FOURTEEN

15.2K 681 28
                                    


Author (POV)

Pagi itu di pagi yang sama dan dengan suasana yang berbeda, keduanya terlihat saling merangkul. Terlihat gadis cantik itu sangat nyaman dengan posisi tidurnya di atas dada bidang suaminya, ya Suaminya, suaminya yang sah secara hukum dan juga agama.

Tidak berbeda dengan prianya, dia juga terlihat nyaman dengan posisi tidurnya, sang gadis tiba-tiba saja menggeliat. Merasa ada yang berbeda tetapi menyejukkan hati, semakin dia ingin memejamkan mata dan menikmati tidurnya, dia justru semakin merasa ada sesuatu yang lain dalan dirinya.

Perlahan tapi pasti mata yang sudah seperti kedalaman laut itu terbuka, kornea indahnya seperti sedang mencoba menelisik dimana dan apa penyebab kenyamanannya kini, betapa kagetnya dia saat matanya bertemu dengan dagu terpahat itu, perlahan-lahan mata indahnya menelusuri satu persatu dari dagu, hidung mancungnya dan berakhir pada kening lebar yang kini berlipat dengan beberapa lipatan. Menandakan jika dia sedang tidak nyaman dalam mimpinya mungkin.

Entah setan darimana jemari lentik nan lembut miliknya mulai terangkat dan melenyapkan lipatan itu, dia tersenyum tak kala melihat kening sang pria mulai normal kembali, dia menatap lekat pada pahatan sang kuasa itu dengan pandangan mengagumi. Inikah ciptaan yang maha kuasa, dan bagaimana bisa seindah ini. Batinnya.

Jemarinya mulai turun ke pada pahatan hidungnya, sungguh Tuhan mungkin sangat bahagia menciptakan iblis tampan yang kini jadi suaminya itu, bagaimana bisa setiap bagian tubuhnya terpahat dengan begitu indahnya. Dia cemburu sebagai seorang wanita, tidak seharusnya lelaki yang sudah begitu menyakitinya ini, mendapatkan keindahan seperti itu.

Bibir merah alami yang mengalahkan kesexian bibirnya sendiri, pantas saja dia begitu bangga dan memperingatinya sejak awal tentang perasaannya jangan sampai berubah pada pria itu, bahkan dia bisa mendapatkan model sekelas Kendal Jenner jika dia mau..

Dita menggeleng lemah saat sisi baik dan buruknya seakan meledeknya. Dia juga tak kalah cantik dari model tersebut, dan terkenal, dia juga terkenal meskipun sebagai wanita tangguh yang sudah beberapa kali mengalahkan para penjahat sekelas Jonh Martin, mapia kelas atas. dia terus menggelengkan kepala mengusir pergolakan batinnya, tanpa sadar pria yang mendekapnya mulai sadar dan menatapnya penuh kasih.

Sementara dia sibuk dengan pergolakan batinnya, sang pria justru tengah sibuk menahan beberapa expresi yang menurutnya aneh yang di tunjukan istrinya.
"Wajah aneh itu tidak cukup menarik untuk istri cantikku," Ujar Dika dengan kecupan singkat di kening Dita. Dita terpana dengan apa yang di lakukan Dika, dia bahkan terdiam dengan pikiran entah kemana.
"Baru ku kecup kening saja sudah seperti ayam tetangga yang terkena flu, bagaimana jika ku lumat bibir tipis ini?" Dika meraba bibir tipis Dita dengan jemari kokohnya, Dita terkesiap dan langsung berdiri dari posisi ternyaman yang pernah dia rasakan.
"Kau tidak perlu takut, jika kau tidak mengijinkan maka aku tidak," Dia menarik pinggang Dita membuat gadis itu terjatuh di atas tubuhnya.
"Saat seperti ini, dengan kau membiarkanku memelukmu seperti ini saja itu sudah membuatku sangat bahagia, aku tidak butuh yang lain jika pada akhirnya kau justru menjauhiku," Dika mengecup pelipis Dita dengan penuh perasaan. Dita terhenyak dengan ucapan Dika, ya sejauh ini perubahan Dika memang sangat signifikan di rasakan Dita, tetapi apakah dia harus percaya? Mengingat awal perkenalan mereka saja sudah sangat buruk. Setiap manusia itu berhak mendapatkan kesempatan, tak terkecuali Dika, yang lebih penting dia suamimu dan dia akan berjanji kesetiannya ada di telapak tanganmu, hati bisakah di percaya olehnya.
"Aku tidak akan berharap kau mempercayai setiap kata-kataku, aku juga sadar aku terlalu dalam menorehkan luka di hatimu. Tetapi ijinkan aku untuk memulai semuanya dari awal. Ijinkan aku untuk menebus semua kesalahanku, dan membuktikan rasa cintaku," Dita tidak akan lagi berfikir untuk mengatakan tidak dengan semua ucapan Dika, dia memang harus tetap waspada dengan Dika, tetapi dia juga harus membuka hatinya dan melihat kesungguhan Dika, dan saat dia memutuskan untuk mau memulainya. Dengan erat dia memeluk Dika, pria yang secara sadar dia peluk untuk yang pertama kalinya.
"Aku mau memulai semuanya, aku mau," Dita menenggelamkan wajahnya di dada bidang milik Dika.

Dangerous WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang