SIXTEEN

12.9K 656 30
                                    


Sebenarnya masih pengen bikin readers nunggu sampai 30 coment, tapi kasihan juga sama yang penasaran sama nasibnya yayang Dika selama Dita berada di rumah mertua.. Mungkin part ini akan sedikit kocak karena berhubung saya mbak-mbak kece yang mengalahkan ke kecean Dita lagi demam Indihe terutama sama kegantengannya VarunDawan, oh itu calon suaminya Saya. *kaga ada yang nanya* ya udah deh kita lanjut aja ya, daripada dengerin ocehan saya yang semakin hari semakin kacau.

LETS CHEK THIS OUTTTTTT.. 😉

Radika (POV)

Kyu ki tumhi ho, abh tumhi ho, zindagi abh tumhi ho, chenebi mera dhar de bhi meri aashiqui abh tumhi ho., aku menyanyikan beberapa bait lagu yang kini menjadi favourit ku, aku merindukan istriku sungguh. Bagaimanapun baru kali ini aku merasakan namanya jatuh cinta setelah bertahun-tahun menjelajahi tubuh mereka. Dulu aku hanya berfikir wanita bisa memuaskanku.

Tetapi, Dita. Gadis hebat yang menjadi istriku itu seolah memberitahuku jika selangkangan itu sesungguhnya tidak begitu penting di banding rasa cintaku padanya. Munafik jika aku katakan aku tidak ingin mendapatkan hakku sebagai layaknya seorang suami, namun aku bisa menunggu selama Dita mau dan menjalani pernikahan ini denganku.

Persetan jika saat ini masih ada laki-laki lain di hatinya, karena aku percaya saat kami menyatu layaknya suami istri sungguhan maka kami akan bisa saling mencintai. Perasaanku akan di balas dengan dia mencintaiku, aku Radika Aditya Pratama laki-laki yang selalu menjadi inceran para wanita, aku akan mampu menaklukkan wanitaku, dan itu adalah janjiku.

Aku kembali bersenandung entah kenapa aku merasa lagu ini begitu mengena di hatiku. Aku menatap Handphone dan langsung meraih alat canggih di atas meja kerjaku, ku lihat walpaper yang belakangan membuatku begitu bahagia, ya disana Dita tersenyum penuh. Aku tidak tahu kapan gambar ini diambil yang jelas aku suka melihat gambarnya.

Ku tekan no handphone Dita, semoga kali ini dia mengangkatnya.
"Halo Dika, Malam ini aku sedang sibuk. Pekerjaanku benar-benar membuatku tidak bisa menemanimu untuk sekedar bersenda gurau di telephone, aku mohon nanti hubungi kembali,"
"Sayang, sebentar saja," Ujarku memohon.
"Ayolah Dika, untuk malam-malam yang akan datang dan beberapa hari kedepan aku akan sangat sibuk, beberapa anak di bawah umur telah diperiksa dan mereka sudah positif mengkonsumsi Narkoba. Dan aku mohon mengertilah untuk kali ini, aku sangat sibuk," Aku mendengar suaranya yang benar-benar imut.
"Aku akan melumat bibir ranum mu itu saat kita bertemu, semoga kau berhasil sayang," Ku putuskan untuk mengakhiri panggilan kami.

Jika nanti hubungan kami sudah lebih baik, maka satu yang akan aku lakukan yaitu aku akan berusaha untuk menjadikannya sebagai ratu di rumahku dan dihatiku, dia tidak akan bekerja begitu keras yang mampu membuat nyawanya dalam bahaya, aku akan membahagiakannya, dia hanya memiliki pekerjaan melayaniku dan menungguku dirumah.

Tentu saja, suami mana yang rela istrinya menjadi seperti Ditaku, aku merasakan ketakutan. Bagaimana tidak, sekarang dia memiliki tugas untuk menyelidiki tentang kasus narkotika, yang kuyakini tidak hanya memiliki satu bigboss, apalagi mereka pasti memiliki dukungan cukup bagus sehingga berani menyebarkan kepada anak-anak di bawah umur.

Aku hanya berdoa pada Tuhan supaya dia melindungi istriku, niat istriku baik Tuhan, dia perduli bahkan dia bekerja karena kecintaannya terhadap sesama dan negaranya. Bukan untuk mendapatkan gaji seperti yang di katakan orang-orang di luar sana dan beberapa media.

Aku menutup wajahku dengan bantal lelah tiba-tiba saja kurasakan, yup ini memang hampir tengah malam. Aku bahkan pulang bekerja pukul 8 malam, dan itu kulakukan karena rasanya percuma di rumah tiba lebih awal. Ditaku saja tidak ada dirumah, Papi benar-benar keterlaluan jika tidak memulangkan istriku secepatnya.

Dangerous WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang