21. Campfire

72.2K 4.9K 97
                                    

PART INI SUDAH DIREVISI YA;)


------

Susana malam di pantai pulau seribu ini memang sejuk, bahkan kelewat sejuk menjadi dingin. Mereka menyalakan Api unggung seperti yang sudah mereka rencanakan sejak tadi sore, dengan para lelaki yang tentunya mencari ranting-ranting terlebih dahulu di belakang penginapan.

Dengan semangat yang masih tersisa, mereka pun membakar beberapa makanan yang memang di sediakan oleh pihak penginapan. Mereka membakar makanan seperti jagung, Sosis, dan juga Ikan yang segar. Karena perut mereka yang kosong akibat berenang di pantai tanpa henti, menyebabkan mereka terus saja merecokan Tika yang sedang memberi bumbu pada ikan.

"Bunda cepet, kita kelaparan!" ucap Gilang mendramatisir, sambil memegang perutnya.

"Itukan didalem juga banyak makanan, jangan lebay deh!" ucap Tika sambil tertawa kecil.

"Gamau, kan Gilang mau nya makan masakan Bunda yang cantik ini" Gilang memuji.

"Gombal aja ya kamu!"

"Bunda, kenapa ikan mulutnya monyong Bun?" pertanyaan tidak bermutu itu, terlontar saja dari bibir manis Al.

"Karena pas diambil pake jaring, si Ikannya lagi cipokan!" jawab Dylan sembarangan. Membuat yang lain tertawa. Walaupun Tika sempat memelototkan matanya karena ucapan Dylan yang begitu Frontal.

"Nah loh Bun. Anak Bunda ngomongnya kasar gitu!" ucap Al, memanaskan suasana.

"Anak siapa itu, Bunda gatau!" ucap Tika becanda. Membuat bibir tipis Dylan memaju, menggemaskan.

"Anak siapa kamu bang?" tanya Indra tiba tiba. Membuat Dylan makin memanyunkan bibirnya.

"Anak kucing!" ucap Dylan asal.

"Cipok itu apa Bunda?" Nah kan mereka lupa bahwa di hadapan mereka kini ada Keyla yang sedang menatap Tika menunggu jawaban.

"Abang sih!" Tika memukul pelan bahu Dylan. "Aduh sayang, kamu belum ngantuk?" Tika mencoba untuk mengalihkan. Keyla menggeleng sebagai jawaban.

"Kekey taunya popok Bun! Tapi masa ikan pake popok?" tanya Keyla lagi. Sepertinya anak yang satu itu benar benar penasaran.

"Ehm. Key temenin Abang cari ikan aja yu?" Dylan mencoba untuk mengalihkan. Sedangkan Al, Gilang sudah tertawa terbahak bahak di tempatnya. Sialan bukan?

"Kata abang Ikannya lagi cipokan, Kekey gamau ganggung ikannya Bang." Nah loh Keyla sepertinya memang tidak berniat untuk melupakan kata Cipok dalam ingatannya.

"ABANG LAIN KALI OMONGANNYA DI JAGA!"

***

Suasana pagi di pulau seribu ini memang sangat mengasyikan dan sangat menyejukan. Moment moment seperti ini memang langka terjadi di kota kota besar. Maka dari itu pagi hari ini mereka semua tidak akan menyia nyiakan moment yang berharga ini.

Suasana yang sejuk ini sangat membuat hati tenang. Apalagi deburan ombak yang merdu, pasir putih yang indah, dan tentunya pemandangan yang tak kalah indahnya dengan pulau dewata Bali.

Karena cuaca dan suasana yang sangat mendukung untuk berjalan jalan santai di daerah pantai. Mereka semua pun berjalan jalan santai di tepi tepi pantai, sambil sesekali memainkan air laut yang mengundang kita untuk menceburkan diri disana.

"Bunda sama Ayah mau jalan jalan kesana dulu ya, Mau beli sarapan." ucap Tika sebelum memisahkan dirinya. "Kekey mau ikut sama Bunda?" Keyla mengangguk dan langsung minta gendong pada sang Ayah.

Milan [Completed] [Sudah Di Bukukan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang