Chapter 26 : Cukup!

1K 155 54
                                    

Cio melangkah dengan ragu-ragu. Setiap langkahnya begitu hati-hati. Takut orang yang akan ditujunya mendengar derap langkah kaki lebarnya. Membayangkan tindakannya ini, ia jadi ingat masa itu. Masa dimana hubungannya dengan sang pujaan baik-baik saja dan sedang romantis-romantisnya.

Ini adalah salah satu kenangan yang begitu membekas untuknya. Penting. Berarti. Tak terlupakan.

Untuk pertama kalinya, Cicio melakukan tindakan ribet ini pada seorang wanita. Memberikan surprise ulang tahun pada sang pujaan hati. Dengan berbagai macam bantuan dari para sahabat. Sahabat yang kini tak menganggapnya ada.

Beberapa hari ini , Cio sedang disibukkan dengan berbagai macam tugas di kampusnya. Bahkan ia jarang menghubungi sang kekasih.

Untuk yang satu ini, ia memang sengaja. Biar saja kekasihnya marah-marah. Ini adalah cara untuk memperlancar rencananya hari ini.

Betapa ribetnya rencananya ini. Ia harus meminta tolong teman-teman di kampusnya untuk memegangi balon berwarna merah dan biru di aula kampus nanti. Membuat bandana dari rangkaian bunga dengan hasil tangannya sendiri. Ah...tapi tak apa. Ini semua ia lakukan untuk Yuki.

Hari ini,kekasihnya berulang tahun. Tepat pada tanggal 2 April. Sejujurnya ia tidak ingin mengerjai Yuki dengan mendiamkan sang pujaan hati selama dua hari ini. Tapi, ia harus melakukannya.

Ketika Cio masih berdiam diri, memikirkan segala yang terjadi, apakah rencananya akan berhasil?atau malah sebaliknya?. Ia harap rencananya akan berhasil dan sesuai rencana.

Panggilan dari salah satu sahabatnya, Nakula. Membuyarkan segala pikiran buruknya. Ia mendadak menjadi gugup luar biasa.

"Gue panggil dari tadi malah diem aja lu! " ujar Nakula.

"Dia udah dimana?"

Nakula mengeluarkan benda pipih miliknya. Memeriksa pesan singkat yang kemungkinan masuk dari Nina atau Karina.

"Yuki udah di Aula"

Tangannya menjadi berkeringat. Ini kali pertama Cio melakukan hal-hal seperti ini. Ah...ia ingin berteriak yang keras sekarang juga.

"Buruan!dia keburu pergi!dari tadi pagi curhat pengen balik ke rumah aja karena dicuekin elu terus!" ujar Nakula membuat Cio bergegas menuju Aula.

Sedangkan yang akan diberi surprise, sejak tadi mengerucutkan bibirnya. Sebal,kesal, galau, semuanya menjadi satu dalam hatinya.

"Kalian tumben banget sih ngajakin gue ke sini cuma buat nonton latihan drama?"

"Gue mau balik ajalah, udah selesai juga kuliah hari ini. Males. Pengen tidur aja!" ini sudah kesekian kali Yuki membuat temannya harus mati-matian menahannya lagi.

"Bentar sih Ki. Seru tau latihan drama hari ini" cegah Karina.

"Gue lagi gak mood!" ujar Yuki dengan nada juteknya yang kentara.

"Makanya kita bawa ke sini, biar mood lu bagus lagi" timpal Nina.

"Gue mau tidur aja di rumah" Yuki hendak melangkahkan kakinya keluar Aula.

Langkahnya terhenti ketika tiba-tiba anggota pemain drama berdiri berbaris di depannya memegang balon satu per-satu. Yuki terkejut,tentu saja.

Mereka menari mengelilinginya diiringi lagu favorite Yuki .
Sheila on 7- Itu Aku. Refleks Yuki menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Tarian mereka bervariasi mengikuti irama lagu yang cukup pelan itu.Membuat Yuki tersenyum dan melupakan moodnya yang buruk.

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang