"Semuanya sudah berlalu. Tak ada lagi Cinta yang tersisa ketika hati ini kau patahkan. Untuk kesekian kalinya, ku mohon, biarkan aku pergi tanpa ada rasamu yang mengikutiku!"
>>>
Hampir satu jam mereka saling berbicara dari hati ke hati. Mengungkapkan segala hal yang mungkin terpendam sejak lama hingga kini. Terutama untuk laki-laki berdarah Italy yang kini bersimpuh di hadapan si wanita. Mencoba meyakinkan dengan kata-kata yang ada.
"Aku mohon Ki, kembali sama aku!. Aku mohon!"
Suaranya begitu memilukan. Terdengar begitu menyedihkan untuk ukuran laki-laki mapan sekelas keluarga Manessaro yang terkenal tegas . Hingga akhirnya, si wanita tak mampu lagi membendung air matanya yang berkaca-kaca sejak tadi.
"Aku tau Ki, aku bego banget melepaskan kamu begitu aja. Aku bodoh tergoda begitu aja sama dia"
"Jangan begini Cio!" kata Yuki dengan suaranya yang bergetar.
Yuki mencoba menjauh dari Cio yang enggan berdiri dan memilih bersimpuh di hadapannya.
Hubungan mereka memang serumit ini pada kenyataannya. Tidak mudah untuk melupakan begitu saja. Dalam hati terdalamnya, Yuki masih menyimpan sejumput rasa kasih untuk Cio. Ia belum mampu menghilangkan sepenuhnya.
"Gak seharusnya kamu begini Cio!. Aku gak bisa sama kamu lagi!. Kita udah bicarain ini tadi. Jadi please, pergi sekarang!"
"Putusin dia!kembali sama aku Ki!"
Gila!
Cio Manessaro mengorbankan segala rasa malu, gengsi dan apapun itu. Ia mencoba untuk melupakan, tapi nyatanya hingga kini tak dapat ia lakukan sedikitpun.
"Kamu tau Ki, hati aku sakit ketika lihat kamu sama dia!"
"Sakit di hati kamu gak seberapa" kali ini Yuki berbicara dengan mantap. Tak terdengar lagi suara gemetarnya karena menahan tangis.
Untuk apa menangisi laki-laki ini?. Logikanya masih bekerja dengan baik.
" Ketika hati ini kamu patahin dulu, rasa sakitnya lebih dari yang kamu rasain sekarang! "
"Aku salah"
"Memang ,kamu salah! .Kesalahan yang gak pantes dapat kesempatan kedua. Jadi sekarang pergi!dan biarin aku tenang sama hidup aku yang baru tanpa kamu dan segala rasa yang terus mengikutiku! "
"Kamu gak akan aman sama dia Ki!"
"Aku akan hadapi. Apapun itu resikonya" dengan mantap Yuki mengatakan itu.
Ada kelegaan dalam hatinya. Akhirnya setelah sekian lama menghindar dari Cio. Yuki bisa menghadapi Cio dengan baik. Ternyata memang cukup sulit jika harus berhadapan dengan lelaki itu.
Hatinya masih bergetar, ingatan indah yang mereka lalui dulu kembali berputar di ingatan Yuki.
Ia takut tak bisa menahan rasa yang masih ada untuk lelaki masa lalunya.
Ia takut jika keputusannya mempertahankan Al di sisinya tidak membawa kebaikan untuk mereka. Ia takut jika rasa egoisnya mencelakakan laki-laki yang membuatnya sadar bahwa ada Cinta yang lebih baik dari masa lalunya.
Ia takut Al tak akan bisa bersamanya, selamanya.
>>>
"Hai Love!" suaranya sangat Yuki hafal sekarang.
Kekasihnya memiliki suara yang cukup berat. Maskulin sekali. Seksi. Dan menggoda. Ah...rasanya Yuki mulai berpikiran yang tidak-tidak sekarang.
Si lelaki mendekat. Menghampiri Yuki yang duduk manis di sofa apartemennya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG RASA
RomanceTentang rasa yang tak pernah kumengerti sedetail ini. Tentang rasa yang bukan berdasarkan nafsu tapi rasa yang tulus dari dalam hati. Aku selalu mengingatmu " Yuki Anindia Prameswari " Aku akan selalu kembali dan kembali untukmu. -AL FARIZI- "Sela...