PART INI SUDAH DIREVISI, SELAMAT MEMBACA. 😊😊😊
----------
"Dylan. Sumpah, ini keren banget."
Kalimat itulah yang muncul saat pertama kali Milan melihat pemandangan di hadapannya ini. Coba kalian tebak, apa yang sedang berada di hadapan mereka? Yap, dihadapan mereka terdapat sebuah danau hijau luas membentang. Di ujung danau sana, terdapat sebuah hutan yang terlihat seperti pepohonan karet serta bermacam-macam jenis pepohonan lainnya. Dan jangan salah, tempat ini pun ternyata menyediakan beberapa perahu yang memang disediakan untuk para pengunjung—agar bisa mengelilingi danau tersebut. Tak lupa, di setiap sisi danau terdapat gazebo gazebo serta motel kecil yang terbuka dari bahan kayu jati, yang di sediakan untuk disewa oleh pengunjung yang ingin beristirahat ataupun untuk melihat pemandangan-pemandangan indah di sekitar tanpa perlu berkeliling.
Tak lupa juga, di sebelah kiri dan kanan mereka saat ini terdapat dua tempat taman bermain yang ukurannya tidak terlalu kecil tetapi tidak terlalu besar juga. Suasana didanau ini sangat teduh, tenang, asri, dan dingin juga pastinya. Pemandangan yang disuguhkan pun sangat tidak mengecewakan.
"Dyl, sumpah ini tempat keren banget." ucap Milan lagi sambil menyapu pemandangan keseluruh penjuru danau. Dylan terkekeh sambil melihat wajah Milan yang sangat cantik, padahal gadis itu tidak menggunakan makeup sama sekali.
"Lo suka?" tanya Dylan. Milan mengangguk mantap sambil tersenyum senang kearah Dylan.
"Emhh." suara lengkuhan dari bibir mungil Lintang, yang sepertinya baru bangun dari tidurnya, membuat Dylan menggantikan posisi Lintang agar adik dari Milan itu mendapatkan posisi yang nyaman.
"Kak?" ucap Lintang sambil meraba raba wajah Dylan yang sedang menggendongnya.
"Lintang udah bangun?" tanya Milan sembari mengambil jaket Dylan yang hampir terjatuh dari tubuh Lintang. Lintang hanya mengganguk pelan.
"Dimana kak?" tanya Lintang sambil terus menguap. Membuat tangan Dylan yang satu terulur mengusap-ngusap pelan rambut gadis kecil itu.
"Kita lagi didanau nih. Lintang mau naik perahu nggak?" tanya Dylan semangat. Membuat Lintang mengangguk-anggukan kepalanya berulang kali. "Ayo kita naik perahuu!" teriak Dylan semangat sambil berlari kecil kearah danau, membuat Lintang yang sedang berada didalam gendongannya itu memeluk kuat leher milik Dylan, sambil tertawa lepas. Milan yang melihat itu, tersenyum hangat sambil mengikuti Dylan yang kini tengah berlari mendekati sebuah perahu.
Setelah itu, mereka bertiga pun menaiki sebuah perahu yang bermuatan kira kira hanya untuk 8-10 orang. Walaupun Dylan dan Milan mendapat tempat duduk di bangku tengah tengah, tetapi mereka masih bisa melihat keindahan danau ini. Lintang yang masih berada di pangkuan Dylan pun, menyenderkan kepalanya ke dada bidang lelaki itu sambil menikmati angin yang menerpa wajah mungilnya. Dylan sama sekali tidak merasa risih dengan sikap Lintang yang terus menempelinya, malah ia senang karena ia bisa melihat Lintang yang tersenyum terus hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milan [Completed] [Sudah Di Bukukan]
JugendliteraturRank: #12 IN TEEN FICTION 10 Mei 2017 Dylan itu anak yang baik, tapi jahil. Dylan itu pinter, tapi suka di bego-begoin. Dylan itu cinta Milan, tapi di sia-sia in. Tau cinta pada pandangan pertama? Ya, mungkin Dylan mengalami itu, tapi tidak dengan M...