" Tak ada yang sempurna, begitu juga denganku , aku hanya seorang wanita yang ingin terus memperbaiki diri dan memperbaiki diri,terus menerus.
Tak ada yang sempurna,begitu juga dengan kisah kita, terlalu kebetulan, terlalu dipermainkan takdir, terlalu cepat jatuh cinta, terlalu cepat mendekatkan diri, dan terlalu cepat jika kau ingin meminangku , menjadikan aku milikmu .
Semuanya terlalu cepat, aku belum siap , aku belum siap dengan semua yang terlalu cepat ini, aku ingin menikmati semua prosesnya dengan perlahan, memahami , saling mengerti, saling melindungi dan memberi tanpa pamrih.
Aku ingin , tak ada penyesalan di akhir kisah yang mungkin sudah digariskan ini .
Aku ingin , hanya rasa syukur yang terus aku rasakan karena aku telah dipertemukan denganmu. "-Yuki Anindia Prameswari -
>>>
Mata hitam bening itu terus menatap dengan tajam wanita yang ada di sampingnya. Sungguh , ia tak tahan untuk tidak mengatakan kalimat itu pada gadis ini.
"Ka...kam-mu gilaaaaa!" ucap Yuki sedikit lost control dengan volume suaranya.
Raut wajah Yuki masih terlihat shock sekaligus merasa ingin menimpuk kepala laki-laki yang ada di sampingnya ini berkali-kali dengan botol plastik yang dibawanya tadi . Biarlah laki-laki ini cedera, asal...ia bisa merasa lega.
"Hahaha...aku bercanda, sumpah muka kamu lucu banget!" gelak tawa Al membahana, sedangkan wanita yang menjadi korbannya, menatapnya dengan tatapan aneh, sejenak memandang Al yang terus tertawa, hingga alis si wanita terangkat sebelah.
"Garing, gak lucu,dan bikin pusing!" ujar Yuki mengalihkan pandangan pada Al. Wajah Yuki benar-benar terlihat kesal sekarang.
"I know, aku memang gak ahli dalam bercanda, sorry!" ucap Al kali ini dengan nada suara yang membuat Yuki jadi merasa terintimidasi.
"Eh....kenapa jadi aku yang merasa bersalah?" batin Yuki kini melirik sekilas pada Al yang sibuk dengan bacaan di tangannya.
"Maaf mengganggu , mau breakfast sekarang?" tanya si pramugari cantik yang tiba-tiba saja mengentrupsi kegiatan mereka masing-masing.
"Yes, please..." balas keduanya secara bersamaan, membuat si pramugari tersenyum penuh arti.
"Kompaknya" gumam si pramugari yang terdengar samar di kedua telinga mereka,Yuki dan Al.
>>>
Setelah mereka menyelesaikan sarapan dengan penuh kebisuan, rasa canggung itu kian terasa. Membuat keduanya jadi salah tingkah sendiri.
"Maaf" celetuk Al tanpa menoleh pada Yuki yang kini menatapnya dengan bingung. "Untuk apa minta maaf ?" tanya Yuki, mengalihkan pandangannya ke depan.
Diam, mereka terjebak dalam keterdiaman lagi untuk beberapa detik, hingga suara dari sang pramugari yang memberitahukan bahwa pesawat akan segera landing membuat mereka membuang nafas lega.
" Maaf buat kamu gak nyaman!" ujar Al lalu tersenyum memandang ke arah Yuki. "It's ok, no problem. Kamu mau ke acaranya Keyna,ya?" tanya Yuki dan Al mengangguk.
"Kamu juga?" tanya Al.
"He.emt...wah kita bakal sering ketemu kayaknya" balas Yuki dengan nada riangnya.
"Dulu, mana pernah kita ketemu kecuali ada acara rame-rame bareng Keyna" ujar Al menerawang ke masa lalu,masa kuliahnya, masa dimana hanya ada rasa kagum untuk seorang Yuki Anindia Prameswari.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
RomanceTentang rasa yang tak pernah kumengerti sedetail ini. Tentang rasa yang bukan berdasarkan nafsu tapi rasa yang tulus dari dalam hati. Aku selalu mengingatmu " Yuki Anindia Prameswari " Aku akan selalu kembali dan kembali untukmu. -AL FARIZI- "Sela...