Chapter 16

3.1K 284 44
                                    

" Kala hati masih bimbang menentukan siapa yang benar-benar dicinta...

Kala hati masih terikat dengan masa lalu yang begitu manis untuk dilupakan...

Kala hati bisa bercabang menjadi dua, mana yang lebih aku pilih?. Cinta yang masih manis di kenangan namun menyakitkan atau cinta yang baru namun belum bisa meyakinkan?..."

-Yuki Anindia Prameswari-

>>>

Wanita itu berjengit takut akan sikap lelaki yang mendekapnya erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu berjengit takut akan sikap lelaki yang mendekapnya erat. Pelukannya benar-benar  erat, tubuhnya terhimpit oleh tubuh lelaki yang jelas-jelas mempunyai tubuh lebih besar darinya.

Wanita itu Yuki, ia sedikit menjauhkan tubuhnya dari kekangan lengan Al namun nihil, tak ada perubahan yang terjadi. Nyatanya...ia masih terpenjara oleh lengan kekar Al.

Tak ada laki-laki yang berani sedekat ini dengannya, ini terlalu intim. Bahkan mantan-mantan kekasihnya dulu tak ada yang seberani ini. Termasuk Cio Caesar Manesaro. Lagi-lagi nama lelaki itu disebut dalam benaknya, pikirannya, bahkan masih ada sedikit ruang kecil untuk lelaki itu.

"Jangan mikirin cowok itu Yuki!" batinnya mulai berperang - lagi.

"Mikir apa, hnn?" tanya laki-laki yang dengan kurang ajar menghambat laju nafasnya. Yuki sampai menahan nafasnya untuk beberapa saat karena mencium aroma mint yang menguar dari mulut Al yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Bernafas Love! , kan gak lucu kamu tiba-tiba lupa bernafas cuma gara-gara aku" ucap Al dengan begitu entengnya.

Yuki mendengus kesal dan berusaha lagi memisahkan jarak tubuhnya dengan tubuh Al. Tapi usahanya tetap gagal.

Huh...lama-lama kena asma juga kalau dia terus begini!.

Tangan Yuki masih bertengger di depan dada Al dengan cantik, berharap cara ini bisa membuat jarak kecil di tubuh keduanya. Meski rasanya tetap saja menempel,tapi lumayanlah.

"Kamu belum jawab pertanyaan aku Love!, mikir apa?" tukas Al lagi,kali ini menenggelamkan kepalanya di lekukan leher jenjang Yuki yang begitu menggoda.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang