergerak mengelus pipinya yang sedikit dingin. Lalu mendekat kan wajah ku ke wajahnya. Mengecup bibirnya dengan perlahan.
Aku tersenyum saat tangan Kinal mengusap paha ku di balik kimono tidur ku.
Dengan perlahan aku melumat bibirnya yang lembut dan selalu sukses membuat ku hilang akal. Selalu bisa membuat ku terbang tinggi, selalu di buat untuk meminta lagi, lagi dan lagi.
Kinal menahan tengkuk leher ku, membalas lumatan ku dengan sedikit liar. Bahkan dia beranjak dari duduk nya, mendorong ku untuk tiduran di sofa yang kami duduki.

Dengan masih berciuman, saling melumat dan menghisap bibir, tangan ku mencoba membuka kaos yang di pakai Kinal tadi.

"Hmma.. " ciuaman kami terlepas sejenak saat aku melolos kan kaos nya. Dan dia kembali melumat bibir ku kembali. Aku melempar baju Kinal sembarangan. Dan kembali memeluk leher nya untuk melumat nya lebih dalam lagi.

Tangan Kinal melepas ikaatan kimono tidur ku. Tangan nya langsung mengelus kulit tubuh ku.

"Kamu sangat seksi " bisik nya dengam suara parau saat dia menatap ku. Menatap merlusuri tubuh ku yang hanya memakai bra dan Cd saja.
Aku tersenyum nakal padanya, menarik lehernya kembali dan melumatnya dengan liar.

Aku sedikit membuka kaki ku saat kaki Kinal menyelip dia antaranya. Dan menyentuh bagian sensitif ku.

"Emm.." desah ku dalam ciuman kami. Tangan Kinal dengan lembut meremas dada kanan ku. Ciuman nya berlaih ke rahan ku.

Aku hanya bisa meremas rambut pendek nya. Menikmati kelakuan nakal Kinal.

"Emm.. ahhh..shhh " desah ku lolos saat Kinal menghisap leher ku. Aku mendongak kan kepala ku, memberi akses untuk lebih leluasa mencumbui leher ku.
Aku tau, itu bagian favorit nya.
Tangan nya yang tadi meremas dada ku berjalan turun menuju perut ku, terus kebagian bawah yang masih di tutup CD.
Dia membuka CD ku, danu juga bra yang aku kenakan . Kembali dia melumat bibir ku.
Rasanya tidak adil jika hanya aku yang menikmati permainan nya.
Maka dengan sedikit paksaan aku meminta Kinal untuk di bawah.
Dan aku berada di atas. Ku lumat bibir dengan liar. Dan tangan ku membuka kancing celana jins selutut nya. Menurun kan resleting nya.

Kinal Or KinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang