BAB INI SUDAH DI REVISI, SELAMAT MEMBACA😀😀😀😀
-----
"Hallo sayang, gimana keadaan lo?" tanya Dylan saat memasuki ruang inap kamar Al. Membuat lelaki itu mendengus kesal.
"Keliatannya? Ohiya, cewe lo mana?" tanya Al sambil mendudukan posisi nya. Iya menunggu jawaban Dylan.
"Cewe? Siapa?" tanya Dylan heran sambil duduk di sofa yang berada di ujung ruangan dekat kasur yang Al tempati.
"Milan lah!" celetuk Gilang membuat mata Dylan sukses membesar.
"Ke Jakarta kaya yang enjoy gitu sampai ga inget temennya sakit lagi dirumah sakit. Lagi di inpus pake inpusan. Lagi di perban pake perban" ucap Al asal sambil menampilkan ekspresi sedihnya.
"Ngaco emang lo pada." Jawab Dylan. Sambil menoyor kepala Al dan Gilang bergantian.
"Sakit kali"
"Alay Lo" jawab Dylan sambil menoyor kembali kepala Al.
"Mana oleh-oleh?" tanya Gilang sambil memakan Pear yang berada di nakas tempat tidur milik Al.
"Lo mau Gue bawain ondel-ondel?" jawab Dylan.
Setelah kejadian yang menimpa Al kemarin, Akhirnya mereka bisa kembali mengobrol sambil bercanda seperti biasanya. Semenjak munculnya Arnold, Al sempat berubah dan menjadi sosok yang sangat amat menyebalkan. Tetapi untung saja Al-nya kini sudah kembali seperti semula.
Dylan dan Gilang pun baru menyempatkan diri lagi untuk menjenguk Al. Dylan memang baru saja pulang dari Jakarta, sedangkan Gilang, lelaki itu sibuk menemani kedua orang tuanya yang sedang bertemu dengan rekan rekan bisnisnya.
Jadi orangtua Al lah yang kemarin harus menginap, dan bergantian menemani Al dirumah sakit. Tapi kali ini, mereka bisa berkumpul seperti hari hari dimana Al tidak atau belum menanggapi tantangan dari Arnold.
***
Hari ini adalah tepat hari dimana Al di perbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit karena kondisi nya yang semakin membaik. Seperti biasa Al ditemani oleh dua sahabatnya yaitu Dylan, dan tentu nya Gilang si cowo alim yang otaknya sedikit miring.
Dan keesokan harinya, Al sudah masuk sekolah seperti hari biasanya. Walaupun ada sedikit penampilan Al yang berbeda. Sekarang rambut Al sedikit pendek mungkin bisa disebut botak, karena rambutnya yang terpaksa harus di potong setelah penjaitan di kepalanya yang bocor akibat kecelakaan kemarin.
Walaupun rambut Al menjadi pendek, justru ketampanan nya lebih terlihat dua kali lipat. Selain rambutnya yang terpaksa harus di potong, tubuh Al pun terlihat lebih kurus dari sebelumnya, dan masih terdapat beberapa luka yang
sudah mengering di daerah sikut tangannya.Seperti biasa, teman teman di kelas X 1 menyambut kedatangan Al dengan
lumayan meriah dan sumringah. Perbuatan siapa lagi jika bukan Dylan, dan Gilang sang gegedug sekolah yang merencanakan semua ini.Terdapat bacaan sangat besar di board kelas 'Welcome back Al'. Juga terdapat beberapa bingkisan makanan dari teman teman sekelasnya, tidak lupa juga
beberapa ucapan cepat pulih total, dan maaf karena tidak bisa menegok saat kemarin ia berada di rumah sakit.Setelah 2 jam pelajaran di pakai untuk merayakan hari kedatang Al kembali, mereka bertiga pun langsung pergi ke kantin, dan meninggalkan kelas dengan
keadaan acak acakan. Begitulah mereka, hanya bisa mengacaukan tanpa mau membereskan. Sangat menyebalkan bukan?***
"Mil, itu bukan nya Al ya?" Reina menyenggol bahu Milan pelan. Tanpa
menjawab pertanyaan Reina, Milan langsung berjalan cepat kearah Al yang sedang duduk santai bersama Dylan dan Gilang tentunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Milan [Completed] [Sudah Di Bukukan]
Teen FictionRank: #12 IN TEEN FICTION 10 Mei 2017 Dylan itu anak yang baik, tapi jahil. Dylan itu pinter, tapi suka di bego-begoin. Dylan itu cinta Milan, tapi di sia-sia in. Tau cinta pada pandangan pertama? Ya, mungkin Dylan mengalami itu, tapi tidak dengan M...