25. Permintaan Maaf

75.9K 4.5K 41
                                    

PART INI SUDAH DI REVISI YA;)

------

"Gue latihan basket dulu." ucap Milan saat melihat Dylan yang memanggilnya dari sisi lapangan.

"Sampai Jam berapa?" tanyanya saat sudah berada di hadapan Milan. "Eh si Al mana? Kok gue galiat dia."

"Sampe jam 5. Al tadi pergi nyamperin pelatihnya, paling bentar lagi dia dateng" Dylan mengangguk mengerti.

"Gue nunggu di warung Bu Siti aja. Kalo udah waktunya pulang, telpon." Dylan mengelus puncak kepala Milan, dan gadis itu mengangguk sebagai jawaban.

"Temenin gue pemanasan, mau?" ucap Milan sembari melemparkan sebuah bola basket yang berada di genggamannya pada Dylan. "Berani lawan gue ga?" tantang Milan, Dylan tertawa renyah.

"Lo nantangin pacar sendiri?" Milan mengganguk sebagai jawaban.

Dylan langsung mengambil posisi dan melembar bola ke udara sebagai awalan. Bola pun berhasil di ambil alih oleh Milan. Setelah beberapa detik berlangsung, bola pun berhasil di ambil alih oleh Dylan. Dan ia pun melakukan shoot saat berada di garis three point. Dan bola nya meleset.

Milan kembali merebut bola sambil mencoba menghindar dari ancaman Dylan yang akan merebut bola tersebut.

"Kalo Lo menang, Lo bebas minta apa aja ke Gue. Begitu juga sebaliknya, OK?" ucap Dylan di sela sela permainan mereka. Milan sedikit mengerutkan dahinya. Sampai akhirnya ia pun mengangguk tanda menyetujui.

Eskul memang akan berlangsung kira-kira 1 jam lagi, karena masih banyak murid yang belum hadir dan belum keluar kelas. Jadi Milan bisa 'Pemanasan' terlebih dahulu. Dan anehnya, para siswa dan siswi di Nusa Bangsa ikut memperhatikan permainan keren dari pasangan baru itu.

Pasangan ini memang menjadi hot topik pada akhir-akhir ini. Tidak sedikit para siswi atau para penggemar Dylan yang menghujat, bahkan merendahkan Milan. Tetapi banyak juga siswa dan siswi yang sangat suka melihat ke romantisan dan keakraban pasangan itu. Bak selebriti, kadang Dylan pernah memergoki seorang siswi yang sengaja memoto mereka berdua saat mereka sedang berada di kantin.

Bahkan satu sekolah pun sekarang tahu siapa kekasih dari lelaki populer seperti Dylan. Milan yang asalnya di pandang 'tidak ada' saat belum mempunyai hubungan dengan Dylan. Kini gadis itu di pandang 'ada'.

Jika ia sedang bersama Dylan, semua orang yang biasanya menghujatnya di sosial media ataupun mengunjing dari belakang, akan tunduk dan segan bila ia sedang bersama Dylan. Sungguh lelaki itu memiliki pengaruh yang besar untuk kehidupan seseorang di sekolah.

"Milan! Cepet kumpul!" teriak Reina sambil melambai lambaikan tangannya, mengisyaratkan Milan agar menghentikan permainannya dengan Dylan.

"So?" tanya Dylan saat Milan menghentikan aksi merebut bola dari tangannya.

"Oke, Gue kalah!" Milan mengangkat kedua tangannya ke udara. Pasalnya skor yang ia dapat hanya setengah nya dari skor yang Dylan dapat.

"Ngaku?" tanya Dylan songong.

"Iya bawel!" ucap Milan sambil meninggalkan Dylan yang sedang berbangga hati karena kemenagannya.

"Jangan lupa, gue bisa sewaktu-waktu minta permintaan itu! Eh, kalo udah pulang telpon gue!" teriaknya kepada Milan yang sudah pergi menghampiri beberapa temannya.

****

Sesuai dengan perintah Dylan. Milan meneleponnya setelah ia selesai berganti baju. Panggilan pertama sampai ketiga tak kunjung diangkat oleh sang empunya ponsel. Sudah ber kali kali ia mencoba mengirimi pesan, tapi nihil tak ada jawaban. Ia ingin menyusuli Dylan ke warung Bu Siti. Tapi ia tidak tau letak tempat tongkrongan anak anak lelaki itu.

Milan [Completed] [Sudah Di Bukukan] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang