Chapter 11

2.5K 314 26
                                    

"Di suatu hari tanpa sengaja kita bertemu...
Aku yang pernah terluka
Kembali mengenal cinta

Hati ini kembali temukan senyum yang indah
Semua itu karena dia...

Oh Tuhan...ku cinta dia
Ku sayang dia...
Ku rindu dia....
Inginkan dia....

Utuhkanlah rasa cinta di hatiku...
Hanya padanya...untuk dia

Jauh waktu berjalan kita lalui bersama...
Betapa di setiap hari , ku jatuh cinta padanya...
Dicintai oleh dia...ku merasa sempurna...
Semua itu karena dia

Oh Tuhan...Ku cinta dia
Ku sayang dia...
Ku rindu dia...
Inginkan dia..."

ANJI - DIA

Al Farizi untuk Yuki Anindia Prameswari

>>>

Al mematung di tempatnya, ia tak menduga sosok yang ada di depannya bisa masuk ke dalam apartementnya. Seingatnya ia hanya memberikan kunci cadangan apartemennya pada wanita itu, wanita yang tak ingin ia ingat. Lagipula, apartemennya sekarang dilengkapi password.

"Kaget ya Mas Brow?" ujar sosok itu memecah suasana yang begitu hening. Rasanya seperti mau bertarung saja, menatap tajam satu sama lain.

"Li, kok lo bisa masuk ke sini? " tanya Al menyilangkan kedua tangannya di depan dada , saatnya mengintrogasi sepupunya.

"Santai Al, lo taulah, Tante Ira maksa gue buat ke sini, katanya khawatir sama lo yang gak pernah angkat teleponnya" balas Ali kini berjalan menuju pantry.

Al mengikuti langkah sepupunya dari belakang, sudah ia duga, ini pasti kerjaan Mamanya. Ia memang begitu sibuk, pulang dari Jogja saja ia sudah dihadapkan dengan rapat serta berkas yang menumpuk.

"Lo masuk ke tempat gue gimana?" tanya Al membuka lemari es , mengambil air mineral dari sana.

"Biasa, suap dikit petugas di sini...beres deh. Apalagi mereka tahu, gue sepupu lo" ujar Ali menerima air mineral yang diberikan Al padanya. Menenggaknya hingga tersisa setengahnya saja

"Al...lo masih marah sama Tante Ira?" tanya Ali dengan nada seriusnya.

"Mana mungkin gue marah sama Nyokap sendiri, durhaka Li, gue cuma menghindar sesaat. Lo taulah, Nyokap gue masih keukeh jodohin gue sama Vita" ujar Al duduk di kursi tepat di samping sepupunya.

Mereka sama-sama diam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Al yang masih memikirkan , bagaimana meluluhkan hati Yuki dan meluruskan kesalahpahaman ini?. Ali yang sibuk memikirkan cara untuk menarik perhatian dari adik CSnya.

Satu fakta yang perlu digaris bawahi, Al dan Ali sama-sama memikirkan wanita yang sama, Yuki.

" Lo, sejak kapan tidur di kamar gue ? " Al mulai bersuara,menghentikan kegiatan asyik mereka memikirkan seorang wanita.

"Dari siang, gue tadi habis dari Bandara jemput cewek itu tuh... yang pernah gue ceritain waktu di restoran" jelas Ali sambil tersenyum merekah.

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang