Author (POV)
Gadis cantik itu terlihat merenung melihat gaun yang sudah selesai. Ya tinggal hitungan jam dia akan resmi menjadi seorang istri. Istri dari pria yang bahkan sangat dia benci. Apa yang akan terjadi kedepannya dia tidak tahu pasti, apakah dia akan bahagia? Tidak ada yang tahu akan seperti apa nasib pernikahannya.
Yang jelas tidak ada wanita yang bahagia di paksa menikah dengan orang yang tidak disukai maupun menyukainya. Felicia, dia sedih memperhatikan sahabatnya yang tidak bahagia disaat beberapa jam lagi dia akan menjadi seorang istri.
"Aku tahu kau tidak bahagia Dita, tetapi bisakah kau tidak sesedih itu?" Gadis berambut coklat itu memeluknya erat.
"Aku akan hidup dengan pria yang membenciku dan aku benci Lice, aku tidak tahu apa aku akan baik-baik saja kedepannya atau aku akan perlahan mati dengan semua ini." Felicia memeluknya semakin erat.
"Jangan pernah berkata seperti itu, aku mengenalmu. Kau bukan gadis lemah dan aku pastikan pria sialan itu tidak akan mampu membuatmu menangis," potong Felicia. Dita memeluk Felicia dengan erat. Hanya Felicia yang mampu membuatnya tenang.
"Aku punya kejutan untukmu, dan kuharap kau akan menyukai kejutan ku ini" Dita menatap sahabatnya penasaran.
"Kejutan, aku rasa tidak ada sesuatu yang paling mengejutkan dari sebuah berita kau menikah dengan orang yang bahkan membencimu." Dita berujar lirih.
"Aku tidak suka kau bersikap seperti ini Dita, aku tahu kau sedih. Dan aku juga sedih dengan apa yang menimpamu, berjanji padaku kau tidak akan meneteskan airmata satu tetespun setelah pernikahanmu," Felicia menangis saat mengatakannya. Felicia tidak akan bisa melihat sahabatnya menderita, jika saja Dita tidak harus membayar hutang budi orangtuanya. Maka dia akan menjodohkan sahabatnya dengan kakak keduanya Axel. Karena dia tahu jika dengan kakaknya, maka sahabatnya tidak akan menderita seperti sekarang.
"Jika saja kau tidak harus membayar hutang budi itu, aku akan menjadikanmu sebagai kakak iparku." Felicia menatap Dita sendu.
"Aku tidak yakin jika Axel mau denganku, kau tahu Axel terlihat sangat perfect." Balas Dita.
"Dia pasti mau jika aku yang meminta. Setidaknya kau tidak akan se sakit ini jika kak Axel yang menikahimu. Lagipula kalian pernah terlibat cinta monyet bukan?" balas Felicia.
"Tentu saja, tetapi buktinya aku tidak bisa menikah dengan Axel." Dita menundukan wajahnya dalam.
"Hmm. Ngomong-ngomong apa kejutan untukku,?" Tanya Dita mengalihkan pembicaraan mereka.
"Kau akan segera tahu, yang jelas aku pastikan kau akan sangat senang."Balas Felicia.
"Kuharap juga begitu, setidaknya aku masih bisa tersenyum meskipun hatiku terasa sakit," Dita berujar dengan pandangan sendu.
"Aku harap aku tidak terlambat untuk datang menghiburmu," Natalie seketika memunculkan wajahnya di balik pintu.
"Ya tuhan, sejak kapan kau berada di Newyork?" Seketika Dita bangkit dari duduknya. Melihat wajah berseri milik Dita, Felicia tersenyum.
"Setidaknya aku bisa hadir untuk menghiburmu. Aku sudah tahu semuanya, karena adik kecil kita sudah memberitahuku," Natalie memeluk Dita erat.
"Aku tidak suka kau memanggilku adik kecil, selama ini kau tahu itu. Dan untuk kepulangannya dia pulang selang dua hari denganku," Felicia menatap Natalie kesal.
"Setidaknya aku bisa bahagia dengan kehadiran kalian berdua," Felicia ikut memeluk kedua sahabatnya.
**
Letiza (POV)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dangerous Wife
Romance"Jangan pernah berharap aku akan menyukai pernikahan ini apalagi menyukai dirimu. Karena itu hanya akan ada di dalam mimpi gadis menyedihkan layaknya dirimu." Kata itu tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Jika dia berpikir bisa mengintimidasi...