Chapter 18

2.2K 282 78
                                    

" Aku ingin mengulang waktu dan mencegah segala kesalahan yang aku perbuat padamu...

Kesalahan yang menyebabkan kau pergi dan menyerah mempertahankan kisah yang telah kita buat bersama...

Andai aku bisa mengulang waktu...

Akan kubuat kau terus bahagia bersamaku

Andai aku bisa mengulang waktu...

Tak akan bisa wanita penggoda itu memperdayaku

Aku memang laki-laki bodoh yang rela melepaskan wanita sebaik dirimu demi kesenangan dan nafsu sesaatku...

Aku memang laki-laki bodoh yang masih mengharapkan cinta darimu...

Aku memang laki-laki bodoh yang masih menyayangimu...

Aku memang laki-laki bodoh yang masih menginginkan dirimu menjadi pendamping hidupku..

Bolehkah aku egois ingin memilikimu , lagi ?...

Bolehkah aku terus berharap padamu?...

Bolehkah aku melakukan segala cara untuk mendapatkanmu lagi?....

Bolehkah Yuki Anindia Prameswari?....

-Cicio Caisar Manessaro-

>>>

"Hon, kamu akhirnya dateng ! " ucap lelaki itu dengan suara yang sedikit ngos-ngosan akibat banyak berlari tadi.

Ia memang baru saja selesai bermain futsal dengan teman-teman kampusnya. Ia memang tipe laki-laki yang menyukai segala jenis olahraga apalagi sepakbola.

Setiap seminggu sekali di hari Sabtu , laki-laki keturunan Italy ini selalu bermain futsal bersama teman-temannya. Dan sang kekasih, Yuki Anindia Prameswari hampir tak pernah absent untuk menemaninya.

Seperti sekarang ini, Yuki datang terlambat karena harus menemani Karina dan Nina berbelanja terlebih dulu, ia sudah janji pada dua sahabatnya itu,beruntung ia tak menemani  Mbak Tari tadi. Jadi ia masih bisa menemui sang kekasih.

"Ini Hon, aku bawain minum sama kue lapis legit kesukaan kamu" tutur Yuki menyerahkan botol mineral dan juga satu kotak kue pada Cio.

"Kamu mampir ke toko kue dulu tadi?" tanya Cio setelah meminum air mineral itu hingga tersisa setengahnya.

"He.emt, sekalian...mumpung lewat akunya . Aku tahu kamu pasti belum makan tadi,  iya kan?" tebak Yuki sambil menyipitkan matanya.

Cio tersenyum lebar lalu mengacak rambut sang kekasih yang saat itu sedang berponi.

"Ishhh,,,poni aku Hon,berantakan ihhh!" sewot Yuki kini membenarkan poninya yang acak-acakan.

"Ishhh,,,poni aku Hon,berantakan ihhh!" sewot Yuki kini membenarkan poninya yang acak-acakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TENTANG RASATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang