PART INI SUDAH DI REVISI😊😊😊
------
"Ini diaaaaa—Baju bagus buat Abang!" teriak Keyla semangat sambil menunjukan sebuah baju yang gadis itu simpan di belakang punggungnya.
Baju yang Keyla tunjukan sontak membuat Dylan membulatkan matanya tidak percaya. Itu oleh-oleh nya?
Sedangkan di ujung sofa, Tika dan Indra sudah tertawa terbahak-bahak sambil memegang perut mereka masing-masing—karena melihat ekspresi Dylan yang sangat amat menggemaskan, yang seharusnya mereka berdua abadikan.
"Akhilnya kita punya baju samaan ya Bang." ucap Keyla polos sambil memamerkan dua buah baju bewarna sama, bergambar sama, tetapi dengan ukuran yang tentu berbeda. "Abang pake dong, Abang suka kan?" Dylan menatap horor sang adik. Apakah serius Dylan harus memakai baju seperti itu? Astaga! Ingin sekali rasanya Dylan merobek-robek baju tersebut lalu membakarnya. Harga dirinya sebagai pria sejati, tercoreng akibat baju sialan itu.
Bagaimana tidak! Baju bewarna biru tua dengan gambar seorang cinderela yang cukup besar ditengah-tengahnya membuat Dylan menggeram frustasi. Dan Keyla membeli dua pasang baju tersebut—satu untuk gadis kecil itu, dan satunya lagi untuk Dylan. Sungguh sangat manis bukan?
Kini Dylan sudah melirik Indra dengan pandangan meminta penjelasan. Pasti ini adalah ulah Ayahnya. Tidak mungkin tiba-tiba Keyla membeli baju itu tanpa ada kongkalingkong dengan sang Ayah?
"Ayah, kok ngebeliin Abang kaos ginian sih? Terus Abang harus pake kaosnya gitu? Apaan banget!" kini giliran Dylan melirik kesal ke arah Indra yang masih tak henti-hentinya tertawa besama sang istri. "Terus aja ketawain Abang, terus aja." Dylan memasang ekspresi kesalnya. Membuat kedua orang tua itu sedikit memelankan volume tawanya.
"Kok jadi nyalahin Ayah sih?." Indra mengangkat tangannya keudara. "Ayah nggak ngapa-ngapain loh Bang. Tanyain adik kamu tuh." Ucap Indra sambil menunjuk Keyla dengan lirikan matanya.
Dylan menghembuskan nafasnya, lalu menatap sang adik dengan pandangan selembut mungkin. "Key, kok beliin Abang baju kaya gini? Abang kan laki-laki." ucapan Dylan membuat wajah Keyla yang asalnya berbinar bahagia, kini menatap Dylan sedih hampir mengeluarkan air matanya.
"Kekey cuma mau punya baju sama kaya Abang. Abang nggak suka?" Keyla menundukan kepalanya sambil terus menatap kaos Cinderella yang masih berada di gengamannya. Dylan menjambak rambutnya frustasi. Ininih kelemahannya. Ia sangat tidak bisa melihat Keyla bersedih, apalagi menangis.Kini Dylan melirik Tika meminta bantuan, tetapi Bundanya itu malah memberikan tatapan tajam kepada Dylan—dan menyuruh Dylan menerima kaos Cinderella yang masih berada di genggaman Keyla dengan gerakan mulut tidak bersuara. Dengan berat hati dan sangat amat terpaksa, Dylan pun mengambil kaos tersebut dan mencoba untuk memberikan senyuman terbaiknya pada Keyla. Keyla yang sedang menunduk pun mengangkat wajahnya dan tersenyum bahagia saat Dylan mulai menerima baju cinderella-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milan [Completed] [Sudah Di Bukukan]
Подростковая литератураRank: #12 IN TEEN FICTION 10 Mei 2017 Dylan itu anak yang baik, tapi jahil. Dylan itu pinter, tapi suka di bego-begoin. Dylan itu cinta Milan, tapi di sia-sia in. Tau cinta pada pandangan pertama? Ya, mungkin Dylan mengalami itu, tapi tidak dengan M...