Chapter 13

2.6K 298 39
                                    

" Ketika aku sadar rasa ini bukan hanya membuatku lebih bahagia , tapi juga membuatku semakin gila.

Hidupku begitu berbeda, begitu berwarna,begitu penuh dengan kebahagiaan dan kejutan tak terduga.

Cinta merubah semuanya....

Merubahku, merubah cara hidupku, merubah obsesiku,  merubah tujuanku, merubah segalanya...

Cinta merubahku menjadi manusia yang lebih baik....

Rasaku padanya , membuat cara pandangku berubah...tak ada liberalisme dalam cinta.
Tak ada cinta karena nafsu...
Tak ada cinta karena fisik...
Hanya cinta dari hati yang kuberikan untuknya
Untuk Yuki Anindia Prameswari...

Rasa cinta yang tumbuh karenanya...membuatku sadar.
Inilah akhirnya...
akhir dari pencarianku...
Pencarian cinta yang sejati...

Pencarian pendamping hidupku...

- AL FARIZI -

>>>

Yuki berjalan dengan terburu-buru - nyaris berlari . Menabrak siapapun yang menghadang di depannya. Yang gadis itu tahu, ia harus menjauh bahkan pergi ke ujung dunia sekalipun...menghindari lelaki itu.

"Jahat...kejam...lelaki brengsek!!!" umpatnya dalam hati.

Semoga Tuhan mengampuni segala umpatan dan makian gadis itu, ia begitu marah , kecewa dan patah hati saat ini.

Sejak dia berdiri di ambang pintu terkutuk itu...ia berusaha menahan buliran air mata yang menumpuk di pelupuk matanya. Sakit, hatinya bagai tertusuk ribuan jarum secara bersamaan.
Sesak, hatinya begitu terasa menyesakka, ia sampai memukul dadanya beberapa kali untuk menghilangkan sesak di hatinya.

BRRUKKK....

Bahunya bertabrakan dengan seseorang entah siapa. Ia tak sempat melihat wajah orang yang ditabraknya, ia hanya ingin terus berjalan, berlari, bahkan rasanya ia ingin terbang saja...

"Hati-hati...lo baik-baik aja?" tanya orang itu pada Yuki.

"Laki-laki" pikir Yuki ketika mendengar suara dari orang yang ditabraknya.

Yuki hanya menggeleng dan terus melanjutkan langkahnya, kali ini...ia benar-benar berlari dengan kencangnya. Tak memperdulikan orang yang meneriakinya dengan sebutan "Hei".

"Hei...lo mau kemana?" teriak orang itu lagi.

Ia terus berlari dengan air mata yang sudah berderai membasahi pipinya. Sakit...teramat sakit hatinya dikhianati lelaki itu, lelaki yang begitu dicintainya. Lelaki yang begitu dipercayainya, lelaki yang begitu dibanggakannya, lelaki yang dua jam lalu masih memenuhi hati dan pikirannya.

Lelah...Yuki sudah lelah untuk berlari dari kenyataan yang harus ia hadapi. Percuma ia berlari dan menghindarinya, ia harus tegar menghadapi kenyataan perih yang terjadi dalam kisah cintanya.

Kekasihnya,  Cio Caisar  Manessaro , telah berselingkuh di belakangnya. Dengan wanita yang tak begitu Yuki kenal, tapi begitu familiar di penglihatannya.

TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang